PENJERNIHAN AIR DENGAN CARA PENYARINGAN
1.
PENDAHULUAN
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri.
Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri.
Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.
2.
URAIAN SINGKAT
Cara penjernihan air ini sama dengan cara penyaringan I. Perbedaanya terletak pada penyusunan drum atau bak pengendapan dan bak penyaringan, serta susunan lapisan bahan penyaring.
Cara penjernihan air ini sama dengan cara penyaringan I. Perbedaanya terletak pada penyusunan drum atau bak pengendapan dan bak penyaringan, serta susunan lapisan bahan penyaring.
3.
BAHAN
1.
10 (sepuluh) kg arang
2.
10 (sepuluh) kg ijuk
3.
pasir beton halus
4.
batu kerikil
5.
2 (dua) buah kran 1
inci
6.
batu dengan garis
tengah 2-3 cm
4.
PERALATAN
1.
1 (satu) buah bak
penampungan
2.
1 (satu) buah drum
bekas
5.
PEMBUATAN
1.
Sediakan sebuah bak
atau kolam dengan kedalaman 1 meter sebagai bak penampungan.
2.
Buat bak penyaringan
dari drum bekas. Beri kran pada ketinggian 5 cm dari dasar bak. Isi dengan
ijuk, pasir, ijuk tebal, pasir halus, arang tempurung kelapa, baru kerikil, dan
batu-batu dengan garis tengah 2-3 cm (lihat Gambar).
Gambar 1. Penyaringan Air secara Fisis
Gambar 1. Penyaringan Air secara Fisis
6.
PENGGUNAAN
1.
Air sungai atau
telaga dialirkan ke dalam bak penampungan, yang sebelumnya pada pintu masuk air
diberi kawat kasa untuk menyaring kotoran.
2.
Setelah bak
pengendapan penuh air, lubang untuk mengalirkan air dibuka ke bak penyaringan
air.
3.
Kemudian kran yang
terletak di bawah bak dibuka, selanjutnya beberapa menit kemudian air akan ke luar.
Mula-mula air agak keruh, tetapi setelah beberapa waktu berselang air akan
jernih. Agar air yang keluar tetap jernih, kran harus dibuka dengan aliran yang
kecil.
7.
PEMELIHARAAN
1.
Ijuk dicuci bersih
kemudian dipanaskan di matahari sampai kering
2.
Pasir halus dicuci
dengan air bersih di dalam ember, diaduk sehingga kotoran dapat dikeluarkan,
kemudian dijemur sampai kering.
3.
Batu kerikil
diperoleh dari sisa ayakan pasir halus, kemudian dicuci bersih dan dijemur
sampai kering.
4.
Batu yang dibersihkan
sampai bersih betul dari kotoran atau tanah yang melekat, kemudian dijemur.
8.
KEUNTUNGAN
1.
Air keruh yang
digunakan bisa berasal dari mana saja misalnya : sungai, rawa, telaga, sawah
dan sumur.
2.
Cara ini berguna
untuk desa yang jauh dari kota dan tempatnya terpencil.
9.
KERUGIAN
1.
Air tidak bisa
dialirkan secara teratur, karena air dalam jumlah tertentu harus diendapkan
dulu dan disaring melalui bak penyaringan.
2.
Bahan penyaring harus
sering diganti.
3.
Air harus dimasak
lebih dahulu sebelum diminum
10.
DAFTAR PUSTAKA
Water Purification. Joint Program Development Centre, Institute of Technology Bandung and Indonesia Voluntary Workers Agency (BUTSI) of the Department of Manpower Trasmigration and Cooperatives, 1977.
Water Purification. Joint Program Development Centre, Institute of Technology Bandung and Indonesia Voluntary Workers Agency (BUTSI) of the Department of Manpower Trasmigration and Cooperatives, 1977.
No comments:
Post a Comment