KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberi rahmat serta karunia
–Nya kepada saya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktu-Nya yang berjudul :“Tanah Liat” Makalah ini berisikan
tentang informasi pengertian “Tanah Liat” , kami harap Makalah ini dapat
memberi informasi kepada kita semua tentang “tanah liat” dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari khususnya untuk Kami dan umumnya untuk
para pembaca Makalah ini. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan ,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir Kata ,Kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir,semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.Aamiin…
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I :
1. Pendahuluan
2. Latar Belakang
3. Perumusan Masalah
4. Tujuan
BAB II :
1. Pembahasan
2. Sejarah
3. Jenis-Jenis
4. Perkembangan
BAB III:
1. Penutup
2. Kesimpulan
3. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lempung atau tanah liat ialah kata umum untuk
partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4
mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus.
Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak
menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh
asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
`Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan
lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral
lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan
lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan
1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara
golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida silikon dan satu lapis oksida
aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat,
menyusut saat kering dan membesar saat basah. Karena perilaku inilah beberapa
jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan atau “pecah-pecah” bila kering.
Clay adalah istilah umum termasuk banyak kombinasi
satu atau lebih mineral lempung dengan jejak oksida logam dan bahan organik.
liat geologi deposito sebagian besar terdiri dari mineral phyllosilicate
mengandung sejumlah variabel air terperangkap dalam struktur mineral.
Tanah liat dihasilkan oleh alam, yang bersal dari
pelapukan kerak bumi yang sebagian besar tersusun oleh batuan feldspatik,
terdiri dari batuan granit dan batuan beku. Kerak bumi terdiri dari unsur unsur
seperti silikon, oksigen, dan aluminium. Aktivitas panas bumi membuat pelapukan
batuan silika oleh asam karbonat. kemudian membentuk terjadinya tanah liat.Kami
membuat laporan ini karena merupakan tugas dari guruprakarya, dan kami
ingin membuat sesuatu yang bermanfaat nantinya apabila kami sudah tidak
bersekolah disini lagi.
B. Rumusan Masalah
· Bagaimana
pembuatan dari tanah liat
· Apa
saja pengertian dari tanah liat
· Jenis
apa saja yang ada pada tanah liat
· Apa
manfaat dari tanah liat
C. Tujuan
Tujuan kami membuat laporan ini untuk mendapatkan
nilai yang bagus dan juga kami ingin membagikan pengetahuan kami tentang tanah
liat, dan semoga dapat bermanfaat untuk
BAB
II
Pembahasan
A. Pengertian Tanah Liat
Lempung atau tanah liat adalah
partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung
leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur
ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling
banyak menyusun kerak bumi.
Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian
dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan
lengket apabila basah terkena air.
Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral
lempung yang mendominasinya. Mineral lempung
digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium
yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki
lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1
memiliki dua lapis golongan oksida silikon yang mengapit satu lapis oksida
aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat,
menyusut saat kering dan memuai saat basah. Karena perilaku inilah beberapa
jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan atau "pecah-pecah" bila
kering
B. Sejarah
Sebagian ahli purbakala berpendapat bahwa tanah liat
telah digunakan sebagai bahan keramik selama kurun waktu kurang lebih 15.000
tahun. Jadi tak mengherankan jika ada potongan atau pecahan jambangan tanah
liat yang setelah diteliti ternayata berasal dari zaman neolithikum. Fakta ini
bahwa potongan tanah liat tersebut telah berumur 10.000.
Peradaban manusia sejak 5000 silam telah
memanfaatkan api untuk menjadikan benda dari tanah liat lebih kuat dan tidak
mudah dirembesi air. Manusia saat itu pun menyadari bahwa dengan membakarnya,
maka sifat-sifat tanah liat akan sepenuhnya berubah.
Lukisan dan gambar pada dinding dari peradaban pada
mesir sekitar 5000 tahun lalu menunjukkan bagaimana para pengerajin tembikar
sedang mengolah tanah liat menjadi batu bata atau jambangan. Penggunaan tanah
liat dari waktu ke waktu semakin beraneka ragam, mulai dari sebagai bahan-bahan
untuk bendaibenda kecil hingga sebagai bahan bangunan. Batu bata dan ubin dari
tanah liat adalah salah satunya.
Beberapa peninggalan benda tembikar berumur ribuan
tahun telah dapat dikatakan bernilai seni tinggi. Semakin pandai seseorang
dalam mengolah tanah liat, maka semakin halus dan indah benda-benda yang
dihasilkannya.
Dari waktu ke waktu, penggunaan tanah liat sebagai
bahan bagunan masih terus mengalami perkembangan. Bahkan saat ini pun
benda-benda keramik masih menjadi salah satu sektor industri besar di dunia.
C. Jenis jenis tanah liat
tanah liat di bagi dalam dua jenis, primer dan
skunder
1. tanah liat Primer
Yang disebut tanah liat primer (residu) adalah jenis
tanah liat yang dihasilkan dari pelapukan batuan feldspatik oleh tenaga endogen
yang tidak berpindah dari batuan induk (batuan asalnya), karena tanah liat
tidak berpindah tempat sehingga sifatnya lebih murni dibandingkan dengan tanah
liat sekunder. Selain tenaga air, tenaga uap panas yang keluar dari dalam bumi
mempunyai andil dalam pembentukan tanah liat primer. Karena tidak terbawa arus
air dan tidak tercampur dengan bahan organik seperti humus, ranting, atau daun
busuk dan sebagainya, maka tanah liat berwarna putih atau putih kusam. Suhu
matang berkisar antara 13000C–1400 0C, bahkan ada yang mencapai 17500C. Yang
termasuk tanah liat primer antara lain: kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa
dan dolomite, biasanya terdapat di tempat-tempat yang lebih tinggi daripada
letak tanah sekunder. Pada umumnya batuan keras basalt dan andesit akan
memberikan lempung merah sedangkan granit akan memberikan lempung putih.
Mineral kwarsa dan alumina dapat digolongkan sebagai jenis tanah liat primer
karena merupakan hasil samping pelapukan batuan feldspatik yang menghasilkan
tanah liat kaolinit.
Tanah liat primer memiliki ciri-ciri:
· warna
putih sampai putih kusam
· cenderung
berbutir kasar,
· tidak
plastis,
· daya
lebur tinggi,
· daya
susut kecil
· bersifat
tahan api
Dalam keadaan kering tanah liat menjadi rapuh mudah
ditumbuk menjadi tepung. Hal ini disebabkan partikelnya yang terbentuk tidak
simetris dan bersudut-sudut tidak seperti partikel tanah liat sekunder yang
berupa lempengan sejajar. Secara sederhana dapat dijelaskan melalui gambar
penampang irisan partikel kwarsa yang telah dibesarkan beberapa ribu kali.
2. Tanah liat Sekunder
Tanah liat sekunder atau sedimen (endapan) adalah
jenis tanah liat hasil pelapukan batuan feldspatik yang berpindah jauh dari
batuan induknya karena tenaga eksogen yang menyebabkan butiran-butiran tanah
liat lepas dan mengendap pada daerah rendah seperti lembah sungai, tanah rawa,
tanah marine, tanah danau. Dalam perjalanan karena air dan angin, tanah liat
bercampur dengan bahan-bahan organik maupun anorganik sehingga merubah
sifat-sifat kimia maupun fisika tanah liat menjadi partikel-partikel yang
menghasilkan tanah liat sekunder yang lebih dan lebih plastis. Jumlah tanah
liat sekunder lebih lebih banyak dari tanah liat primer
seperti besi, nikel, titan, mangan dan sebagainya,
dari sudut ilmu keramik dianggap sebagai bahan pengotor. Bahan organik seperti
humus dan daun busuk juga merupakan bahan pengotor tanah liat.
Karena pembentukannya melalui proses panjang dan
bercampur dengan bahan pengotor, maka tanah liat mempunyai sifat: berbutir
halus, berwarna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, suhu matang antara
9000C-14000C. Pada umumnya tanah liat sekunder lebih plastis dan mempunyai daya
susut yang lebih besar daripada tanah liat primer.
Semakin tinggi suhu bakarnya semakin keras dan
semakin kecil porositasnya, sehingga benda keramik menjadi kedap air. Dibanding
dengan tanah liat primer, tanah liat sekunder mempunyai ciri tidak murni, warna
lebih gelap, berbutir lebih halus dan mempunyai titik lebur yang relatif lebih
rendah. Setelah dibakar tanah liat sekunder biasanya berwarna krem, abu-abu
muda sampai coklat muda ke tua.
Tanah liat sekunder memiliki ciri-ciri:
Kurang murni.
Cenderung berbutir halus.
Plastis.
Warna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, kuning
muda, kuning kecoklatan, kemerahan, kehitaman.
Daya susut tinggi.
Suhu bakar 12000C–13000C, ada yang sampai 14000C
(fireclay, stoneware, ballclay).
Suhu bakar rendah 9000C–11800C, ada yang sampai
12000C (earthenware).
Warna tanah tanah alami terjadi karena adanya unsur
oksida besi dan unsur organis, yang biasanya akan berwama bakar kuning
kecoklatan, coklat, merah, wama karat, atau coklat tua, tergantung dan jumlah
oksida besi dan kotoran-kotoran yang terkandung. Biasanya kandungan oksida besi
sekitar 2%-5%, dengan adanya unsur tersebut tanah cenderung berwarna Iebih
gelap, biasanya matang pada suhu yang lebih rendah, kebalikannya adalah tanah
berwama lebih terang atau pun putih akan matang pada suhu yang lebih tinggi.
Menurut titik leburnya, tanah liat sekunder dapat
dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu:
1. Tanah Liat Tahan Api (Fireclay).
Kebanyakan tanah liat tahan api berwarna terang
(putih) ke abu-abu gelap menuju ke hitam dan ditemukan di alam dalam bentuk
bongkahan padat, beberapa diantaranya berkadar alumina tinggi dan berkadar
alkali rendah. Titik leburnya mencapai suhu ± 1500 ºC. Yang tergolong
tanah liat tahan api ialah tanah liat yang tahan dibakar pada suhu tinggi tanpa
mengubah bentuk, misalnya kaolin dan mineral tahan api seperti alumina dan
silika. Bahan ini sering digunakan untuk bahan campuran pembuatan massa badan
siap pakai, untuk produk stoneware maupun porselin.
Karena beberapa sifatnya yang menguntungkan, antara
lain berwarna putih, mempunyai daya lentur dan sebagainya, maka Kaolin juga
dipakai sebagai bahan pengisi untuk produk kertas dan kosmetik.
2. Tanah Liat Stoneware.
Tanah liat stoneware ialah tanah liat yang dalam
pembakaran gerabah (earthenware) tanpa diserta perubahan bentuk. Titik lebur
tanah liat stoneware bisa mencapai suhu 1400 ºC. Bisaanya berwarna abu-abu,
plastis, mempunyai sifat tahan api dan ukuran butir tidak terlalu halus. Jumlah
deposit di alam tidak sebanyak deposit kaolin atau mineral tahan api. Tanah
liat stoneware dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan benda keramik alat
rumah tangga tanpa atau menggunakan campuran bahan lain. Setelah suhu
pembakaran mencapai ± 1250 ºC, sifat fisikanya berubah menjadi keras seperti
batu, padat, kedap air dan bila diketuk bersuara nyaring.
D. Fungsi tanah liat
Tanah liat yang kita kenal sebagai hiasan ternyata
memiliki funsi bagi kesehatan tubuh dan kecantikan kulit. Tanah liat memiliki
67 mineral yang berguna untuk tubuh kita. Dari ke 67 mineral tersebut
diantaranya, magnesium, zat besi, kalsium, mangan, silica, potasium, dan
elemen-elemen trace lainya.
Tanah liat bisa berfungsi sebagai obat sakit perut,
karena tanah liat memiliki zat seperti sponge yang berfungsi menyerap racun
dalam tubuh. Tanah liat juga dapat meringankan rasa sakit pada luka, karena
sifat tanah liat yang adem dan memiliki kandungan zink dan zat besi yang dapat
membantu penyembuhan luka.
Selain itu tanah liat juga dapat berfungsi untuk kecantikan,
tanah liat dapat mengencangkan kulit dan menghaluskan kulit, yang dapat anda
gunakan sebagai masker. Tanah liat juga dapat menyerap racun-racun di dalam
tubuh kita seperti bakteri, zat logam berbahaya yang berfungsi sebagai detox
dalam tubuh.
Dalam setiap pengobatannya, tanah liat memiliki
cara yang berbeda-beda. Tanah liat bisa di makan atau diminum. Tanah liat bisa
juga digunakan sebagai terapi, dengan cara mengoleskan tanah liat kebagian
tubuh yang sakit atau dapat juga dengan cara berendam di dalam larutan tanah
liat selama kurang lebih 30 menit. Dengan cara ini tanah liat mampu menyerap
logam yang beracun dalam tubuh.
Tanah liat juga dapat dikonsumsi dalam
bentuk cair. Tanah liat diblender dengan kekentalan yang sama dengan jus, lalu
disaring. Dan bagi anda yang suka mengkonsumsi tanah liat dalam keadaan yang
kering, bisa anda masukan ke dalam kapsul.
Di beberapa negara, pengobatan tanah liat sudah
menjadi tradisi. Termasuk beberapa daerah di Indonesia, contoh di Jawa Timur
disebut "ampo" (tanah liat yang disangrai).
Berdasarkan komposisi tanah liat dan suhu
pembakarannya, keramik tradisional dibedakan menjadi tembikar (terakota),
gerabah (earthenware), keramik batu (stoneware), dan porselen
(porcelain).
1. Terakota atau tembikar adalah
produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran sekitar
1000oC.
2. Gerabah adalah produk yang
bahanbakunya dari tanah liat dengan pembakaran 1200oC. Bahan baku keramik batu
adalah tanah liat dengan campuran bahan lain diantaranya kuarsa dan air,
dibakar sampai suhu 1200oC-2000oC.
3. Porselin dibuat dari bahan yang
mirip dengan keramik tetapi baru mulai matang pada pembakaran 15000oC.
Berikut beberapa contoh produk yang
terbuat dari bahan baku tanah liat.
1. Batu bata merah, genting, lubang
angin-angin hiasan genting, merupakan jenis produk terakota atau tembikar.
2. Kendi, gentong, cobek, tutup
pengukus, pot bunga, dan celengan dari tanah liat merupakan jenis produk
gerabah.
3. Mangkuk sayur, piring, cangkir,
tatakan, dan teko merupakan produk jenis keramik.
4. Tegel, perlengkapan saniter (bak
pencuci, bak mandi), dan isolator listrik merupakan produk jenis porselin.
Kualitas terakota, gerabah, dan keramik lebih rendah
dari porselin. Secara kasat mata sulit membedakan kualitas produk tanah liat
dari tembikar sampai porselin, karena yang membedakan adalah komposisi
kandungan mineral dari bahan dan tingkat pembakarannya. Salah satu cara yang
dapat digunakan untuk membedakan tingkat pembakarannya adalah mengetahui
perbedaan suara dari suatu keramik yang telah dibakar.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat keramik,
antara lain mixer digunakan untuk mengaduk bahan keramik, glasir yang berfungsi
mengkilapkan, cetakan gypsum, penggiling glasir, rak pengering, pencelup
glasir, dan oven atau tungku pemanas.
Cara Membuat Asbak Dari Tanah liat
1. Buat Adonan
Dengan bahan baku yang telah didapatkan, kini
waktunya untuk membuat adonan. Anda dapat memulai dengan mencampur bahan tanah
liat dengan air secukupnya.Ingat, jangan terlalu encer ya.
2. Bentuk Sesuai Keinginan
Anda dapat berimajinasi, seperti apa asbak yang akan
anda buat. Anda dapat membuat asbak yang bentuknya lain daripada asbak yang
biasanya. Bentuknya terserah anda! Jika sudah terbentuk, pastikan permukaannya
halus agar nyaman saat dipegang saat sudah jadi.
3. Diamkan
Sesaat setelah terbentuk, anda dapat mendiamkan
karya tanah liat anda selama dua hari. Diamkan pada tempat yang aman sambil
diangin-anginkan. Jika ada tanda-tanda keretakan saat didiamkan maka itu
berarti kurang baik saat pengerjaannya.
4. Bakar/jemur
Karya anda masih belum jadi, setelah didiamkan anda
harus membakar karya tanah liat anda dengan api dari kayu, batubara atau selama
14 jam, pastikan karya anda kering dan matang.
5. Berikan Warna
Karya dari tanah liat anda sudah hampir jadi. Anda
tinggal memberikan warna pada karya anda. Beri warna dengan cat sesuai
keinginan anda.
Itulah beberapa cara membuat asbak dari tanah liat.
Asbak juga merupakan karya yang mempunyai nilai ekonomi, jika karya anda baik
dan unik kita dapat menjualnya sebagai souvenir.
· Perkiraan
harga
Ø Tanah
Liat
Rp.30.000
Ø Cat
poster
Rp.15.000
Ø Kuas
Rp. 3.000
Jumlah
Rp.48.000
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikianlah yang
dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Terima
Kasih pada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini juga
sumber-sumber yang telah membantu dalam melengkapi materi makalah ini.
Kami banyak berharap teman teman yang budiman sudi memberikan
kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Dari materi
yang telah penulis kemukakan berdasarkan data-data yang telah penulis sajikan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa tanah liat adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung
leburan silika atau aluminium yang halus. Unsur-unsur
ini, silikon,oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling
banyak menyusun kerak bumi.
Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian
dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
B. Saran
· Sebaiknya
masyarakat lebih menghargai alat-alat tradisional dalam neger terutama gerabah,
agar produk gerabah tetap dilestarikan dan dikenal oleh masyarakat luas.
· Seharusnya
para perajin tanah liatlebih mengembangkan dan meningkatkan kualitas produknya
sehingga produk-produk dalam negeri dapat digunakan sebagaimana kita
menggunakan produk yang modern.
No comments:
Post a Comment