KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah
Anatomi Tumbuhan yang berjudul
“ JARINGAN PADA TUMBUHAN ”. Saya menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal
ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang saya miliki. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada teman-teman dan kepada pihak yang membantu sehingga
terselesainya makalah ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Anatomi Tumbuhanyang telah membimbing saya belajar banyak hal berkaitan tentang mata kuliah Anatomi Tumbuhan. Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa saya berharap
dan berdoa agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri selaku
sebagai penyusun dan umumnya bagi para pembaca makalah ini. Amin
Pasir Pengaraian, 18 Oktober 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................................i
Daftar
isi...................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang..............................................................................................1
B. Rumusan
masalah.........................................................................................1
C. Tujuan penulisan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Pada
Tumbuhan...........................................................2
B. Sistem jaringan pada tumbuhan..................................................................2
1. Jaringan
meristem.................................................................................5
2. Jaringan
dewasa....................................................................................7
a. Jaringan
epidermis.....................................................................7
b. Jaringan
parenkim......................................................................8
c. Jaringan penguat/penyokong......................................................9
d. Jaringan
pengangkut/pembuluh...............................................11
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan................................................................................................13
b. Saran...........................................................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia tumbuhan, 420 juta tahun lalu muncul tumbuhan darat. Sejak itu
tumbuhan darat berevolusi dengan cepat serta mengembangkan struktur yang lebih
rumit di bandingkan dengan alga, yakni membentuk jenis sel, jaringan dan organ.
Secara umum dunia tumbuhan di bagi menjadi tumbuhan berpembuluh
(tracheophyta) dan tumbuhan yang tidak berpembuluh (thallophyta). Tumbuhan
berpembuluh terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama mempunyai alat
reproduksi tersembunyi sebagaimana di temukan pada paku-pakuan. Kelompok
ke dua mencakup tentang tumbuhan berbiji atau sering di sebut dengan
spermatophyta. Tumbuhan berbiji atau spermatopyta di bagi menjadi dua
yaitu tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(angiospermae). Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang paling akhir
muncul. Tumbuhan ini membentuk bagian utama dari vegetasi alam yang di
budidayakan di bumi.
Tumbuhan terdiri atas banyak lapisan sel dan di bedakan atas berbagai
fungsi kegiatan hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk , susunan dan fungsi yang
sama di sebut jaringan.
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan adalah histologi,
sedangkan cabang biologi yang mempelajari perubahannya bentuk dan fungi
jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah hitopologi.
Jaringan di miliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk
setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan
fungi (jamur), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat
membentuk struktur-struktur yang khas yang mirip dengan organ, seperti tubuh
buah dan sporofol. Tumbuhan lumut dapat di katakan telah memiliki jaringan yang
jelas, meskipun ia belum memiliki suatu jaringan pembulu yang jelas
B. Rumusan masalah.
Membahas beberapa pokok materi mengenai
sistem jaringan pada tumbuhan dan apa saja jaringan yang ada pada sebuah
tumbuhan.
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini
yaitu untuk memahami tentang sistem jaringan pada tumbuhan. Disamping itu juga
untuk menambah wawasan kita tentang berbagai jaringan pada tumbuhan. Sehingga
kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu hidup di alam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Jaringan Pada Tumbuhan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang
tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan
jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan
membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya
jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif
mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari
sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan
berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
B. Sistem
Jaringan Pada Tumbuhan
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan
dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana,
yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri dari lebih
dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat
lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis
sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan sistem tanah
jaringan.
1. Jaringan Dermal
Sistem jaringan dermal terdiri dari
epidermis dan periderm. Epidermis umumnya satu lapisan sel berdekatan. Hal
kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman
"kulit." Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem
jaringan dermal dapat mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit
ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu
tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan batang juga mengandung
pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur pertukaran
gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran bukaan stomata.
Para periderm, juga disebut kulit kayu,
menggantikan epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder. Para
periderm yang berlapis-lapis yang bertentangan dengan epidermis berlapis
tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen
(kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar
batang dan akar untuk melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman. Para
periderm melindungi tanaman dari patogen, luka, mencegah kehilangan air yang
berlebihan, dan insulates tanaman.
2. Jaringan Dasar
Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa
organik, mendukung pabrik dan menyediakan penyimpanan untuk tanaman. Hal ini
sebagian besar terdiri dari sel parenkim tetapi juga dapat mencakup beberapa
collenchyma dan sel sclerenchyma juga. Sel parenkim mensintesis dan menyimpan
produk organik di tanaman. Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi dalam
sel. Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma memiliki
fungsi dukungan pada tanaman, terutama pada tanaman muda. Sel-sel ini membantu
untuk mendukung tanaman sementara tidak menahan pertumbuhan karena kurangnya
dinding sekunder dan tidak adanya agen pengerasan di dinding utama mereka. Sel
sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada tanaman, tapi tidak seperti sel
collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan dan jauh lebih kaku.
3. Jaringan Vaskular
Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk
sistem jaringan pembuluh darah. Mereka memungkinkan air dan nutrisi lainnya
yang akan diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri dari dua jenis sel
yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal
membentuk struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air dan
mineral untuk perjalanan dari akar ke daun. Sementara tracheids ditemukan di
semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya ditemukan di angiosperma. Floem terdiri
sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel dan sel pendamping.
Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang dihasilkan selama
fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid yang
tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion
sel memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari
saringan-tabung.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2
macam :
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem
adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat
muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena
kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan
meristem dapat dibagi 2 macam
A. Jaringan
Meristem Primer
Jaringan meristem ini
pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan perkembangan lebih lanjut
dari pertumbuhan embriona/tunas/ lembaga mempunyai kemampuan
untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk
jaringan yang dewasa.
ü jaringan ini
cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang
terus menerus kearah memanjang.
ü letak Jaringan ini di
ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang
mengarah je dominansi apikal
ü Pertumbuhan jaringan
meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
ü jaringan meristem
primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.
B. Jaringan
Meristem Sekunder
Jaringan meristem
sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer
yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun
mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari
organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem
sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder
yaitu kambium.
Berdasarkan letaknya
jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
1.
Meristem
apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung
batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh
memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut
pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut
jaringan primer.
2.
Meristem
interkalar atau meristem antara adalah
meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa.
Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan
(Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang
lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3.
Meristem
lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan
skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan
bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga
sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada
pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan
akar dan batang.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa
adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi, jaringan ini hanya
membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.
Jaringan dewasa dapat dibagi
menjadi beberapa macam
a. Jaringan Epidermis
· Jaringan yang letaknya paling luar
· Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang
berderet rapat tanpa ruang antar sel.
· Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan
Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
· Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
· Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
· Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya
sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan
epidermis antara lain :
· Pelindung/Proteksi jaringan
didalamnya
· Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan
air karena osmosis
· Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
· Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan
tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
· Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabung
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabung
b. Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan
jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan
karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.
Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik)
dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang
tipis. Ruang
interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.
Nama lainnya adalah
jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar,
daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam.
Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung
rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh
tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya
jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
ü Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim
yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
ü Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat
menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola,
bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
ü Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan
air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit),
tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
ü Parenkim udara
(aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai
ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun
tumbuhan hidrofit.
c. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk
menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari
sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel
primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian
peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan
fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim
jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel
yang ekstensif.
Hubungan erat antara
jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini
terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus
antara kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada
antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah
jaringan pendukung pada tanaman.
·
Penebalan lignin terletak pada
dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal.
·
Hanya ada sedikit ruang untuk
protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim).
·
Sel-sel yang terdiri dari jaringan
sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid.
·
Serat
atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang
membujur (longitudinal section; L.S.),
·
sedangkan sklereid atau sel batu.
Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung
serabut dan sklereid.
·
Terdapat pada bagian keras buah
dan biji. Bagian
bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid).
·
Sebagian besar dinding sel
jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada
organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
·
Selain mengandung selulosa
dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya
menjadi kuat dan keras.
·
Sklerenkim terdiri dari dua macam
yaitu serabut/serat dan sklereid
d. Jaringan
Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan
floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan kompleks karena terdiri dari
berbagai jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi utama xylem
adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi
mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.
Jaringan pengangkut
pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut jaringan vascular karena
sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa
air dan larutan ke seluruh tanaman
Floem dan xylem dipisah oleh beberapa
baris sel meristem berdinding tipis yang disebut cambium.
1. Xylem
Yang merupakan
karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki
dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air. Trakeid
berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar. Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat
pada jaringan xylem.
2. Floem
Floem terdiri dari
unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel
pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya
terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari
prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses
terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Protofloem
adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk
kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami
pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan fungsinya. Elemen
floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel
pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang berfungsi
dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.
Jaringan pengangkut (xilem dan floem)
Jaringan
pengangkut pada tumbuhan terdiri atas dua macam, yaitu xilem dan floem. Kedua
jaringan ini saling mendukung satu sama lain dalam sistem transportasi
tumbuhan.
a. Xilem (Pembuluh Kayu)
tumbuhan.
a. Xilem (Pembuluh Kayu)
Xilem
atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju
daun. Xilem ini terdiri atas sel-sel trakea, trakeid, serabut xilem, dan
sel-sel jaringan parenkim xilem.
Trakea
yang mempunyai nama lain elemen pembuluh, merupakan bagian dari xilem yang
tersusun atas sel-sel dan berbentuk tabung yang paling berhubungan pada
ujung-ujungnya. Di bagian dinding ujung sel trakea mengalami reduksi dan
berubah menjadi lubang-lubang preforasi.
Berbeda
dengan trakea, bentuk sel trakeid adalah lancip dan panjang dengan keadaan
dinding sel yang berlubang-lubang. Lubang-lubang inilah yang kita kenal sebagai
noktah. Keadaan dinding sel xilem tebal, penebalan ini disebabkan oleh
kandungan zat lignin (zat kayu) yang membentuknya.
Pembentuk
jaringan xilem yang lain adalah serabut xilem. Serabut xilem tersusun oleh
sel-sel yang panjang dengan ujung yang meruncing. Keadaan dinding sel serabut
xylem tebal dan memiliki noktah yang lebih sempit jika dibandingkan dengan
noktah pada trakeid. Sel-sel jaringan parenkim pada xylem berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan.
b. Floem (Pembuluh Tapis)
b. Floem (Pembuluh Tapis)
Nama lain
jaringan floem adalah jaringan pembuluh tapis. Jaringan ini berperan penting
dalam proses pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, sel pengiring, parenkim,
dan serabut floem (sklereid).Sel-sel buluh tapis pada floem merupakan sel-sel
yang berbentuk tabung, bagian ujungnya berlubanglubang. Tabung buluh tapis ini
akan membentuk saluran yang saling berhubungan satu sama lain dari pangkal
hingga ke ujung tumbuhan. Saluran-saluran pembuluh ini berdekatan dengan
sel-sel pengiring.
Bentuk
sel pengiring adalah silinder. Ukuran sel-selnya lebih besar dibandingkan
dengan sel-sel penyusun buluh tapis. Sel-sel pengiring juga mengandung plasma
yang pekat. Sel-sel yang menyusun serabut floem bentuknya panjang dengan
keadaan ujung-ujung saling berimpitan. Keadaan dinding selnya tebal dan
berperan sebagai penguat jaringan floem.
Jaringan
parenkim floem tersusun atas sel-sel yang hidup dan memiliki dinding primer
yang memiliki lubang-lubang kecil bagian tersebut disebut noktah halaman.
Sel-sel jaringan parenkim floem ini tempat menyimpan zat tepung, damar, dan
kristal-kristal pada tumbuhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang
tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan
jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang
kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari
kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan
Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari
sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan
berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang
memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali
ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada
tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis,
jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan
jaringan floem.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap
para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
ü Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk, 1993, Anatomi
dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta.
ü http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html
ü http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html
No comments:
Post a Comment