PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kacang
hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosaeyang cukup penting di Indonesia.
posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Sampai saat ini perhatian masyarakat terhadap
kacang hijau masih kurang. Kurangnya perhatian ini diantaranya disebabkan oleh
hasil yang dicapai per hektarnya masih rendah. Di samping itu, panen kacang
hijau ini harus dikerjakan beberapa kali. Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan
dengan cara memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas
yang produksinya tinggi dan masak serempak, serta peningkatan usaha pasaca
panen. Dari segi
agronmis dapat dilakukan dengan tindakan pengairan, pemupukan NPK dan
pengaturan jumlah populasi, jarak tanam, sanitasi, pengendalian hama dan
penyakit tanaman. Setiap tanaman
dalam sikus hidupnya pastiakan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Dalam
pertumbuhan tanaman kacang hiaju terdapat berbagai faktor pembatas yang akan
menentukan periode pertumbuhannya.Faktor-faktor pembatas tersebut secara garis
besar terdiri dari faktor abiotik dan biotik. Dalam praktikum ini kami ingin
mencoba mengetahui faktor-faktor pembatas pada pertumbuhan kacang hijau.
2. Tujuan Karya Ilmiah
1.
Untuk mengetahui dan mempelajari faktor pembatas abiotik (air) terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau
2.
Untuk mempelajari faktor pembatas biotik, yaitu persaingan antara individu
tanaman dalam hal penggunaan sumberdaya. Dalam hal ini adalah faktor cahaya,
unsur hara dan air terhadap pertumbuhan tanaman yang diekspresikan dalam
pertumbuhan melalui indikator pertambahan tinggi, jumlah daun, luas daun, dan
bobot kering tanaman.
3. Sebagai syarat
untuk lulus mata kuliah ekologi tanaman.
PEMBAHASAN
1.
Sejarah Singkat
Kacang tanah yang ada di Indonesia semula berasal dari benua
Amerika. Pemasukan ke Indonesia pertama- tama diperkirakan dibawa oleh
pedagang-pedagang Spanyol, sewaktu melakukan pelayarannya dari Mexico ke Maluku
setelah tabun 1597. Pada tahun 1863 HOLLE memasukkan Kacang Tanah dari Inggris
dan pada tahun 1864 SCHEFFER memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir.
2.
Klasifikasi
Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang
berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green
gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan.
Kemudian didalam tanaman kacang ada beberapa jenis tanaman yang ada di Indonesia
ada 2 ( dua ) tipe yaitu :
3
Tipe tegak.
Jenis
Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada
ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek ( genjah ) dan kemasakan buahnya
serempak.
b. Tipe menjalar.
Jenis
ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umumnya
berumur panjang.
c. Manfaat Tanaman
Tanaman Kacang tanah nsu dimanfaatkan untuk makanan ternak,
sedang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati , minyak dan
lain-lain.
3. Sentra
Penanaman
Sentra penanaman/produksi Kacang tanah di Indonesia meliputi
Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, D.l. Yogyakarta, Jawa Barat dan Sulawesi
Selatan.
4. Syarat Tumbuh
Syarat tumbuhnya penanam kacang juga dilihat dari :
4) Iklim
Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran
rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. Lklim yang
dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C – 32°C,
sedikit lembab ( Rh 65 % – 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mm per tahun,
tempat terbuka.
b.
Media Tanam / Tanah.
Tanaman Kacang Tanah membutuhkan tanah yang berstruktur
ringan, seperti tanah regosol, andosol, latosol dan alluvial. Kacang tanah dapat dibudidayakan di
lahan sawah berpengairan, sawah tadah hujan, lahan kering tadah hujan. Hal yang
paling penting diperhatikan dalam pemilihan lahan adalah :
- Tanah cukup subur, gembur serta bertekstur ringan.
- Tanah berdrainase dan beraerasi baik.
- PH antara 6,0 -6,5.
5. Pedoman
Budidaya
Dalam penanaman juga kita melihat terhada yakni:
a. Benih.
1. Benih berasal dari tanaman sehat,
bebas hama dan penyakit, kualitas bijinya baik dan mempunyai kemurnian tinggi
sehingga dapat berkecambah cepat dan merata.
2. Dipanen tepat pada waktunya (
sudah cukup tua ) , polong tidak pecah, pengolahan basil dan pengupasan benih
dilakukan dengan baik.
3. Mempunyai hasil tinggi dan
berumur genjah.
b. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan alat cangkul, luku atau
traktor sedalam 20- 30 cm. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk
memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat
hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan baik.
c. Penanaman
1. Waktu tanam
Waktu
tanam yang paling baik dilahan tegalan ( kering ) adalah pada awal musim hujan
( Oktober – Nopember ). Di lahan sawah penanaman dapat dilakukan pada bulan
April –Juni ( Palawija I ) atau bulan Juli –September) Palawija II ).
2. Cara tanam
Penanaman
dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan 2 butir benih perlubang
dan jarak tanam 40 cm x 10 cm. Kemudian lubang tanam ditutup tanah secara
tipis.
d. Pemeliharaan Tanaman
1. Pemupukan
Pemupukan
dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP36 dan KCI dengan dosis 60-90 kg
Urea, 60-90 kg SP36 dan 50 kg KCI. Per hektar.
Pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tugal disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar merata kedalam larikan.
Pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tugal disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar merata kedalam larikan.
2. Penyulaman
Penyulaman
dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan
membuat lubang tanam baru pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari
penyulaman ini adalah untuk mempertahankan populasi.
3. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan
dilakukan 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 21
hari setelah tanam dan penyiangan kedua dilakukan pada umur 40 bari setelah
tanam. Pada penyiangan kedua ini juga dilakukan pembumbunan yaitu tanah
digemburkan kemudian ditimbun didekat pangkal batang tanaman. Pembumbunan
bertujuan memudahkan bakal buah menembus permukaan tanah sehingga
pertumbuhannya optimal.
4. Pengairan
Tanaman
kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang. Fase kritis untuk tanaman
Kacang Tanah adalah rase perkecambahan, rase pertumbUhan dan rase pengisian
polong. Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hari dengan cara dileb
hingga tanah cukup basah.
e. Hama dan Penyakit Kacang Tanah
1) Penyakit Layu.
Penyakit
Layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada siang hari waktu
sinar matahari terik tanaman sekonyong-konyong terkulai seperti disimm air
panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan pergiliran tanaman.
2) Penyakit Bercak Daun
Penyakit
Bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora personata. Bercak yang
ditimbulkan pada daun sebelah atas coklat sedangkan sebelah bawah daun hitam.
Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari Conidiospora.
Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70 hari. Cendawan ini
dapat dikendalikan dengan Anthmcol atau Daconil.
3) Penyakit Selerotium.
Penyakit
ini disebabkan oleh Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu cuaca
lembab. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari tanaman yang lunak,
menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang terserang akan layu dan mati.
Pengendalian : dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairan dapat mengalir.
Pengendalian : dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairan dapat mengalir.
4) Penyakit Karat.
Penyakit
ini disebabkan oleh Uromyces arachidae, menyerang tanaman yang masih muda
menyebabkan daun berbintik-bintik coklat daun menjadi mongering.
Pengendaliannya dengan menanam varitas yang tahan.
5) Hama Empoasca.
Hama
yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama ini tidak
terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan
penyemprotan Azodrin, Karphos atau lnsektisida yang tersedia.
7. P A N E N
Penentuan saat panen yang tepat harus disesuaikan dengan
tujuan penggunaan produk Kacang Tanah. Pedoman umum yang digunakan sebagai nsurea
penentuan saat panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut :
- Sebagian besar daun menguning dan gugur ( rontok ).
- Tanaman berumur 85 -110 hari tergantung,Varietasnya. –Sebagian
besar polongnya ( 80 % ) telah tua. “
-Kulit polong cukup keras dan berwarna cokelat
kehitam-hitaman.
- Kulit biji tipis dan mengkilap.
- Kulit biji tipis dan mengkilap.
- Rongga polong telah berisi penuh dengan biji.
Panen dilakukan dengan mencabut batang tanaman secara
hati-hati agar polongnya tidak tertinggal dalam tanah.
PENUTUP
A. Simpulan
Dalam tanaman kacang hijau yang ditanam pada populasi satu tanaman dan pemberian air setiap hari memberikan hasil yang paling baik dari pada populasi lima tanaman dan pemberian air tiap hari. Dengan perlakuan populasi satu tanaman dan pemberiaan air tiap hari memberikan tinggi tanaman tertinggi yaitu 57 cm, jumlah daun terbanyak yaitu 3,2 helai, luas daun terluas 226, 08 cm2 dan bobot kering 7,40 g. Sedangkan pada perlakuan poulasi lima tanaman dan pemberian air tiap hari menghasilkan tinggi tanaman terpendek yaitu 37,22 cm, jumlah daun 2,12 helai daun. Dan luas daun paling sempit yaitu 58,81 cm2., bobot kering paling ringan yaitu 2,02 g.
Dalam tanaman kacang hijau yang ditanam pada populasi satu tanaman dan pemberian air setiap hari memberikan hasil yang paling baik dari pada populasi lima tanaman dan pemberian air tiap hari. Dengan perlakuan populasi satu tanaman dan pemberiaan air tiap hari memberikan tinggi tanaman tertinggi yaitu 57 cm, jumlah daun terbanyak yaitu 3,2 helai, luas daun terluas 226, 08 cm2 dan bobot kering 7,40 g. Sedangkan pada perlakuan poulasi lima tanaman dan pemberian air tiap hari menghasilkan tinggi tanaman terpendek yaitu 37,22 cm, jumlah daun 2,12 helai daun. Dan luas daun paling sempit yaitu 58,81 cm2., bobot kering paling ringan yaitu 2,02 g.
B. Saran
Dari karya ilmiayah kami menyarankan :
Dari karya ilmiayah kami menyarankan :
1)
Bahwa
dalam penanaman kacang hijau perlu dilakukan pemeliharaan seperti penyiraman secara teratur sesuai
dengan kebutuhan tanaman kacanag hijau.
2)
Jarak
tanam perlu diatur dan populasi jangan terlalu padat pada areal yang sempit
agar tidak terjadi persaingan dalam memanfaatkan sumberdaya, seperti sinar
matahari, air, dan nsure hara.
3)
Dalam
penganbilan pengukuran data hendaknya stu orang tersebut saja yang mengukurnya
agar tidak terjadi kesalahan dalam penghitungan komponen pengamatan.
4)
Dalam
menyiram tanaman di polybag hendaknya tidak mengganggu kelompok lain yang bukan
jadwal penyiramannya. Hendaknya menyiram tanamannya dibawah yaitudilantai.
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi, M.M.Sri Setyati. 1988. Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta.
Rusmana. 2002. Diktat Mata Kuliah Ekologi Tanaman. Jurusan Agronomi. Faperta- Untira. Serang.
Rusmana. 2007. Petunjuk Praktikum Mata Kuliah Ekologi Tanaman. Jurusan Agronomi. Faperta-Untirta. Serang
Sitompul dan Guritno. 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sumadi, Soeprapto Hardjo. 1993. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya. Jakarta.
No comments:
Post a Comment