KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah melimpah kan rahmat dan
karunia nya sehingga penulis berhasil menyusun makalah ini yang berjudul ‘’Amal
Shaleh Persatuan dan Kesatuan’’. Walau pun dalam proses penyusunan makalah ini
penulis mendapat kan beberapa hambatan dan masalah tetapi dengan bantuan
beberapa pihak dan atas seidzin zat yang maha kuasa akhir nya penulis berhasil
menyusun makalah ini.
Makalah
ini di buat sebagai tugas kelompok Akldah Akhlak semester genap dan juga di
guna kan sebagai pelengkap materi diskusi yang akan di laksana kan
ketika jam pelajaran Akidah Akhlak.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh
karna kritik dan saran dari pembaca sangat di harap kan dan akan di terima
penulis dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini di masa mendatang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bertamu merupakan
tradisi masyarakat yang selalu dilestarikan. Dengan bertamu seorang bias
menjalin persaudaraan bahkan dapat menjalin kerja ama untuk meringankan
berbagai maalah yang dihadapi dalam kehidupan.adakalanya seorang bertamu karena
adanya urusan yang serius, mialnya untuk mencari solusi terhadap problema
masyarakat actual, sekedar bertandang, karena lama tidak ketemu (berjumpa)
ataupun sekedar untuk mampir sejenak. Dengan bertangang ke rumah kerabat atau
sahabat, maka kerinduan terhadap kerabat ataupun ahabat dapat tersalurkan,
sehingga jalinan persahabatan menjadi kokoh.
Bertamu dalam bahaa Arab
disebut dengankata ( ) “Ataa liziyaroti, atau ( - ) Iatadloofa-Yastadliifu”.
Menurut kamus bahasa Indonesia, bertamu diartikan ; “dating berkunjung kerumah
seorang teman atupun kerabat untuk suatu tujuan ataupun maksud (melawat dan
sebagainya)”. Ecara istilah bertamu merupakan kegiatan mengunjungi rumah
ahabat, kerabat atau[un orang lain, dalam rangka menciptakan kebersamaan dan
kemalahatan bersama.
Tujuan bertamu sudah
barang udah barang tentu untuk menjalin persaudaraan ataupun perahabatan.
Sedangkan bertamu kepadea orang yang belum dikenal, memiliki tujuan untuk
saling memperkenalkan diri ataupun bermaksud lain yang belu diketahui kedua
belah pihak.
Bertamu merupakan
kebiaaan poitif dalam kehidupan bermasyarakat dari zaman tradisional sampai
zaman modern. Dengan melestarikan kebiaaan kunjung mengunjungi, maka segala
persoalan mudah dilestarikan, segala urusan mudah diberskan dan segala maalah
mudah diatasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Adab-abad kita Bertamu Menurut Islam ?
2. Bagaimana Adab-abad kita Menerima Tamu Menurut Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Adab-abad Bertamu Menurut Islam
2. Untuk mengetahui tentang Adab-abad Menerima Tamu Menurut Islam
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
AKHLAK BERTAMU
1.
PENGERTIAN
Bertamu adalah berkunjung kerumah orang
lain dalam rangka mempererat silahturahmi . tujuan utama bertamu menurut islam
adalah menyambung persaudaraan atau silahturahim.mempererat silahturahim baik
dengan tetangga ,sanak saudara,maupun teman sejawat merupakan perintah agama
islam agar senantiasa membina kasih sayang ,hidup rukun,dan saling membantu
antara yang kaya dengan yang miskin.
2.
ETIKA BERTAMU
a.meminta izin masuk maksimal sebanyak
tiga kali
maksudnya, jika kita telah memberi
salamtiga kali namuntidak ada jawaban atau tidak di izinkan,maka itu berarti
kita harus menunda kunjungan.
فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فِيهَا أَحَدًا فَلَا تَدْخُلُوهَا حَتَّىٰ يُؤْذَنَ
لَكُمْ ۖ وَإِنْ قِيلَ لَكُمُ
ارْجِعُوا فَارْجِعُوا ۖ هُوَ أَزْكَىٰ
لَكُمْ ۚ وَاللَّهُ
بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
“jika kamu tidak
menemui seorangpun didalamnya ,maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat
izin .danjika dikatakan padamu : “kembali (saja)lah ,maka hendaklah kamu
kembali.itu bersih bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS
An Nur [24]:28).
Hadis Riwayat Abu Musa
Al-Asy’ary ra,dia berkata: “Rasulullah berkata, ‘minta izin masuk rumah itu tiga
kali ,jika diizinkan untuk kamu(masuklah) dan jika tidak maka pulanglah !’’’(HR
Bukhari Muslim)
b.Berpakayan Rapi dan Pantas
bertamu dengan memakai pakaian
yang pantas berarti menghormati tuan rumah dan diri nya sendiri. Firman Allah,
ِنْ
أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ. ... .
jika kamu berbuat baik
(berarti )kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat
maka (kejahatan)itu bagi dirimu sendiri....’’(QS AL ISRA [17]:7)
c.Memberi isyarat dan salam ketika
datang
َا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ
حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَىٰ أَهْلِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“hai orang orang yang beriman
,janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumah mu sebelum meminta izin dan
memberi salam kepada penghuninya .yang
demikian itu lebih baik bagimu ,agar kamu (selalu) ingat.’’(QS An Nur : 27).
d. jangan mengintip ke dalam
rumah
mengintipke dalam rumah sering
terjadi ketika seseorang penasaran apakah ada orang di dalam rumah atau tidak
.padahal rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mencela perbuatan ini
dan memberi ancaman kepada para pengintip,sebagaimana dalam sabdanya,”dari
sahal bin saad ia berkata :ada seorang lelaki mengintip dari sebuah lubang
pintu rumah rasulullah saw dan pada waktu itu beliau sedang menyisir rambutnya
.maka rasulullah saw bersabdah :”jika aku tahu engkau mengintip ,niscaya aku
mencolok matamu.sesungguhnya allah memerintahkan untuk meminta izin itu adalah
karena untuk menjaga pandangan mata.’’(HR Bukhari )
e.Memperkenalkan diri sebelum masuk
Apabila tuan rumah belum
tahu/belum kenal,hendaknya tamu memperkenalkan diri secara jelas ,terutama jika bertamu pada
malam hari. Diriwayatkan dalam sebuah hadis,”dari jabir ra ia berkata: aku
pernah datang kepada rasulullah saw lalu aku mengetuk pintu rumah beliau .Nabi
muhammad saw bertanya :”siapakah itu ?”Aku menjawab : “saya” beliau bersabdah :
“saya ,saya..!” seakan- akan beliau marah “ (HR Bukhari)
f.Tamu lelaki dilarang masuk
kedalam rumah apabila tuan rumah hanya
seorang wanita
Dalam hal ini, perempuan yang
berada dirumah sendiri hendak nya juga tidak memberi izin masuk
tanunya.mempersilahkan tamu lelaki kedalam rumah sedangkan ia hanya seorang
diri sama halnya mengundang bahaya bagi dirinya sendiri.oleh sebab itu ,tamu
cukup ditemui diluar saja.
g. Masuk
dan duduk dengan sopan
setelah tuan rumah
mempersilah kan untuk masuk,hendaknya tamu masuk dan duduk dengan sopan di tempat
duduk yang telah disediakan .tamu hendaknya membatasi diri ,tidak
memandang kemana –mana secara bebas.pandangan yang tidak dibatasi (terutama bagi tamu asing)dapat menimbulkan
kecurigaan bagi tuan rumah.
h.Menerima jamuan tuan rumah
dengan senang hati
Apabila tuan rumah memberikan
jamuan ,hendaknya tamu menerima jamuan tersebut dengan senang hati,tidak
nenampakkan sikap tidak senang terhadap jamuan itu.jika sekiranya tidak suka
dengan jamuan tersebut,sebaiknya berterusterangbahwa diri nya tidak terbiasa
menikmati makanan atau minuman sepertiitu.jika tuan rumah telah mempersilahkan
untuk menikmati,tamu sebaik nya segera menikmatinya,,tidak usah menunggu sanpai
berkali-kali tuan rumah mempersilah kan dirinya.
i.Makanlah dengan tangan
kanan,ambilah yang terdekat dan jangan memilih
Islam telah memberi tuntunan
bahwa makan dan minum hendaknya dilakukan dengan tangan kanan,tidak sopandengan
tangan kiri (kecuali tangan kanan berhalangan).cara seperti ini tidak hanya
dilakukan saat bertamu saja.melainkan dalam berbagai suasana, baik di rumah
maupun di rumah orang lain.
j.Bersikan piring,jangan biar kansisa
makanan berceceran
islam memberi tuntunan yang
lebih bagus,tidak sekedar mengikuti perasaan manusia yang keliru .tamu yang
menggunakan piring untuk menikmati hidangan tuan rumah,hendaknya piring
tersebut bersih dari sisa makanan.tidak perlu menyisakan makanan pada piring
yang bekas dipakainya yang terkadang menimbulkan rasa jijik baginyang
melihatnya.
k.segeralah pulang setelah
selesai urusan
hendaknya dihindari
pembicaraan yang tidak ada ujung pangkalnya terlebih membicarakan orang lain.
Tamu yang bijaksana tidak suka memperpanjang waktu kunjungannya, ia tanggap
terhadap sikap tuan rumah.apabila tuan rumah telah memperhatikan jam, hendaknya
tamu segera pergi atau menggurus masalah lain.
I.lama waktu bertamu maksimal
tiga hari tiga malam
Terhadap tamu yang jauh
tempat tinggalnya, islam memberikan kelonggaran bertamu selama tiga hari tiga
malam .setelah waktu itu berlalu maka habislah hak untuk bertamu, kecuali jika
tuan rumah menghendaki.
3.Membiasakan akhlak
bertamu
Bertamu merupakan kebiasaan positif dalam
kehidupan bermasyarakat dari zaman tradisional sampai zaman modren.al -qur an
memberikan isyarat yang tegas,betapa pentingnya setiap orang yang bertamu dapat
manjaga diri agar tetap menghormati tuan rumah.setiap tamu harus berusaha
menahan segala keiginan dan kehendaknya baik sekalipun,jika tuan rumah berkenan
menerimanya.
4.Hikmah akhlak bertamu
1)Bertamu secara baik dapat menumbuhkan
sikaptoleran terhadap oranglain dan menjauhkan
sikap tekanan,dan intimidasi.islam tidak mengenal tindakan kekerasan.
2)Dengan bertamu seorang akan
mempertemukan persamaan ataupun kesesuaiansehingga akan terjalin persahabatan
dan kerjasama dalam menjalani hidup.
3)Bertamu dianggap sebagai sarana yang
efektif untuk berdakwah danmenciptakan kehidupan masyarakat yang bermatabat.
B.Akhlak
Menerima Tamu
1.pengertian
Menurut kamus Besar Bahasa
Indonesia,menerima tamu (ketamuan)diartikan; kedatangan orang yang bertamu,
melewati atau berkunjung.secara istilah menerima tamu dimaknai menyambut tamu
dengan maksud yang menyenangkan atau memuliakan tamu,atas dasar keyakinan untuk mendapatkan rahmat danridho
dari allah.
Menerima kehadiran tamu yang dataang
kepadakita henhaknya dapat menunjukan kesan yang baik kepada tamu kita ,seperti pesan rasulullah,
اِنَّ
رَجُلاً اِسْتَأْذَنَ عَلى النَّبِيِّ ص م وَ هُوَ فِى بَيْتٍ فَقَالَ : “اَلِجُ”
فَقَالَ النَّبِيُّ ص م لِجَادِمِهِ : اُخْرُجْ اِلَى هَذَا فَعَلِّمْهُ
الاِسْتِأْذَانَ فَقَلَ لَهُ : قُلْ “السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ اَ اَدْخُلْ”
فَسَمِعَهُ الرِّجَلْ فَقُلْ “السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ اَ اَدْخُلْ” فَاَذِنَ
النَّبِيُّ ص م قَدْ دَخَلَ (رواه ابو داود)
“Bahwasanya seorang laki-laki meminta izin ke rumah Nabi Muhammad SAW
sedangkan beliau ada di dalam rumah. Katanya: Bolehkah aku masuk? Nabi SAW
bersabda kepada pembantunya: temuilah orang itu dan ajarkan kepadanya minta
izin dan katakan kepadanya agar ia mengucapkan “Assalmu alikum, bolehkah aku
masuk” lelaki itu mendengar apa yang diajarkan nabi, lalu ia berkata “Assalmu
alikum, bolehkah aku masuk?” nabi SAW memberi izin kepadanya maka masuklah
ia. (HR Abu Daud)
2.Etika menerima tamu
a.Berpakaian yang pantas
tuan rumah hendaknya mengenakan pakaian
yang pantas pula dalam menerima kedatangan tamunya.berpakaian pantas dalammenerima kedatangan tamu berarti menghormati tamu dan dirinya
sendiri.Rasulullah saw bersabdah ,”Makan
dan minumlah kamu bersedekahlah kamu danberpakaianlah kamu , tetapitidak dengan
sombong dan berlebih lebihan.Sesungguhnya Allah
amat senang melihat bekas nikmatnya pada hambanya.”(HR Baihaqi)
b.Menerima tamu dengan sikap yang baik
Tuan rumah hendaknya menerima
kedatangan tamu dengan sikap yang baik, misalnya dengan wajah yang cerah muka
senyum dan sebagainya.sekala-kali jangan acuh apalagi memalingkan muka dan tidak mau memandanginya secara
wajar.
c.Menjamu tamu sesuai kemampuan dan tidak
perlu mengada-adakan
tuan rumah tidak perlu terlalu repot
dalam menjamu tamunya.bagi tuan rumah yang mampu hendaknya menyediakan jamuan
yang pantas, sedangkan bagi yang kurang mampu hendaknya menyesuaikan kemampuan.
d.Lama waktu
sesuai
dengan hak tamu ,kewajiban memulaikan tamu adalah tiga hari,termasuk hari
istimewa.selebihnya dari waktu itu adalah sedekah bagi nya.sabdah Rasulullah,
اَلضِّيَافَةُ ثَلاَثَةُ اَيَّامٍ فَمَا كَانَ وَرَاءَ ذَالِكَ فَهُوَ
صَدَقَةُ عَلَيْهِ (متفق عليه)
“ Menghormati tamu itu sampai
tiga hari. Adapun selebihnya adalah merupakan sedekah baginya,.” (HR
Muttafaqu Alaihi)
e.Antarkan sampai kepintu halaman jika
tamu pulang
salah satu cara yang terpuji yang
dapat menyenangkan tamu adalah apabila tuan rumah mengantarkan tamunya sampai
kepintu halaman.tamu akan merasa lebih semangatbkarena merasa dihormati tuan
rumah dan kehadirannya diterima dengan baik.
f.Wanita yang sendiri dirumah larangan
menerima tamu laki –laki masuk kedalam rumahnya tanpa izin suaminya
. . . .. . . .
”
. . . . Wanita ( istri ) yang shaleh ialah yang taan kepada Alloh
dan memelihara diri ( tidak berlaku curang serta memelihara rahasia dan
harta suaminya ) di balik pembelakangan suaminya ( waktu suaminya pergi )
karena Alloh telah memelihara mereka ( telah mewajibkan suaminya untuk
mempergauli merea dengan baik ) ...( QS.An -Nisa (4) :34 )
اَلْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِى بَيْتِ زَوْجِهَا وَ هِيَ مَسْئُوْلَةٌ عَنْ رَاعِيَتِهَا (رواه احمد و البجارى و مسلم و ابو داود و الترمدى و ابن عمر)
“ Wanita itu adalah (ibarat) pengembala di rumah suaminya. Dia akan
ditanya tentang pengembalaannya (dimintai pertanggung jawaban).” (HR
Ahmad, bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan Ibnu Umar).
Oleh sebab itu, tamu
lelaki cukup ditemui diluar rumah saja,atau diminta datang lagi (jika
perlu)saat suaminya telah pulang bekerja .Membiarkan tamu lelaki masuk kedalam
rumah padahal dia (wanita tersebut)hanya seorang diri ,sama saja dengan membuka
peluang besar akan timbulkan bahaya bagi diri sendiri.
3.Membiasakan berakhlak
menerima tamu
Setiap muslim harus membiasakan diri untuk
menyambu tsetiap tamu yang datang dengan penyambut dengan suka cita .agar dapat
menyambut tamu dengan suka cita maka tuan rumah harus berpikiran yang positif (husnuzon)terhadap
tamunya,jangan sampai kahadiran tamu disertai dengan munculnya pikiran
negatif(suuzon).
Hikmah berakhlakmenerima tamu
1)setiap muslim telah
diikat oleh suatu tata aturan supaya hidup bertetangga dan sahabat dengan orang
lain, sekalipun berbeda agama atau suku.
2)Menerima tamu sebagai
perwujudan keimanan,artinya semakin kuat iman seseorang,maka semakin ramah dan
santu dalam menyambut tamunya karena orang yang beriman menyakini bahwa
menyambut tamu bagian dari perintah Allah.
3)Menyambut tamu dapat
meningkatkan akhlak,mengembangkan kepribadian ,dan tamu juga dijadikan sebagai
sarana untuk mendapatkan kemaslahata dunia ataupun akhirat.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap manusia pasti pernah menerima tamu, baik yang
kita suka mapun yang kita tidak suka. Hal ini wajar saja, karena setiap manusia
memiliki sifat-sifat yang berbeda. tapi walau bagaimana pun, tamu kita tetap
harus kita muliakan,,, Seperti dalam sebuah Haidist..
“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari hadist tersebut kita dapat menyimpulkan bahea
kita harus menyambut tam dengan baik.. (walaupun kita tidak suka).
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan
saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami
selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
https://hbis.wordpress.com/2008/12/11/adab-berpakaian-bertamu-dan-berhias/
http://antosure.mwb.im/adab-bertamu-dan-menerima-tamu.xhtml
No comments:
Post a Comment