Search This Blog

Sunday, 29 October 2017

AKHLAK BERTAMU DAN AKHLAK MENERIMA TAMU

KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah melimpah kan rahmat dan karunia nya sehingga penulis berhasil menyusun makalah ini yang berjudul ‘’Amal Shaleh Persatuan dan Kesatuan’’. Walau pun dalam proses penyusunan makalah ini penulis mendapat kan beberapa hambatan dan masalah tetapi dengan bantuan beberapa pihak dan atas seidzin zat yang maha kuasa akhir nya penulis berhasil menyusun makalah ini.
        Makalah ini di buat sebagai tugas kelompok Akldah Akhlak semester genap dan juga di guna kan  sebagai pelengkap materi diskusi yang akan di laksana kan ketika jam pelajaran Akidah Akhlak.
        Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh karna kritik dan saran dari pembaca sangat di harap kan dan akan di terima penulis dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini di masa mendatang.






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bertamu merupakan tradisi masyarakat yang selalu dilestarikan. Dengan bertamu seorang bias menjalin persaudaraan bahkan dapat menjalin kerja ama untuk meringankan berbagai maalah yang dihadapi dalam kehidupan.adakalanya seorang bertamu karena adanya urusan yang serius, mialnya untuk mencari solusi terhadap problema masyarakat actual, sekedar bertandang, karena lama tidak ketemu (berjumpa) ataupun sekedar untuk mampir sejenak. Dengan bertangang ke rumah kerabat atau sahabat, maka kerinduan terhadap kerabat ataupun ahabat dapat tersalurkan, sehingga jalinan persahabatan menjadi kokoh.
Bertamu dalam bahaa Arab disebut dengankata ( ) “Ataa liziyaroti, atau ( - ) Iatadloofa-Yastadliifu”. Menurut kamus bahasa Indonesia, bertamu diartikan ; “dating berkunjung kerumah seorang teman atupun kerabat untuk suatu tujuan ataupun maksud (melawat dan sebagainya)”. Ecara istilah bertamu merupakan kegiatan mengunjungi rumah ahabat, kerabat atau[un orang lain, dalam rangka menciptakan kebersamaan dan kemalahatan bersama.
Tujuan bertamu sudah barang udah barang tentu untuk menjalin persaudaraan ataupun perahabatan. Sedangkan bertamu kepadea orang yang belum dikenal, memiliki tujuan untuk saling memperkenalkan diri ataupun bermaksud lain yang belu diketahui kedua belah pihak.
Bertamu merupakan kebiaaan poitif dalam kehidupan bermasyarakat dari zaman tradisional sampai zaman modern. Dengan melestarikan kebiaaan kunjung mengunjungi, maka segala persoalan mudah dilestarikan, segala urusan mudah diberskan dan segala maalah mudah diatasi.


B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Adab-abad kita Bertamu Menurut Islam ?
2.      Bagaimana Adab-abad kita Menerima Tamu Menurut Islam ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui tentang Adab-abad Bertamu Menurut Islam
2.      Untuk mengetahui tentang Adab-abad Menerima Tamu Menurut Islam



BAB II
PEMBAHASAN
A. AKHLAK BERTAMU
1. PENGERTIAN
        Bertamu adalah berkunjung kerumah orang lain dalam rangka mempererat silahturahmi . tujuan utama bertamu menurut islam adalah menyambung persaudaraan atau silahturahim.mempererat silahturahim baik dengan tetangga ,sanak saudara,maupun teman sejawat merupakan perintah agama islam agar senantiasa membina kasih sayang ,hidup rukun,dan saling membantu antara yang kaya dengan yang miskin.
2. ETIKA BERTAMU
       a.meminta izin masuk maksimal sebanyak tiga kali
              maksudnya, jika kita telah memberi salamtiga kali namuntidak ada jawaban atau tidak di izinkan,maka itu berarti kita harus menunda kunjungan.

فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فِيهَا أَحَدًا فَلَا تَدْخُلُوهَا حَتَّىٰ يُؤْذَنَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ قِيلَ لَكُمُ
ارْجِعُوا فَارْجِعُوا ۖ هُوَ أَزْكَىٰ لَكُمْ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

“jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya ,maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin .danjika dikatakan padamu : “kembali (saja)lah ,maka hendaklah kamu kembali.itu bersih bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS An Nur [24]:28).

               Hadis Riwayat Abu Musa Al-Asy’ary ra,dia berkata: “Rasulullah berkata, ‘minta izin masuk rumah itu tiga kali ,jika diizinkan untuk kamu(masuklah) dan jika tidak maka pulanglah !’’’(HR Bukhari Muslim)
       

  b.Berpakayan Rapi dan Pantas
                 bertamu dengan memakai pakaian yang pantas berarti menghormati tuan rumah dan diri nya sendiri. Firman Allah,
ِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ. ...         .

                 jika kamu berbuat baik (berarti )kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan)itu bagi dirimu sendiri....’’(QS AL ISRA [17]:7)
            c.Memberi isyarat dan salam ketika datang
َا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَىٰ أَهْلِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ


              “hai orang orang yang beriman ,janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumah mu sebelum meminta izin dan memberi salam  kepada penghuninya .yang demikian itu lebih baik bagimu ,agar kamu (selalu) ingat.’’(QS An Nur : 27).

            d. jangan mengintip ke dalam rumah                 
                mengintipke dalam rumah sering terjadi ketika seseorang penasaran apakah ada orang di dalam rumah atau tidak .padahal rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mencela perbuatan ini dan memberi ancaman kepada para pengintip,sebagaimana dalam sabdanya,”dari sahal bin saad ia berkata :ada seorang lelaki mengintip dari sebuah lubang pintu rumah rasulullah saw dan pada waktu itu beliau sedang menyisir rambutnya .maka rasulullah saw bersabdah :”jika aku tahu engkau mengintip ,niscaya aku mencolok matamu.sesungguhnya allah memerintahkan untuk meminta izin itu adalah karena untuk menjaga pandangan mata.’’(HR Bukhari )
         
  e.Memperkenalkan diri sebelum masuk
                 Apabila tuan rumah belum tahu/belum kenal,hendaknya tamu memperkenalkan  diri secara jelas ,terutama jika bertamu pada malam hari. Diriwayatkan dalam sebuah hadis,”dari jabir ra ia berkata: aku pernah datang kepada rasulullah saw lalu aku mengetuk pintu rumah beliau .Nabi muhammad saw bertanya :”siapakah itu ?”Aku menjawab : “saya” beliau bersabdah : “saya ,saya..!” seakan- akan beliau marah “ (HR Bukhari)
              f.Tamu lelaki dilarang masuk kedalam rumah  apabila tuan rumah hanya seorang wanita
                  Dalam hal ini, perempuan yang berada dirumah sendiri hendak nya juga tidak memberi izin masuk tanunya.mempersilahkan tamu lelaki kedalam rumah sedangkan ia hanya seorang diri sama halnya mengundang bahaya bagi dirinya sendiri.oleh sebab itu ,tamu cukup ditemui diluar saja.
             g.  Masuk dan duduk dengan sopan
                   setelah tuan rumah mempersilah kan untuk masuk,hendaknya tamu masuk dan duduk dengan sopan di  tempat  duduk yang telah disediakan .tamu hendaknya membatasi diri ,tidak memandang kemana –mana secara bebas.pandangan yang tidak dibatasi  (terutama bagi tamu asing)dapat menimbulkan kecurigaan bagi tuan rumah.
             h.Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hati
                 Apabila tuan rumah memberikan jamuan ,hendaknya tamu menerima jamuan tersebut dengan senang hati,tidak nenampakkan sikap tidak senang terhadap jamuan itu.jika sekiranya tidak suka dengan jamuan tersebut,sebaiknya berterusterangbahwa diri nya tidak terbiasa menikmati makanan atau minuman sepertiitu.jika tuan rumah telah mempersilahkan untuk menikmati,tamu sebaik nya segera menikmatinya,,tidak usah menunggu sanpai berkali-kali tuan rumah mempersilah kan dirinya.
              i.Makanlah dengan tangan kanan,ambilah yang terdekat dan jangan memilih
                 Islam telah memberi tuntunan bahwa makan dan minum hendaknya dilakukan dengan tangan kanan,tidak sopandengan tangan kiri (kecuali tangan kanan berhalangan).cara seperti ini tidak hanya dilakukan saat bertamu saja.melainkan dalam berbagai suasana, baik di rumah maupun di rumah orang lain.

                j.Bersikan piring,jangan biar kansisa makanan berceceran
                    islam memberi tuntunan yang lebih bagus,tidak sekedar mengikuti perasaan manusia yang keliru .tamu yang menggunakan piring untuk menikmati hidangan tuan rumah,hendaknya piring tersebut bersih dari sisa makanan.tidak perlu menyisakan makanan pada piring yang bekas dipakainya yang terkadang menimbulkan rasa jijik baginyang melihatnya.
                k.segeralah pulang setelah selesai urusan
                     hendaknya dihindari pembicaraan yang tidak ada ujung pangkalnya terlebih membicarakan orang lain. Tamu yang bijaksana tidak suka memperpanjang waktu kunjungannya, ia tanggap terhadap sikap tuan rumah.apabila tuan rumah telah memperhatikan jam, hendaknya tamu segera pergi atau menggurus masalah lain.
                 I.lama waktu bertamu maksimal tiga hari tiga malam
                      Terhadap tamu yang jauh tempat tinggalnya, islam memberikan kelonggaran bertamu selama tiga hari tiga malam .setelah waktu itu berlalu maka habislah hak untuk bertamu, kecuali jika tuan rumah menghendaki.
3.Membiasakan akhlak bertamu
     Bertamu merupakan kebiasaan positif dalam kehidupan bermasyarakat dari zaman tradisional sampai zaman modren.al -qur an memberikan isyarat yang tegas,betapa pentingnya setiap orang yang bertamu dapat manjaga diri agar tetap menghormati tuan rumah.setiap tamu harus berusaha menahan segala keiginan dan kehendaknya baik sekalipun,jika tuan rumah berkenan menerimanya.
4.Hikmah akhlak bertamu
     1)Bertamu secara baik dapat menumbuhkan sikaptoleran terhadap oranglain dan menjauhkan  sikap tekanan,dan intimidasi.islam tidak mengenal tindakan kekerasan.
     2)Dengan bertamu seorang akan mempertemukan persamaan ataupun kesesuaiansehingga akan terjalin persahabatan dan kerjasama dalam menjalani hidup.
     3)Bertamu dianggap sebagai sarana yang efektif untuk berdakwah danmenciptakan kehidupan masyarakat yang bermatabat.
B.Akhlak Menerima Tamu
1.pengertian
    Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia,menerima tamu (ketamuan)diartikan; kedatangan orang yang bertamu, melewati atau berkunjung.secara istilah menerima tamu dimaknai menyambut tamu dengan maksud yang menyenangkan atau memuliakan tamu,atas dasar  keyakinan untuk mendapatkan rahmat danridho dari allah.
    Menerima kehadiran tamu yang dataang kepadakita henhaknya dapat menunjukan kesan yang baik  kepada tamu kita ,seperti pesan rasulullah,
اِنَّ رَجُلاً اِسْتَأْذَنَ عَلى النَّبِيِّ ص م وَ هُوَ فِى بَيْتٍ فَقَالَ : “اَلِجُ” فَقَالَ النَّبِيُّ ص م لِجَادِمِهِ : اُخْرُجْ اِلَى هَذَا فَعَلِّمْهُ الاِسْتِأْذَانَ فَقَلَ لَهُ : قُلْ “السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ اَ اَدْخُلْ” فَسَمِعَهُ الرِّجَلْ فَقُلْ “السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ اَ اَدْخُلْ” فَاَذِنَ النَّبِيُّ ص م قَدْ دَخَلَ (رواه ابو داود)

 “Bahwasanya seorang laki-laki meminta izin ke rumah Nabi Muhammad SAW sedangkan beliau ada di dalam rumah. Katanya: Bolehkah aku masuk? Nabi SAW bersabda kepada pembantunya: temuilah orang itu dan ajarkan kepadanya minta izin dan katakan kepadanya agar ia mengucapkan “Assalmu alikum, bolehkah aku masuk” lelaki itu mendengar apa yang diajarkan nabi, lalu ia berkata “Assalmu alikum, bolehkah aku masuk?” nabi SAW memberi izin kepadanya maka masuklah ia. (HR Abu Daud)
2.Etika menerima tamu
    a.Berpakaian yang pantas
       tuan rumah hendaknya mengenakan pakaian yang pantas pula dalam menerima kedatangan tamunya.berpakaian pantas  dalammenerima kedatangan  tamu berarti menghormati tamu dan dirinya sendiri.Rasulullah saw  bersabdah ,”Makan dan minumlah kamu bersedekahlah kamu danberpakaianlah kamu , tetapitidak dengan sombong dan berlebih lebihan.Sesungguhnya Allah  amat senang melihat bekas nikmatnya pada hambanya.”(HR Baihaqi)
    b.Menerima tamu dengan sikap yang baik
        Tuan rumah hendaknya menerima kedatangan tamu dengan sikap yang baik, misalnya dengan wajah yang cerah muka senyum dan sebagainya.sekala-kali jangan acuh apalagi memalingkan  muka dan tidak mau memandanginya secara wajar.
    c.Menjamu tamu sesuai kemampuan dan tidak perlu mengada-adakan
          tuan rumah tidak perlu terlalu repot dalam menjamu tamunya.bagi tuan rumah yang mampu hendaknya menyediakan jamuan yang pantas, sedangkan bagi yang kurang mampu hendaknya menyesuaikan kemampuan.
     d.Lama waktu
         sesuai dengan hak tamu ,kewajiban memulaikan tamu adalah tiga hari,termasuk hari istimewa.selebihnya dari waktu itu adalah sedekah bagi nya.sabdah Rasulullah,
اَلضِّيَافَةُ ثَلاَثَةُ اَيَّامٍ فَمَا كَانَ وَرَاءَ ذَالِكَ فَهُوَ صَدَقَةُ عَلَيْهِ (متفق عليه)
“ Menghormati tamu itu sampai tiga hari. Adapun selebihnya adalah merupakan sedekah baginya,.” (HR Muttafaqu Alaihi)
      e.Antarkan sampai kepintu halaman jika tamu pulang
         salah satu cara yang terpuji yang dapat menyenangkan tamu adalah apabila tuan rumah mengantarkan tamunya sampai kepintu halaman.tamu akan merasa lebih semangatbkarena merasa dihormati tuan rumah dan kehadirannya diterima dengan baik.
      f.Wanita yang sendiri dirumah larangan menerima tamu laki –laki masuk kedalam rumahnya tanpa izin suaminya

. . . .. . . . 

”  . . . . Wanita ( istri ) yang shaleh ialah yang taan kepada Alloh  dan memelihara diri ( tidak berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya ) di balik pembelakangan suaminya ( waktu suaminya pergi ) karena Alloh telah memelihara mereka ( telah mewajibkan suaminya untuk mempergauli merea dengan baik ) ...( QS.An -Nisa (4) :34 )
                                                       
اَلْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِى بَيْتِ زَوْجِهَا وَ هِيَ مَسْئُوْلَةٌ عَنْ رَاعِيَتِهَا (رواه احمد و البجارى و مسلم و ابو داود و الترمدى و ابن عمر)
 “ Wanita itu adalah (ibarat) pengembala di rumah suaminya. Dia akan ditanya tentang pengembalaannya (dimintai pertanggung jawaban).” (HR Ahmad, bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan Ibnu Umar).
    Oleh sebab itu, tamu lelaki cukup ditemui diluar rumah saja,atau diminta datang lagi (jika perlu)saat suaminya telah pulang bekerja .Membiarkan tamu lelaki masuk kedalam rumah padahal dia (wanita tersebut)hanya seorang diri ,sama saja dengan membuka peluang besar akan timbulkan bahaya bagi diri sendiri.
3.Membiasakan berakhlak menerima tamu
    Setiap muslim harus membiasakan diri untuk menyambu tsetiap  tamu yang datang  dengan penyambut dengan suka cita .agar dapat menyambut tamu dengan suka cita maka tuan rumah harus berpikiran yang positif (husnuzon)terhadap tamunya,jangan sampai kahadiran tamu disertai dengan munculnya pikiran negatif(suuzon).
    Hikmah berakhlakmenerima tamu
1)setiap muslim telah diikat oleh suatu tata aturan supaya hidup bertetangga dan sahabat dengan orang lain, sekalipun berbeda agama atau suku.
2)Menerima tamu sebagai perwujudan keimanan,artinya semakin kuat iman seseorang,maka semakin ramah dan santu dalam menyambut tamunya karena orang yang beriman menyakini bahwa menyambut tamu bagian dari perintah Allah.
3)Menyambut tamu dapat meningkatkan akhlak,mengembangkan kepribadian ,dan tamu juga dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan kemaslahata dunia ataupun akhirat.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Setiap manusia pasti pernah menerima tamu, baik yang kita suka mapun yang kita tidak suka. Hal ini wajar saja, karena setiap manusia memiliki sifat-sifat yang berbeda. tapi walau bagaimana pun, tamu kita tetap harus kita muliakan,,, Seperti dalam sebuah Haidist..
Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari hadist tersebut kita dapat menyimpulkan bahea kita harus menyambut tam dengan baik.. (walaupun kita tidak suka).

B.     Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami selanjutnya.





DAFTAR PUSTAKA

https://hbis.wordpress.com/2008/12/11/adab-berpakaian-bertamu-dan-berhias/
http://antosure.mwb.im/adab-bertamu-dan-menerima-tamu.xhtml


No comments:

Post a Comment