PEMBAHASAN
Pengertian Seni Anyaman Bambu
Seni
anyaman bambu adalah proses menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan
untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan. Bahan-bahan tumbuhan
yang boleh dianyam ialah lidi, rotan, bambu, akar, buluh, pandan, mengkuang,
jut dan sebagainya. Bahan ini biasanya mudah dikeringkan dan lembut.
Sejarah Seni Anyaman Bambu
Motif
anyaman adalah bukti kekayaan tradisi Indonesia. Motif anyamn muncul karena
adanya seni menganyam bamboo akan menjadi barang-barang kerajinan. Kerajinan
anyaman bamboo akan menghasilkan yang berbeda. Semua motif yang muncul
tergantung dari bentuk anyaman bamboo yang dibuat.
Keahlian menganyam
disebut sebagai keahlian asli orang melayu. Pendapat ini diperkuat dengan
ditemukannya tembikar dan tempat tinggal yang terbuat dari anyaman.
Sejarah anyaman di Indonesia,
merupakan masalah yang masih diperdebatkan sampai sekarang. Ada 2 teori
mengenai awal mula masuknya keahlian menganyam di Nusantara. Teori pertama
adalah menganyam merupakan keahlian asli dari orang melayu termasuk Indonesia,
teori ini diperkuat dengan ditemukannya tempat tinggal dan tembikar yang
terbuat dari anyaman. Hal ini tidak dimiliki di daerah lainnya, ada beberapa
fakta mengenai.
1.
Pada jaman dahulu anyaman merupakan pekerjaan para
wanita, dan bukan sebagai mata pencaharian, namun sebagai pengisi waktu senggang.
2.
Seseorang wanita dianggap tidak mempunyai sifat
kewanitaan yang lengkap jika dia tidak mahir dalam seni anyaman.
3.
Anyaman dahulu hanya alat untuk kegunaan sendiri atau
sebagai hadiah, dan sebagai kemasan sebagai hantaran saat berkunjung pada sahabat
atau keluarga.
4.
Beberapa anyaman dibuat dengan bentuk yang sangat
besar, yang digunakan sebagai alat saat bepergian untuk menyimpan pakaian
barang dagangan, serta pada jaman penjajahan digunakan untuk menyimpan senjata
yang akan diselundupkan.
Menurut sejarah, para
pengikut Sunan Gunung Jati mengajarkan berbagai kerajinan tangan untuk
menarik minat masyarakat untuk memeluk Islam, ternyata dengan cara ini
perkembangan Islam sangat pesat hingga tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Ki Tegalmantra (murid Sunan Gunung Jati) yang telah mengajarkan teknik
anyam-anyaman kepada masyarakat Cirebon.
Bahkan Desa
Tegalmantra dan Tegalwangi tempat dimana Ki Tegalmantra menyebarkan agama Islam,
dikenal sebagai sentra industri kerajinan anyaman terbesar di Jawa. Di daerah
Jawa Barat daerah Rajapolah, Tasikmalaya, dan
Garut merupakan penghasil dari kerajinan anyaman yang dikenal oleh wisatawan
domestik dan internasional.
Proses Pembuatan
Anyaman Bambu
Pengolahan bambu untuk
anyaman adalah dengan menebang pohon bambu, kemudian diraut dan dihaluskan baik
kulit maupun isi, lalu dikerigkan dan kemudian dianyam. Bambu yang sudah diolah
dapat dipergunakan untuk membuat apa yang diinginkan perajin,seperti pembuat
raga dan peralatan menangkap ikan seperti lukah, belat, sangkar/sangkar
ayam,sangkar burung, penampi bersa dan sebagainya.
Disamping itu, cara
pembuatan anyama bambu yang lain, yang merupakan inovasi produksi perajin
adalah
·
Bambu yang dipergunakan adalah bambu dewasa berukuran besar dan sama panjang
ruasnya.
·
Dilakukan pembekahan atau dibelah dan diserut hingga tipis lalu dijemur hingga
kering
·
Bambu yag tipis dibetuk dengan meganyam dan diikat dengan rotan yang sudah
diraut halus
·
Pekerjaan akhir adalah memberi zat pengkilat dengan meggunakan vernis atau
pelitur
Di
Kabupaten Kuantan Singigi anyaman bambu ini sudah dikembagkan sebagai suatu
usaha kerajinan membuat barang-barang yang bersifat aksesoris yang dekoratif.
Produknya antara lain tempat buah, tempat tisu, kap lampu, dan sebgainya.
Di Desa
Petapahan, Kabupaten Kampar, cara mengolah bambu untuk pembuatan tudung
saji mempunyai cara tersediri yaitu :
·
Batang bambu yang diperluka adalah yang masih muda, berdiameter besar dan
beruas panjag.
·
Pohon di tebang dan di kerat-kerat sesuai ukura ruasya.
·
Bagian luar da daging bambu dibuang sehingga tinggal dibagian dalam yag telah
tipis.
·
Bagian yang tipis ini di panaskan di perapian sehingga sebagian dalam bambu
yang lain licin menjadi paring dan terkelupas dengan sendirinya.
·
Kemudian bambu dibelah sehingga menjadi lembaran yag tipis.
·
Lembaran yang tipis/paring itu dicuci dan dijemur degan panas matahari sampai
kerig agar menghasilka bentuk melengkung.
·
Setelah kering, paring tersebut dikerat-kerat sesuai dengan ukura tudung sajai
yang diinginka.
·
Paring disususun bertinding atau berlapis dan dijahit satu sama lainnya dengan
menggunakan kolindang benang hingga terbentuk bulatan cekung.
·
Pada bagian dalam dilapis dengan daun sangai mengikuti bentuk dari susunan
pahing yag sudah diikat dan di jahit.
·
Pada ujung sekeliling lingkaran diberi bingkai dari rotan yang sudah dikupas
kulitanya, da terbentuklah sebuah tudung saji.
·
Proses seterusnya adalah membuat lukisan dasar ornamet denga menggunkan alat
tulis kalam atau saga, yaitu alat tulis yang terbuat dari lidi pohon enau.
Sedangkan bahan tinta adalah campuran dari getah jeruk dengan jelaga atau arag
lampu teplok/pelita.
·
Selesai diwarnai, maka jadilah tudung saji
Perkembangan Seni
Anyaman Bambu
Akhir-akhir
ini, warta tentang lenyapnya benda-benda bersejarah memadati dalam ruang
informasi. Karena penjualan barang-barang antik ini memang laku keras, sebab
nilai artistik serta sejarah yang tinggi turut menentukan nilai jualnya.
Minimnya penghargaan terhadap nilai sejarah bangsa ini semakin terlihat ketika
benda-benda tersebut mulai lenyap. Bahkan di Kudus, misalnya benda-benda hasil
kerajinan anyam bambu sekarang satu persatu mulai punah seiring dasarnya arus
zaman.
Caping
Kudus misalnya, simbol kebudayaan masyarakat kota Kudus ini memang sudah sangat
jarang ditemui di tempat-tempat umum, karena benda ini secara fungsional dapat
digantikan dengan benda yang lebih modern seperti hlnya topi. Sekarang benda
ini dapat kita jumpai hanya ketika ada acara resmi, seperti perayaan 17
Agustus, Upacara kehormatan dan acara kreasi seni di kota Kudus. Padahal,
dulunya benda ini sering terlihat di sawah ataupun kebun karena mayoritas
masyarakat Kudus dulunya berprofesi sebagai petani. Maka caping adalah
satu-satunya alat bagi masyarakat yang dipakai untuk melindungi diri dari
sengatan matahari. Akibatnya, banyak masyarakat Kudus khususnya di desa Jepang
Pakis yang sebagian besar memanfaatkan peluang bisnis tersebut. Akan tetapi
seiring berjalannya waktu menuju arus modernisasi, benda tersebut mulai lenyap
dari peredarannya.
Demikian
pula dengan barang kerajinan anyam bambu lainnya yang juga bernasib sama yaitu
tempat nasi telah digantikan oleh ceting, ekrak telah digantikan dengan sampah plastik,
tampah telah digantikan oleh nampan dan masih banyak barang kerajinan anyam
bambu yang lainnya. Sehingga sekarang keberadaan para pengrajin anyam bambu di
Kudus turut berkurang bahkan menghilang. Jika masih ada pasti para lansia yang
masih sabar menekuni kerajinan ini. Keterbatasan kemampuan karena bertambahnya
umur juga menjadi alasan semakin menurunnya produktifitas mereka sebagai
pengrajin.
Bukan
karena perubahan zaman saja yang menyebabkan barang kerajinan anyam kurang
diminati, namun jika dilihat dari harganya, mahalnya barang kerajinan anyam
yang mencapai puluhan bahkan ratusan ribu perbuah, mungkin jadi alasan bagi
masyarakat untuk mengganti barang kerajinan tersebut dengan barang-barang yang
lebih modis dan murah. Selain dari harganya yang cukup tinggi, waktu yang cukup
lama untuk pembuatan barang kerajinan ini juga turut mempengaruhi antusiasme
para pengrajin untuk memproduksinya.
Upaya
pemerintah kota Kudus, untuk mencoba melestarikan seni anyam inipun pernah
dilakukan juga. Sempat pernah disalah satu sekolah mengadakan pelatihan seni
anyam bambu ini, yang diampu langsung oleh salah satu pengrajin anyam dari desa
Jepang Pakis, Mejobo Kudus. Namun para siswa yang mengikuti pelatihan tersebut
mengaku menyerah karena mereka tidak ada yang berhasil dengan baik, rata-rata
mereka mengeluh capek karena prosesnya terlalu lama. Dengan demikian,
bagaimanapun usaha pemerintah untuk kembali nguri-nguri budaya bangsa,
sementara anak bangsanya sendiri tidak ada yang berminat sama halnya melakukan
pekerjaan sia-sia.
Jika
ditanya mengenai keberadaan seni kerajinan di Kudus, sudah pasti tumpukan
benda-benda tak bernyawa ini juga memiliki beribu arti yang luar biasa. Namun
ironisnya, kekayaan ini lama kelamaan mulai menghilang seiring perkembangan
zaman.
Jenis Bambu yang
Digunakan Untuk Anyaman
1. Bambu Tali
Jenis
bambu ini umumnya mempunyai rumpun yang rapat. Buluhnya mencapai tinggi 10-20
m, berwarna hijau terang sampai kekuning-kuningan. Percabangan tidak besar.
Panjang ruas bambu tali 45 cm – 65 cm dengan diameter batang 5 cm – 8 cm.
Batang bambu yang berumur 3 – 5 tahun memiliki tebal daging dan kulit 3 mm – 15
mm(Morisco, 2005). Cabang primer tumbuh dengan baik yang kemudian diikuti oleh
cabang-cabang berikutnya. Pada buku-bukunya tampak adanya penonjolan dan
berwarna agak kuning dengan miang coklat kehitam hitaman yang melekat. Pelepah
buluhnya tidak mudah lepas dari buluhnya meskipun buluh sudah tua (Sastrapraja
et
cara pengolahan :
1. Bambu
dipotong-potong, dibuang bagian ruasnya .
2. Buluh
bambu kemudian dibelah belah dengan ukuran 1,5 cm dan dijemur dibawah sinar
matahari langsung selama kurang lebih satu hari. (Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan bambu yang mudah untuk disayat tipis)
3. Setelah
dijemur satu hari, bambu disayat tipis-tipis dengan ketebalan 1-2 mm.
4. Sayatan
tipis yang diperoleh, dijemur dibawah sinar matahri
5. langsung
sehingga diperoleh sayatan bambu yang cukup kering dan mudah untuk dianyam tanpa
menimbulkan kerusakan pada sayatan bambu (diperoleh kestabilan dimensi sayatan
bambu).
6. Bambu
yang telah disayat tipis, kemudian dianyam sehingga diperoleh dua jenis pola
anyaman bambu, yaitu pola anyaman kajang dan kepang yang umum digunakan
dimasyarakat. Anyaman dibuat dengan ukuran 50 cm x 50 cm dengan variasi dua
jenis bagian bambu yaitu kulit dan daging bambu.
Alasan
Bambu Digunakan Untuk Anyaman
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan
rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu
adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman
dengan pertumbuhan paling cepat karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik,
(Wikipedia). Beberapa keunggulan bambu :
1. Mudah
ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan khusus.
2. Untuk
melakukan budidaya bambu, tidak diperlukan investasi yang besar, setelah
tanaman sudah mantap, hasilnya dapat diperoleh secara menerus tanpa menanam
lagi.
3.
Secara fisik memiliki kelebihan yaitu serat panjang
dan rapat, lentur tidak mudah patah, dinding keras dan sebagainya. Kecepatan
pertumbuhan bambu dalam menyelesaikan masa pertumbuhan vegetatifnya merupakan
tercepat dan tidak ada tanaman lain yang sanggup menyamainya. Dari beberapa
hasil penelitian, kecepatan pertumbuhan vegetatif bambu dalam 24 jam berkisar
30 cm – 120 cm per 24 jam, tergantung dari jenisnya. Sebuah keajaiban
pertumbuhan yang tidak dapat ditemukan pada tanaman lain.
4.
Budidaya bambu dapat dilakukan sembarang orang, dengan
peralatan sederhana dan tidak memerlukan bekal pengetahuan yang tinggi.
5.
Memiliki ketahanan yang luar biasa, Sebagai contoh :
rumpun bambu yang telah dibakar, masih dapat tumbuh lagi, bahkan pada saat
Hiroshima dijatuhi bom atom sampai rata dengan tanah, bambu adalah satu-satunya
jenis tanaman yang masih bertahan hidup.
Teknik – teknik
Anyaman Bambu
Inilah teknik-teknik anyaman
tersebut:
· Anyaman
tunggal.
Teknik anyaman tunggal adalah
teknik di mana bambu dianyam satu-satu (secara tunggal). Teknik ini digunakan
untuk membuat benda-benda seperti saringan, tampan, cerangka, dan lain-lain.
· Anyaman
bilik.
Teknik anyaman bilik adalah
teknik di mana bambu dianyam secara silang berurutan (dua-dua). Teknik ini
digunakan untuk membuat benda-benda seperti bilik, nyiru, dan lain-lain.
· Anyaman teratai. Teknik
anyaman teratai membuat kerajinan anyam yang dibuat memiliki bentuk akhir yang
artistik dan indah. Biasanya teknik unik ini digunakan dalam membuat bilik,
agar bilik terlihat lebih indah dan menarik.
· Anyaman
bunga cengkih. Teknik anyaman seperti ini dapat dijumpai pada benda-benda
seperti kipas, kecempeh atau tolok, sangku, dan lain-lain.
Teknik Anyaman
membentuk motif
Motif
anyaman bambu juga didapat dari teknik anyaman yang berbeda-beda. Teknik
anyaman terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Anyaman Tegak
Pada teknik ini lusi
tegak lurus dengan penganyam, sedangkan pakan sejajar dengan orang yang
menganyam.
2. Anyaman Serong
Pada teknik ini lusi
dan pakan terletak tegak lurus. Letaknya menyimpang 45 derajat ke kanan dan
kiri orang yang menganyam. Untuk membedakannya digunakan istilah irka ( iratan
ke kanan) dan irki (iratan ke kiri).
3. Anyaman Kombinasi
4. Anyaman Membelit
Teknik ini dilakukan
dengan membelitkan lusi dan pakan secara bergantian.
5. Anyaman Pita
Teknik ini membuat
sifat anyaman memanjang ddan dibuat dengan membentuk jalur pita.
6. Anyaman Melingkar
Teknik ini menjadikan
lusi sebagai jari-jari lingkaran. Sedang pakan berbentuk melingkar dari pusat
ke luar.
Cara Membuat Anyaman dari Bambu
Cara Membuat Anyaman
Anyaman bambu memang tidak ada habisnya untuk dibuat
sebagai kerajinan tangan yang mempunyai nilai guna dan nila seni yang sangat
tinggi. Berikut ini beberapa tips untuk kamu yang ingin membuat anyaman dari
bahan bambu.
1.
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah siapkan
terlebih dahulu bahan utamanya yaitu bambu. Pilihlah bambu yang sudah kuat dan
jangan menggunakan bambu yang terlalu tua. Karena akan sulit untuk dibentuk.
Sedangkan jika kamu menggunakan bambu yang muda juga tidak baik karena seratnya
yang masih tajam.
2.
Selanjutnya ketika memilih bambu, perhatikan ruas
bambu. Pilihlah bambu yang mempunyai ruas yang saling sejajar.
3.
Setelah bahan sudah siap, maka siapkanlah alat-alat
yang akan digunakan seperti gergaji, pisau, paku ukuran kecil, dan juga parang.
4.
Setelah semua bahan dan alat sudah siap, maka langkah
awal yang harus kamu lakukan adalah membelah bambu secara singkron dengan
buku-bukunya. Pangkas dengan rapi menggunakan parang atau bisa juga dengan
menggunakan gergaji.
5.
Setelah bambu terpotong rapih, keringkan bambu dibawah
sinar matahari. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kandungan air yang
terdapat di dalam bambu. Jemur selama beberapa hari sampai bambu benar-benar
kering.
6.
Setelah bambu kering, belah bambu menjadi 2 bagian.
Belahlah bambu secara vertikal sehingga kamu bisa mendapatkan lekukan bambu
yang konkaf.
7.
Setelah itu raut potongan bambu dengan menggunakan
pisau.
8.
Selanjutnya kita masuk dalam proses menganyam. Siapkan
2 helai potongan bambu, satu bambu menghadap ke dading dan yang satunya lagi
menghadap ke kulit.
9.
Kemudian siapkan sumbu anyaman berupa satu helai
potongan bambu yang panjang. Sumbu satunya sebaiknya menggunakan ukuran
zig-zag, hal ini akan lebih mempermudah kamu dalam menganyam bambu.
10. Buatlah
sebuah sudut anyaman dengan cara menyilangkan kembali anyaman loka sebaliknya.
Kemudian lipat itisan bambu agar sejajar dengan bagian sumbu bagian tengah.
11. Untuk
hitungan pada anyaman sebaiknya menggunakan hitungan 1-3-1. Hitungan anyaman
ini merupakan hitungan yang paling sederhana dalam membuat anyaman bambu.
Cara Membuat Anyaman dari Kertas
Cara Membuat Anyaman
Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapatkan jika
kamu bisa membuat anyaman dari kertas. Salah satu manfaatnya adalah kamu bisa
mengisi waktu luangmu dan kamu juga bisa menghasilkan uang dari keahlian menganyam
yang kamu miliki.
Sebelum membuat anyaman dari kertas, ada beberapa alat
dan bahan yang harus kamu persiapkan terlebih dahulu.
Alat dan Bahan
·
Dua lembar kertas asturo atau manila yang berbeda
warna sesuai dengan selera yang kamu inginkan. Tujuan menggunakan kertas yang
beda warna adalah agar pola yang ihasilkan pada anyaman yang kamu buat terlihat
lebih jelas.
·
Gunting, berguna untuk memotong dan merapihkan
sisa-sisa kertas yang kelihatannya kurang rapih.
·
Lem kertas, berguna untuk menempelkan atau memasang
anyaman pada figura agar bisa dijadikan sebagai hiasan dinding.
·
Pensil, berguna untuk membuat sebuah pola yang akan
digunakan pada bentuk anyaman yang akan kamu buat.
·
Penggaris, berguna untuk membuat sebuah pola garis
agar tidak berantakan.
·
Cutter atau silet, berguna untuk memotong lembaran
kertas secara kecil dan rapih.
Langkah Langkah Membuat Anyaman dari Kertas
Jika alat dan bahan yang diperlukan sudah lengkap,
maka selanjutnya kita belajar membuat anyaman dari kertas. Kamu tinggal
memperhatikan langkah-langkah dibawah ini :
1.
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan
membuat pola terlebih dahulu pada kertas yang akan kamu gunakan. Caranya
buatlah garis-garis pada kertas dengan menggunakan penggaris dan pensil.
Buatlah jarak antar setiap garis sebesar 1 – 1,5 cm. Sisakan jarak 2 cm untuk
setiap bagian tepinya.
2.
Jika telah selesai, langkah berikutnya adalah potong
kertas dengan menggunakan cutter atau silet mengikuti pola garis yang sudah
kamu buat tadi.
3.
Selanjutnya, ambil kertas yang kedua kemudian gunting
secara memanjang dengan jarak selebar 1 cm. Yang perlu kamu perhatikan adalah
jarak antara kertas yang pertama dengan kertas yang kedua harus sama.
4.
Setelah pola dipotong, langkah berikutnya mulailah
menganyam sesuai dengan motif yang kamu inginkan. Jika masih pemula, kamu bisa
membuat motif anyaman yang sederhana dan tidak terlalu sulit.
5.
Jika sudah selesai menganyam, rapihkan ujung-ujung
kertas agar enak dilihat.
6.
Langkah terakhir adalah berikan lem pada tepi kertas
kemudian rekatkanlah. Hal ini dilakukan agar anyaman semakin kuat dan tidak
mudah terlepas.
Bahan dan Alat yang Dibutuhkan untuk Membuat Anyaman Kertas
1. Dua lembar kertas warna, pilih yang
warnanya berbeda agar pola pada anyaman bisa terlihat. Jika kamu kesulitan
dalam menyediakan kertas warna kamu bisa menggunakan kertas putih biasa dan
memberikan pewarna sendiri sesuai dengan warna yang kamu suka.
2. Gunting, fungsi dari alat ini
adalah untuk merapikan sisa-sisa kertas pada anyaman,
3. Karter atau silet, Alat ini akan
kita gunakan untuk memotong kecil-kecil lembaran kertas agar bisa dibuat
anyaman.
4. Pensil, digunakan untuk membuat
pola kertas sesuai dengan bentuk anyaman yang akan dibuat.
5. Penggaris, alat ini digunakan untuk
membantu membuat pola garis agar lurus, selain itu pada proses pemotongan juga
menggunakan penggaris agar kertas anyaman yang dipotong benar-benar lurus.
6. Lem Kertas, lem digunakan untuk
menempelkan anyaman pada figura agar bisa dijadikan hiasan dinding.
Langkah-langkah Membuat
Anyaman dari Kertas
Setelah alat serta bahan yang
diperlukan sudah kamu siapkan semuanya, sekarang tiba saatnya untuk membuat
anyaman kertas. Berikut langkah-langkah untuk membuat anyaman sederhana dari
kertas.
§ Langkah pertama dalam membuat anyaman adalah dengan
membuat pola pada kertas yang akan digunakan. Buatlah garis-garis pada kertas
dengan menggunakan pensil dan penggaris. Buat jarak antar garis dengan ukuran
1-1,5 cm.
§ Untuk bagian tepi kertas sisakan jarak 2 cm.
§ Selanjutnya setelah selesai membuat garis pada kertas, potonglah
kertas mengikuti garis yang telah dibuat dengan menggunakan karter atau silet.
§ Ambil kertas yang kedua, lalu gunting secara memanjang
dengan gunting selebar 1 cm. Samakan lebar antara kertas pertama dan kertas
kedua.
§ Langkah selanjutnya mulailah menganyam dengan motif
anyaman kertas yang telah kamu siapkan. Untuk awal-awal kamu bisa membuat motif
anyaman kertas yang sederhana, setelah terbiasa baru membuat motif anyaman yang
lebih sulit.
§ Setelah selesai menganyam rapikan ujung-ujung kertas
anyaman agar enak dilihat.
§ Berikan lem lalu rekatkan pada bagaian tepi kertas. Hal
ini dilakukan untuk mencegah anyaman agar tidak terlepas.
§ Selanjutnya panjang anyaman yang telah kamu buat, agar
tampilannya lebih menarik kamu bisa memberikan figura.
§ Nah selesai juga deh anyaman yang kamu buat. Kami yakin
anyaman yang kamu buat tidak kalah bagus dengan anyaman lain yang dijual di
berbagai pusat kerajinan tangan.
Tips untuk membuat motif anyaman
1. Untuk memudahkan dalam membuat
motif anyaman, kamu bisa menggambar terlebih dahulu motif yang akan kamu buat
pada kertas lain.
2. Ketika menganyam kertas gunakan
penggaris agar lebih mudah.
3. Banyak sekali motif anyaman yang
bisa kamu buat sendiri. Ya, motif anyaman yang ada di Indonesia sangatlah
banyak setiap daerah memiliki motif sendiri.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa :
1.
Seni anyaman bambu adalah proses menyilangkan
bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan
boleh digunakan.
2.
Jenis bambu yang paling baiuk digunakan untuk
menganyam adalah bambu tali.
3.
Untuk membuat anyaman bambu, diperlukan teknik teknik
seperti teknik anyaman tunggal, teknik anyaman bilik, teknik anyaman teratai,
teknik anyaman bunga cengkih
4.
Sejak munculnya barang-barang produk modern, barang
hasil kerajinan anyam bambu tergeser dari pasaran sehingga
menyebabkan pendapatan masyarakat mengalami penurunan
5.
Harga bahan baku yang kian melambung tinggi menjadi
kendala utama dalam penyediaan bahan baku.
No comments:
Post a Comment