Search This Blog

Saturday, 28 October 2017

MAKALAH KERAJINAN ANYAMAN

PEMBAHASAN

Pengertian Seni Anyaman Bambu
Seni anyaman bambu adalah proses menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan. Bahan-bahan tumbuhan yang boleh dianyam ialah lidi, rotan, bambu, akar, buluh, pandan, mengkuang, jut dan sebagainya. Bahan ini biasanya mudah dikeringkan dan lembut.

Sejarah Seni Anyaman Bambu
Motif anyaman adalah bukti kekayaan tradisi Indonesia. Motif anyamn muncul karena adanya seni menganyam bamboo akan menjadi barang-barang kerajinan. Kerajinan anyaman bamboo akan menghasilkan yang berbeda. Semua motif yang muncul tergantung dari bentuk anyaman bamboo yang dibuat.
Keahlian menganyam disebut sebagai keahlian asli orang melayu. Pendapat ini diperkuat dengan ditemukannya tembikar dan tempat tinggal yang terbuat dari anyaman.
Sejarah anyaman di Indonesia, merupakan masalah yang masih diperdebatkan sampai sekarang. Ada 2 teori mengenai awal mula masuknya keahlian menganyam di Nusantara. Teori pertama adalah menganyam merupakan keahlian asli dari orang melayu termasuk Indonesia, teori ini diperkuat dengan ditemukannya tempat tinggal dan tembikar yang terbuat dari anyaman. Hal ini tidak dimiliki di daerah lainnya, ada beberapa fakta mengenai.
1.                  Pada jaman dahulu anyaman merupakan pekerjaan para wanita, dan bukan sebagai mata pencaharian, namun sebagai pengisi waktu senggang.
2.                  Seseorang wanita dianggap tidak mempunyai sifat kewanitaan yang lengkap jika dia tidak mahir dalam seni anyaman.
3.                  Anyaman dahulu hanya alat untuk kegunaan sendiri atau sebagai hadiah, dan sebagai kemasan sebagai hantaran saat berkunjung pada sahabat atau keluarga.
4.                  Beberapa anyaman dibuat dengan bentuk yang sangat besar, yang digunakan sebagai alat saat bepergian untuk menyimpan pakaian barang dagangan, serta pada jaman penjajahan digunakan untuk menyimpan senjata yang akan diselundupkan.
Menurut sejarah, para pengikut Sunan Gunung Jati mengajarkan berbagai kerajinan tangan untuk  menarik minat masyarakat untuk memeluk Islam, ternyata dengan cara ini perkembangan Islam sangat pesat hingga tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ki Tegalmantra (murid Sunan Gunung Jati) yang telah mengajarkan teknik anyam-anyaman kepada masyarakat Cirebon.
Bahkan Desa Tegalmantra dan Tegalwangi tempat dimana Ki Tegalmantra menyebarkan agama Islam, dikenal sebagai sentra industri kerajinan anyaman terbesar di Jawa. Di daerah Jawa Barat daerah Rajapolah, Tasikmalaya, dan Garut merupakan penghasil dari kerajinan anyaman yang dikenal oleh wisatawan domestik dan internasional.


Proses Pembuatan Anyaman Bambu
Pengolahan bambu untuk anyaman adalah dengan menebang pohon bambu, kemudian diraut dan dihaluskan baik kulit maupun isi, lalu dikerigkan dan kemudian dianyam. Bambu yang sudah diolah dapat dipergunakan untuk membuat apa yang diinginkan perajin,seperti pembuat raga dan peralatan menangkap ikan seperti lukah, belat, sangkar/sangkar ayam,sangkar burung, penampi bersa dan sebagainya.
Disamping itu, cara pembuatan anyama bambu yang lain, yang merupakan inovasi produksi perajin adalah
·    Bambu yang dipergunakan adalah bambu dewasa berukuran besar dan sama panjang ruasnya.
·    Dilakukan pembekahan atau dibelah dan diserut hingga tipis lalu dijemur hingga kering
·    Bambu yag tipis dibetuk dengan meganyam dan diikat dengan rotan yang sudah diraut halus
·    Pekerjaan akhir adalah memberi zat pengkilat dengan meggunakan vernis atau pelitur
Di Kabupaten Kuantan Singigi anyaman bambu ini sudah dikembagkan sebagai suatu usaha kerajinan membuat barang-barang yang bersifat aksesoris yang dekoratif. Produknya antara lain tempat buah, tempat tisu, kap lampu, dan sebgainya.
Di Desa Petapahan, Kabupaten Kampar, cara mengolah bambu untuk pembuatan tudung saji mempunyai cara tersediri yaitu :
·    Batang bambu yang diperluka adalah yang masih muda, berdiameter besar dan beruas panjag.
·    Pohon di tebang dan di kerat-kerat sesuai ukura ruasya.
·    Bagian luar da daging bambu dibuang sehingga tinggal dibagian dalam yag telah tipis.
·    Bagian yang tipis ini di panaskan di perapian sehingga sebagian dalam bambu yang lain licin menjadi paring dan terkelupas dengan sendirinya.
·    Kemudian bambu dibelah sehingga menjadi lembaran yag tipis.
·    Lembaran yang tipis/paring itu dicuci dan dijemur degan panas matahari sampai kerig agar menghasilka bentuk melengkung.
·    Setelah kering, paring tersebut dikerat-kerat sesuai dengan ukura tudung sajai yang diinginka.
·    Paring disususun bertinding atau berlapis dan dijahit satu sama lainnya dengan menggunakan kolindang benang hingga terbentuk bulatan cekung.
·    Pada bagian dalam dilapis dengan daun sangai mengikuti bentuk dari susunan pahing yag sudah diikat dan di jahit.
·    Pada ujung sekeliling lingkaran diberi bingkai dari rotan yang sudah dikupas kulitanya, da terbentuklah sebuah tudung saji.
·    Proses seterusnya adalah membuat lukisan dasar ornamet denga menggunkan alat tulis kalam atau saga, yaitu alat tulis yang terbuat dari lidi pohon enau. Sedangkan bahan tinta adalah campuran dari getah jeruk dengan jelaga atau arag lampu teplok/pelita.
·    Selesai diwarnai, maka jadilah tudung saji
Perkembangan Seni Anyaman Bambu
Akhir-akhir ini, warta tentang lenyapnya benda-benda bersejarah memadati dalam ruang informasi. Karena penjualan barang-barang antik ini memang laku keras, sebab nilai artistik serta sejarah yang tinggi turut menentukan nilai jualnya. Minimnya penghargaan terhadap nilai sejarah bangsa ini semakin terlihat ketika benda-benda tersebut mulai lenyap. Bahkan di Kudus, misalnya benda-benda hasil kerajinan anyam bambu sekarang satu persatu mulai punah seiring dasarnya arus zaman.
Caping Kudus misalnya, simbol kebudayaan masyarakat kota Kudus ini memang sudah sangat jarang ditemui di tempat-tempat umum, karena benda ini secara fungsional dapat digantikan dengan benda yang lebih modern seperti hlnya topi. Sekarang benda ini dapat kita jumpai hanya ketika ada acara resmi, seperti perayaan 17 Agustus, Upacara kehormatan dan acara kreasi seni di kota Kudus. Padahal, dulunya benda ini sering terlihat di sawah ataupun kebun karena mayoritas masyarakat Kudus dulunya berprofesi sebagai petani. Maka caping adalah satu-satunya alat bagi masyarakat yang dipakai untuk melindungi diri dari sengatan matahari. Akibatnya, banyak masyarakat Kudus khususnya di desa Jepang Pakis yang sebagian besar memanfaatkan peluang bisnis tersebut. Akan tetapi seiring berjalannya waktu menuju arus modernisasi, benda tersebut mulai lenyap dari peredarannya.
Demikian pula dengan barang kerajinan anyam bambu lainnya yang juga bernasib sama yaitu tempat nasi telah digantikan oleh ceting, ekrak telah digantikan dengan sampah plastik, tampah telah digantikan oleh nampan dan masih banyak barang kerajinan anyam bambu yang lainnya. Sehingga sekarang keberadaan para pengrajin anyam bambu di Kudus turut berkurang bahkan menghilang. Jika masih ada pasti para lansia yang masih sabar menekuni kerajinan ini. Keterbatasan kemampuan karena bertambahnya umur juga menjadi alasan semakin menurunnya produktifitas mereka sebagai pengrajin.
Bukan karena perubahan zaman saja yang menyebabkan barang kerajinan anyam kurang diminati, namun jika dilihat dari harganya, mahalnya barang kerajinan anyam yang mencapai puluhan bahkan ratusan ribu perbuah, mungkin jadi alasan bagi masyarakat untuk mengganti barang kerajinan tersebut dengan barang-barang yang lebih modis dan murah. Selain dari harganya yang cukup tinggi, waktu yang cukup lama untuk pembuatan barang kerajinan ini juga turut mempengaruhi antusiasme para pengrajin untuk memproduksinya.
Upaya pemerintah kota Kudus, untuk mencoba melestarikan seni anyam inipun pernah dilakukan juga. Sempat pernah disalah satu sekolah mengadakan pelatihan seni anyam bambu ini, yang diampu langsung oleh salah satu pengrajin anyam dari desa Jepang Pakis, Mejobo Kudus. Namun para siswa yang mengikuti pelatihan tersebut mengaku menyerah karena mereka tidak ada yang berhasil dengan baik, rata-rata mereka mengeluh capek karena prosesnya terlalu lama. Dengan demikian, bagaimanapun usaha pemerintah untuk kembali nguri-nguri budaya bangsa, sementara anak bangsanya sendiri tidak ada yang berminat sama halnya melakukan pekerjaan sia-sia.
Jika ditanya mengenai keberadaan seni kerajinan di Kudus, sudah pasti tumpukan benda-benda tak bernyawa ini juga memiliki beribu arti yang luar biasa. Namun ironisnya, kekayaan ini lama kelamaan mulai menghilang seiring perkembangan zaman.

Jenis Bambu yang Digunakan Untuk Anyaman
1.  Bambu Tali
Jenis bambu ini umumnya mempunyai rumpun yang rapat. Buluhnya mencapai tinggi 10-20 m, berwarna hijau terang sampai kekuning-kuningan. Percabangan tidak besar. Panjang ruas bambu tali 45 cm – 65 cm dengan diameter batang 5 cm – 8 cm. Batang bambu yang berumur 3 – 5 tahun memiliki tebal daging dan kulit 3 mm – 15 mm(Morisco, 2005). Cabang primer tumbuh dengan baik yang kemudian diikuti oleh cabang-cabang berikutnya. Pada buku-bukunya tampak adanya penonjolan dan berwarna agak kuning dengan miang coklat kehitam hitaman yang melekat. Pelepah buluhnya tidak mudah lepas dari buluhnya meskipun buluh sudah tua (Sastrapraja et
cara pengolahan :
      1.            Bambu dipotong-potong, dibuang bagian ruasnya .
      2.            Buluh bambu kemudian dibelah belah dengan ukuran 1,5 cm dan dijemur dibawah sinar matahari langsung selama kurang lebih satu hari. (Hal ini dilakukan untuk mendapatkan bambu yang mudah untuk disayat tipis)
      3.            Setelah dijemur satu hari, bambu disayat tipis-tipis dengan ketebalan 1-2 mm.
      4.            Sayatan tipis yang diperoleh, dijemur dibawah sinar matahri
      5.            langsung sehingga diperoleh sayatan bambu yang cukup kering dan mudah untuk dianyam tanpa menimbulkan kerusakan pada sayatan bambu (diperoleh kestabilan dimensi sayatan bambu).
      6.            Bambu yang telah disayat tipis, kemudian dianyam sehingga diperoleh dua jenis pola anyaman bambu, yaitu pola anyaman kajang dan kepang yang umum digunakan dimasyarakat. Anyaman dibuat dengan ukuran 50 cm x 50 cm dengan variasi dua jenis bagian bambu yaitu kulit dan daging bambu.

Alasan Bambu Digunakan Untuk Anyaman
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, (Wikipedia). Beberapa keunggulan bambu :
      1.            Mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan khusus.
      2.            Untuk melakukan budidaya bambu, tidak diperlukan investasi yang besar, setelah tanaman sudah mantap, hasilnya dapat diperoleh secara menerus tanpa menanam lagi.
3.                  Secara fisik memiliki kelebihan yaitu serat panjang dan rapat, lentur tidak mudah patah, dinding keras dan sebagainya. Kecepatan pertumbuhan bambu dalam menyelesaikan masa pertumbuhan vegetatifnya merupakan tercepat dan tidak ada tanaman lain yang sanggup menyamainya. Dari beberapa hasil penelitian, kecepatan pertumbuhan vegetatif bambu dalam 24 jam berkisar 30 cm – 120 cm per 24 jam, tergantung dari jenisnya. Sebuah keajaiban pertumbuhan yang tidak dapat ditemukan pada tanaman lain.
4.                  Budidaya bambu dapat dilakukan sembarang orang, dengan peralatan sederhana dan tidak memerlukan bekal pengetahuan yang tinggi.
5.                  Memiliki ketahanan yang luar biasa, Sebagai contoh : rumpun bambu yang telah dibakar, masih dapat tumbuh lagi, bahkan pada saat Hiroshima dijatuhi bom atom sampai rata dengan tanah, bambu adalah satu-satunya jenis tanaman yang masih bertahan hidup.

Teknik – teknik Anyaman Bambu
Inilah teknik-teknik anyaman tersebut:
·         Anyaman tunggal.
Teknik anyaman tunggal adalah teknik di mana bambu dianyam satu-satu (secara tunggal). Teknik ini digunakan untuk membuat benda-benda seperti saringan, tampan, cerangka, dan lain-lain.
·         Anyaman bilik.
Teknik anyaman bilik adalah teknik di mana bambu dianyam secara silang berurutan (dua-dua). Teknik ini digunakan untuk membuat benda-benda seperti bilik, nyiru, dan lain-lain.
·         Anyaman teratai. Teknik anyaman teratai membuat kerajinan anyam yang dibuat memiliki bentuk akhir yang artistik dan indah. Biasanya teknik unik ini digunakan dalam membuat bilik, agar bilik terlihat lebih indah dan menarik.
·         Anyaman bunga cengkih. Teknik anyaman seperti ini dapat dijumpai pada benda-benda seperti kipas, kecempeh atau tolok, sangku, dan lain-lain.
Teknik Anyaman membentuk motif
Motif anyaman bambu juga didapat dari teknik anyaman yang berbeda-beda. Teknik anyaman terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Anyaman Tegak
Pada teknik ini lusi tegak lurus dengan penganyam, sedangkan pakan sejajar dengan orang yang menganyam.
2. Anyaman Serong
Pada teknik ini lusi dan pakan terletak tegak lurus. Letaknya menyimpang 45 derajat ke kanan dan kiri orang yang menganyam. Untuk membedakannya digunakan istilah irka ( iratan ke kanan) dan irki (iratan ke kiri).
3. Anyaman Kombinasi
Teknik ini adalah kombinasi antara anyaman serong dan anyaman tegak.
4. Anyaman Membelit
Teknik ini dilakukan dengan membelitkan lusi dan pakan secara bergantian.
5. Anyaman Pita
Teknik ini membuat sifat anyaman memanjang ddan dibuat dengan membentuk jalur pita.
6. Anyaman Melingkar
Teknik ini menjadikan lusi sebagai jari-jari lingkaran. Sedang pakan berbentuk melingkar dari pusat ke luar.


Cara Membuat Anyaman dari Bambu

Cara Membuat Anyaman
Anyaman bambu memang tidak ada habisnya untuk dibuat sebagai kerajinan tangan yang mempunyai nilai guna dan nila seni yang sangat tinggi. Berikut ini beberapa tips untuk kamu yang ingin membuat anyaman dari bahan bambu.
1.      Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah siapkan terlebih dahulu bahan utamanya yaitu bambu. Pilihlah bambu yang sudah kuat dan jangan menggunakan bambu yang terlalu tua. Karena akan sulit untuk dibentuk. Sedangkan jika kamu menggunakan bambu yang muda juga tidak baik karena seratnya yang masih tajam.
2.      Selanjutnya ketika memilih bambu, perhatikan ruas bambu. Pilihlah bambu yang mempunyai ruas yang saling sejajar.
3.      Setelah bahan sudah siap, maka siapkanlah alat-alat yang akan digunakan seperti gergaji, pisau, paku ukuran kecil, dan juga parang.
4.      Setelah semua bahan dan alat sudah siap, maka langkah awal yang harus kamu lakukan adalah membelah bambu secara singkron dengan buku-bukunya. Pangkas dengan rapi menggunakan parang atau bisa juga dengan menggunakan gergaji.
5.      Setelah bambu terpotong rapih, keringkan bambu dibawah sinar matahari. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kandungan air yang terdapat di dalam bambu. Jemur selama beberapa hari sampai bambu benar-benar kering.
6.      Setelah bambu kering, belah bambu menjadi 2 bagian. Belahlah bambu secara vertikal sehingga kamu bisa mendapatkan lekukan bambu yang konkaf.
7.      Setelah itu raut potongan bambu dengan menggunakan pisau.
8.      Selanjutnya kita masuk dalam proses menganyam. Siapkan 2 helai potongan bambu, satu bambu menghadap ke dading dan yang satunya lagi menghadap ke kulit.
9.      Kemudian siapkan sumbu anyaman berupa satu helai potongan bambu yang panjang. Sumbu satunya sebaiknya menggunakan ukuran zig-zag, hal ini akan lebih mempermudah kamu dalam menganyam bambu.
10.  Buatlah sebuah sudut anyaman dengan cara menyilangkan kembali anyaman loka sebaliknya. Kemudian lipat itisan bambu agar sejajar dengan bagian sumbu bagian tengah.
11.  Untuk hitungan pada anyaman sebaiknya menggunakan hitungan 1-3-1. Hitungan anyaman ini merupakan hitungan yang paling sederhana dalam membuat anyaman bambu.

Cara Membuat Anyaman dari Kertas
Cara Membuat Anyaman
Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapatkan jika kamu bisa membuat anyaman dari kertas. Salah satu manfaatnya adalah kamu bisa mengisi waktu luangmu dan kamu juga bisa menghasilkan uang dari keahlian menganyam yang kamu miliki.
Sebelum membuat anyaman dari kertas, ada beberapa alat dan bahan yang harus kamu persiapkan terlebih dahulu.
Alat dan Bahan
·         Dua lembar kertas asturo atau manila yang berbeda warna sesuai dengan selera yang kamu inginkan. Tujuan menggunakan kertas yang beda warna adalah agar pola yang ihasilkan pada anyaman yang kamu buat terlihat lebih jelas.
·         Gunting, berguna untuk memotong dan merapihkan sisa-sisa kertas yang kelihatannya kurang rapih.
·         Lem kertas, berguna untuk menempelkan atau memasang anyaman pada figura agar bisa dijadikan sebagai hiasan dinding.
·         Pensil, berguna untuk membuat sebuah pola yang akan digunakan pada bentuk anyaman yang akan kamu buat.
·         Penggaris, berguna untuk membuat sebuah pola garis agar tidak berantakan.
·         Cutter atau silet, berguna untuk memotong lembaran kertas secara kecil dan rapih.
Langkah Langkah Membuat Anyaman dari Kertas
Jika alat dan bahan yang diperlukan sudah lengkap, maka selanjutnya kita belajar membuat anyaman dari kertas. Kamu tinggal memperhatikan langkah-langkah dibawah ini :
1.      Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan membuat pola terlebih dahulu pada kertas yang akan kamu gunakan. Caranya buatlah garis-garis pada kertas dengan menggunakan penggaris dan pensil. Buatlah jarak antar setiap garis sebesar 1 – 1,5 cm. Sisakan jarak 2 cm untuk setiap bagian tepinya.
2.      Jika telah selesai, langkah berikutnya adalah potong kertas dengan menggunakan cutter atau silet mengikuti pola garis yang sudah kamu buat tadi.
3.      Selanjutnya, ambil kertas yang kedua kemudian gunting secara memanjang dengan jarak selebar 1 cm. Yang perlu kamu perhatikan adalah jarak antara kertas yang pertama dengan kertas yang kedua harus sama.
4.      Setelah pola dipotong, langkah berikutnya mulailah menganyam sesuai dengan motif yang kamu inginkan. Jika masih pemula, kamu bisa membuat motif anyaman yang sederhana dan tidak terlalu sulit.
5.      Jika sudah selesai menganyam, rapihkan ujung-ujung kertas agar enak dilihat.
6.      Langkah terakhir adalah berikan lem pada tepi kertas kemudian rekatkanlah. Hal ini dilakukan agar anyaman semakin kuat dan tidak mudah terlepas.

Bahan dan Alat yang Dibutuhkan untuk Membuat Anyaman Kertas

1. Dua lembar kertas warna, pilih yang warnanya berbeda agar pola pada anyaman bisa terlihat. Jika kamu kesulitan dalam menyediakan kertas warna kamu bisa menggunakan kertas putih biasa dan memberikan pewarna sendiri sesuai dengan warna yang kamu suka.
2. Gunting, fungsi dari alat ini adalah untuk merapikan sisa-sisa kertas pada anyaman,
3. Karter atau silet, Alat ini akan kita gunakan untuk memotong kecil-kecil lembaran kertas agar bisa dibuat anyaman.
4. Pensil, digunakan untuk membuat pola kertas sesuai dengan bentuk anyaman yang akan dibuat.
5. Penggaris, alat ini digunakan untuk membantu membuat pola garis agar lurus, selain itu pada proses pemotongan juga menggunakan penggaris agar kertas anyaman yang dipotong benar-benar lurus.
6. Lem Kertas, lem digunakan untuk menempelkan anyaman pada figura agar bisa dijadikan hiasan dinding.

Langkah-langkah Membuat Anyaman dari Kertas
Setelah alat serta bahan yang diperlukan sudah kamu siapkan semuanya, sekarang tiba saatnya untuk membuat anyaman kertas. Berikut langkah-langkah untuk membuat anyaman sederhana dari kertas.
§  Langkah pertama dalam membuat anyaman adalah dengan membuat pola pada kertas yang akan digunakan. Buatlah garis-garis pada kertas dengan menggunakan pensil dan penggaris. Buat jarak antar garis dengan ukuran 1-1,5 cm.
§  Untuk bagian tepi kertas sisakan jarak 2 cm.
§  Selanjutnya setelah selesai membuat garis pada kertas, potonglah kertas mengikuti garis yang telah dibuat dengan menggunakan karter atau silet.
§  Ambil kertas yang kedua, lalu gunting secara memanjang dengan gunting selebar 1 cm. Samakan lebar antara kertas pertama dan kertas kedua.
§  Langkah selanjutnya mulailah menganyam dengan motif anyaman kertas yang telah kamu siapkan. Untuk awal-awal kamu bisa membuat motif anyaman kertas yang sederhana, setelah terbiasa baru membuat motif anyaman yang lebih sulit.
§  Setelah selesai menganyam rapikan ujung-ujung kertas anyaman agar enak dilihat.
§  Berikan lem lalu rekatkan pada bagaian tepi kertas. Hal ini dilakukan untuk mencegah anyaman agar tidak terlepas.
§  Selanjutnya panjang anyaman yang telah kamu buat, agar tampilannya lebih menarik kamu bisa memberikan figura.
§  Nah selesai juga deh anyaman yang kamu buat. Kami yakin anyaman yang kamu buat tidak kalah bagus dengan anyaman lain yang dijual di berbagai pusat kerajinan tangan.

Tips untuk membuat motif anyaman

1. Untuk memudahkan dalam membuat motif anyaman, kamu bisa menggambar terlebih dahulu motif yang akan kamu buat pada kertas lain.
2. Ketika menganyam kertas gunakan penggaris agar lebih mudah.
3. Banyak sekali motif anyaman yang bisa kamu buat sendiri. Ya, motif anyaman yang ada di Indonesia sangatlah banyak setiap daerah memiliki motif sendiri.
BAB III
PENUTUP
  Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Seni anyaman bambu adalah proses menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan.
2.      Jenis bambu yang paling baiuk digunakan untuk menganyam adalah bambu tali.
3.      Untuk membuat anyaman bambu, diperlukan teknik teknik seperti teknik anyaman tunggal, teknik anyaman bilik, teknik anyaman teratai, teknik anyaman bunga cengkih
4.      Sejak munculnya barang-barang produk modern, barang hasil kerajinan anyam bambu   tergeser dari pasaran sehingga menyebabkan pendapatan masyarakat mengalami penurunan
5.      Harga bahan baku yang kian melambung tinggi menjadi kendala utama dalam penyediaan bahan baku.

No comments:

Post a Comment