Search This Blog

Friday, 7 April 2017

MAKALAH TENTANG PUISI


PUISI

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT dengan rahmat dan karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas  makalah bahasa Indonesia yang berjudul PUISI.Dengan pembahasan yang sederhana agar dapat mudah dimengerti dan pahami. Dalam waktu yang singkat ini mungkin saya tidak dapat mencari bahan dan materi yang memuaskan tapi insya Allah dapat memberikan manfaat yang membacanya, amin.
Saya susun makalah ini untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia tentang makalah. Walaaupun saya sudah sedemikin rupa untuk membuat tugas ini akan tetapi saya masih merasakan adanya kekurangan disana-sini sehingga saya berharap saran dan keritik agar saya dapat menyusun makalah dengan lebih baik.saya susun makalah ini dari beberapa sumber diantara lain yaitu internet dan buku-buku. Cukup sekian kata-kata dari saya, apabila adakata yang salah saya mohon maaf.




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB.I
PENDAHULUAN
Bab.Ii Puisi
Pengertian
Syarat – Syarat Puisi
Jenis Puisi
Penjelasan Citraan Puisi
BAB.III
penutup
DAFTAR PUSTAKA




BAB.I
PENDAHULUAN
Pada saat tahun 70-an puisi sangat digemari para pujangga. Pembuktianya pun ada, contohnya pada zaman dulu ada lagu yang liriknya dari puisi.pada saat masa kejayaan puisi, puisi tidak hanya sebagai ungkapan cinta terhadap lawan jenis tapi juga ada sebagai kritik atas pemeritah, untuk seseorang yang berjasa, atau pun seseorang yang mereka benci. Tapi sekarang puisi tidak terlalu digemari lagi itu dikarenakan perbandingan kemajuan teknologi tidak sebanding dengan pemikiran dan perasaan masyarakat sehingga seseorang lebih mengutamakan keinstalan dari pada suatu perosesnya.

Karena perbandingan tak seimbang tadi sehingga masyarakat terutama para remaja tidak lagi terlalu tertarik kepada puisi, bukan itu saja puisi yang sangat terkenal pun sudah mulai dilupakan. Makin lama masyarakat akan makin lupa tentang puisi seperti :  jenis – jenisnya, setrukturnya, perbedaannya, dan lain-lain.

Untuk itu saya membuat makalah ini berjudul  “puisi” agar kita dapat mengingatnya, mempelajarinya, dan juga memahami perbedaannya, dan strukturnya lebih jelas sehingga kita dapat membuat puisi sendiri. Apa bila kita sudah bisa membuat puisi dan lebih mengerti perbedaan juga strukturnya Sehingga kita generasi baru dapat mempopulerkan puisi kembali
 

Pengertian Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna
syarat-syarat membuat puisi yang baik:

1. Tema
Tema merupakan gagasan/pikiran pokok yang akan ungkapkan dalam puisi yang akan dibuat.
Tema dapat digali (eksplorasi) dari pengalaman hidup pribadi atau orang lain, kejadian yang pernah dialami ,atau hasil karya imajinasi.

2. Diksi
Dalam puisi, kata-kata yang digunakan bersifat konotatif dan puitis.
Konotasi atau kias berarti memiliki kemungkinan makna lebih dari
satu (banyak).
Puitis berarti mempunyai efek keindahan dan berbeda dari kata yang digunakan dalam kata sehari-hari.

3. Rima/Sajak
Rima/Sajak merupakan pengulangan bunyi dalam puisi untuk menghasilkan efek suara yang merdu.
Dalam puisi, penggunaan rima puisi sangat mendukung suasana hati.
Ada dua bunyi merdu yang umum dalam puisi,yaitu aliterasi dan asonansi.
Aliterasi merupakan bunyi merdu yang dihasilkan oleh huruf mati atau konsonan, sedangkan asonansi adalah bunyi merdu yang dihasilkan oleh huruf vokal.

4. Gaya Bahasa
Gaya bahasa/bahasa kiasan akan menyebabkan puisi menjadi segar, lebih hidup dan menjelaskan gambaran angan.
Sifat umum gaya bahasa dalam puisi itu mempertalikan sesuatu dangan cara menghubungklan dengan sesutu yang lain.
Puisi terikat oleh
(1) baris dalam tiap bait,
(2), banyak kata atau suku kata dalam setiap baris,
(3) rima, dan
(4) Irama.
Bahkan pada jenis puisi tertentu ada keterikatan pada persajakan seperti, a,a,a,a atau a,b,a,b, misalnya pantun dan syair.
 Puisi dengan persyaratan seperti di atas merupakan bentuk puisi lama. Puisi yang berkembang saat ini tidaklah lagi mematuhi persyaratan atau keterikatan pada hal-hal tersebut. Puisi lebih diartikan pada wujud ekspresi pikiran dan batin seseorang melalui kata-kata yang terpilih dan dapat mewakili berbagai ungkapan makna sehingga menimbulkan tanggapan khusus, keindahan, dan penafsiran beragam.
 Dalam pengertian bebas yang lain, puisi disebut juga ucapan atau ekspresi tidak langsung atau ucapan ke inti pati masalah, peristiwa, ataupun narasi
JENIS JENIS PUISI
1. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang secara fisik masih terikat oleh aturan penciptaan.
1.1. Mantra
Mantra adalah sebuah kata atau ucapan-ucapan pada masa lampau yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.
1.2. Pantun
Pantunadalah bentuk puisi lama yang memiliki sajak a-b-a-b , setiap baris berisi 8 -12 suku kata. Dua baris awal pada pantun merupakan sampiran (pengantar), sedangkan dua baris berikutnya disebut isi.
1.3. Karmina
Karmina adalah bentuk pantun yang sangat pendek. Karmina sering disebut sebagai pantun kilat.
1.4. Seloka
Seloka adalah bentuk pantun yang saling berkaitan. Seloka merupakan bagian dari puisi Melayu Klasik yang berisis nasihat. Biasanya seloka ditulis dalam dua atau empat baris, terkadang juga ditulis dalam enam baris.
1.5. Gurindam
Gurindam merupakan bentuk puisi lama yang memiliki ciri-ciri didalamnya terdapat bait yang terdiri dari dua baris, memiliki sajak a-a-a-a. Gurindam banyak memuat nasihat kehidupan.
·          
1.6. Syair
Syair adalah puisi yang berciri khas nasihat atau cerita pada tiap baitnya, bersajak a-a-a-a, berisi empat baris dalam satu bait. Keempat baris tersebut mengandung maksud penyair.
1.7. Talibun
Talibun (pantun genap) adalah jenis pantun yang terdiri dari bilangan genap (6, 8, 10) baris pada tiap satu baitnya.
2. Puisi Baru (tahun 1920- sekarang)
Puisi baru adalah puisi yang tidak lagi memiliki keterikatan terhadap aturan penulisan seperti puisi lama. Dapat dikatakan puisi baru memiliki gaya penulisan yang bebas, baik pada baris, suku kata, maupun rima. Beberapa jenis sajak yang termasuk dalam puisi baru diantaranya adalah balada; himne; ode; epigram; romansa; elegi; satire; distikon; terzina; kuatrain; kuint; sektet; septima; oktaf; sonata. Pada penjelasan berikut akan diuraikan jenis jenis puisi baru tersebut.
2.1. Balada
Balada adalah puisi baru yang menggambarkan cerita, terdiri dari 3 bait, dengan masing-masing 8 larik, berima a-b-a-b-b-c-c-b kemudian beralih rima a-b-a-b-b-c-b-c.
2.2. Himne
Sponsors link
Himne adalah puisi baru yang digunakan untuk memuji Tuhan, pahlawan atau tanah air.
2.3. Ode
Ode merupakan bentuk puisi baru yang berupa sanjungan kepada seseorang yang berjasa. Gaya bahasa yang dipilih dalam penciptaan Ode adalah tipe gaya bahasa yang anggun dan santun karena ditujukan untuk memuji.
2.4. Epigram
Epigram adalah jenis puisi baru yang didalamnya memuat ajaran hidup.
2.5. Romansa
Romansa adalah jenis puisi baru yang dikarang oleh penyair dan berisikan kisah cinta atau perasaan penyair tentang cinta.
2.6. Elegi
Elegi adalah jenis puisi baru yang berisi kesedihan.
2.7. Satire
Satire adalah puisi baru yang berisi kritikan.
2.8. Distikon
Distikon adalah sajak yang didalamnya berisi dua baris kalimat, dalam tiap baitnya berima a-
2.9. Terzina
Terzina adalah jenis jenis puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 3 baris
2.10. Kuatrain
Kuatrain adalah puisi yang terdiri dari 4 baris dalam tiap baitnya.
2.11. Kuint
Kuint adalah puisi baru yang tiap baitnya berisi lima baris.
2.12. Sektet
Sektet adalah puisi baru yang berisi enam baris pada satu bait.
2.13. Septima
Septima adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari tujuh baris.
2.14. Oktaf
Oktaf adalah jenis puisi baru yang pada tiap baitnya berisi 8 baris.
2.15. Soneta
Sonata adalah puisi baru yang terdiri dari 14 baris.
3. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah puisi yang tidak lagi berbicara mengenai kelihaian penyair berbahasa, tetapi lebih kepada struktur tipografi, dan terkadang muncul bahasa kasar.



BAB.III

PENUTUP

Kesimpulan

Puisi merupakan karya seni yang tidak memiliki tolak ukur untuk menggekspresikan sesuatu yang ada dihati dan perasaan seorang pembuatnya.
                                                                                                                                

Saran
1.      Hendaknya pembaca dapat memahami lebih dalam lagi mengenai puisi lama.
2.      Hendaknya pembaca dapat mengembangkan kesusateraan melayu ini sebagai media mengembangkan bakat dan krativitas.
3.      Hendaknya dapat menghidupkan kembali kususasteraan melayu ini di indonesia dan dimata dunia.





Daftar pustaka

Agni, Binar. 2009. Sastra Indonesia Lengkap. Jakarta: Hi-Fest Publishing.
Arifin, Zaenal E. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akedemika Pressindo.
Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Presinfo.
http://21eper.multiply.com/journal/item/40/unsur-ekstrensik-dalam-puisi
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/home-sastra-teater-penaku-pengertian-fungsi-dan-ragam-sastra/
Mahayana, Maman S. 2007. Ekstrinsikalitas Sastra Indonesia. Jakarta:PT. Raja Grafindo persada


1 comment: