STRUKTUR KALIMAT, KALIMAT TUNGGAL DAN
KALIMAT MAJEMUK.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan tak lupa pula kita lantunkan kata shalawat
kepada nabiullah Muhammad SAW, Nabi akhir zaman yang telah membawa umat manusia
dari alam yang gelap gulita kea lam yang terang benderang.
Adapun
penulis menyusun makalah ini yang berjudul STRUKTUR KALIMAT, KALIMAT TUNGGAL
DAN KALIMAT MAJEMUK.
Terima kasih atas segala bantuan yang diberikan oleh semua pihak yang turut
ikut serta dalam proses penyusunan makalah ini baik itu dalam segi materi maupun
dalam segi-segi yang lain. Harapan penulis dari makalah ini ialah makalah ini
dapat dipergunkan dan difungsikan sebagaimana mestinya, agar dapat memperluas
gagasan dan wawasan para pembaca makalah ini.
Akhir kata mohon maaf atas segala kekurangan karena sebaik-baik manusia
tiada manusia yang sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran ataupun
kritik yang membangun agar tercapainya kesempurnaan dalam penulisan makalah
ini.
Pasir pengaraian, 01
April 2017
SEPTI NADIA PUTRI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR
BELAKANG MASALAH 1
B. RUMUSAN
MASALAH 1
C. TUJUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. STRUKTUR
KALIMAT 2
B. KALIMAT
TUNGGAL 3
C. KALIMAT
MAJEMUK 4
BAB III PENUTUP 7
KESIMPULAN 7
DAFTAR PUSTAKA8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa. Hal ini di sebabkan antara
lain karena dengan perantaraan kalimatlah seorang guru atau dosen dapat
menyampaikan maksud secara lengkap dan jelas. Satuan bentuk bahasa yang sudah
kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (mis.tidak) dan
frasa atau kelompok kata (mis. Tidak tahu) Kata dan frasa tidak dapat
mengungkapkan suatu maksud secara lengkap dan jelas, Kecuali jika kata dan
frasa itu sedang berperan dalam kalimat minor atau merupakan jawaban suatu
pernyataan. Untuk dapat berkalimat dengan baik perlu kita pahami terlebih
dahulu struktur dasar suatu kalimat.
Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal satuan bahasa seperti kata, frase,
kalimat dan lain-lain. Kalimat dalam bahasa Indonesia memiliki struktur yang
berbeda-beda sesuai dengan jenis kalimatnya. Kalimat merupakan kumpulan kata
dalam wujud lisan atau tulisan yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran atau
pendapat kepada orang lain. Suatu kalimat bisa terdiri dari beberapa unsur
seperti subyek, obyek, predikan dan keterangan. Keberadaan unsur-unsur ini
dalam sebuah kalimat inilah yang menyebabkan perbedaan struktur tiap
kalimatuntuk dapat disebut sebagai kalimat sempurna, dalam sebuah kalimat harus
memiliki subyek dan predikat.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan struktur kalimat dan bagian-bagiannya…?
2. Apa
pengertian kalimat tunggal serta contohnya…?
3. Apa
pengertian kalimat majemuk serta contohnya…?
C.
Tujuan
1. Dapat
memahami pengertian struktur kalimat dan unsur-unsur yang ada didalamnnya.
2. Dapat
memahami pengertian kalimat tunggal dan kalimat majemuk serta contoh-contohnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Kalimat
Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal satuan bahasa seperti kata, frase,
kalimat dan lain-lain. Kalimat dalam bahasa Indonesia memiliki struktur yang
berbeda-beda sesuai dengan jenis kalimatnya. Kalimat merupakan kumpulan kata
dalam wujud lisan atau tulisan yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran atau
pendapat kepada orang lain. Suatu kalimat bisa terdiri dari beberapa unsur
seperti subyek, obyek, predikan dan keterangan. Keberadaan unsur-unsur ini
dalam sebuah kalimat inilah yang menyebabkan perbedaan struktur tiap
kalimatuntuk dapat disebut sebagai kalimat sempurna, dalam sebuah kalimat harus
memiliki subyek dan predikat.
1.
Ciri-ciri subyek
Jawaban atas
pertanyaan apa atau siapa kepada predikat. Contoh:
a.
Juanda memelihara binatang langka.
siapa memelihara? Jawab: juanda. (maka juanda adalah S sedangkan memelihara
adalah predikat) siapa atau apa Binatang langka ? =tidak ada jawaban.
b. Meja
itu dibeli oleh paman.Apa dibeli ? =jawab Meja “
biasanya ditandai kata
itu,ini dan yang (yang ,ini, dan itu juga sebagai pembatas antara subyek dan
predikat) contoh:
Anak itu mengambil bukuku
S P
2.
Ciri-ciri Predikat
” Menimbulkan
pertanyaan apa atau siapa.
Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan
ada jawabanya . Perhatikan pada subyek diatas. Subyek dan predikat
ditentukansecara bersama-sama.
” Kata adalah atau ialah. Predikat
kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah.
Kalimat dengan peredikat demikian itu terutama di gunakan
pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti peredikat.
”Dapat disertai Kata-kata aspek atau modalitas. Predakat kalimat yang
berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah,
sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu
terletak di depan verba tau adjektiva. Kalimat dan subjeknya berupa nomina
bernyawa dapat juga disertai modalitas. Kata-kata yang menyatakan sikap
pembicara (subyek). Seperti ingin, hendak dan mau.
3.
Ciri-ciri obyek
predikat yang berupa verba intransitif ( kebanyakan
berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan obyek,
verba transitif yang memerlukan obyek kebanyakan berawalan me- .
Ciri-ciri obyek ini sebagai berikut.
” Langsung di belakang predikat. obyek hanya memiliki tempat di
belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
4.
Ciri-ciri pelengkap
a.
Terdapat di belakang predikat
Ciri ini sma dengan
objek. Perbedaanya, objek langsung berada di belakang predikat, sedangkan
pelengkap masih dapat disisipi, unsur lain yaitu objek, contohnya terdapat pada
kalimat berikut:
- Diah mengirimi
saya buku baru.
- Mereka
membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku
baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak
mendahului predikat.
5.
Ciri-ciri keterangan
Ciri keterangan adalah
dapat dipindah-pindah posisinya, perhatikan contoh berikut;
Sita sudah membuat
tiga kue dengan bahan itu. SPOK
Dengan bahan itu sita sudah membuat tiga kue. KSPO
Sita dengan
bahan itu sudah membuat tiga kue. SKPO
B. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdidiri dari satu pola kalimat, yaitu
terdiri dari subjek, satu predikat, dan bisa dilengkapi dengan objek dan
keterangan.
Contoh:
1. Kakak
berlari
2. Pak
arman makan bakso
3. Pak
arman makan bakso di kantin
Perluasan kalimat tunggal dapat dilakukan di antara keterangan tempat,
keterangan waktu, keerangan alat, keterangan caradan sebagainya.
Perhatikan contoh berikut.
a.
Amir bermain sepak bola di lapangan
b.
Paman mengunjungi kami kemarin
c.
Ibu menjahit pakaian dengan rapi
C. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih. Kalimat
majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak
kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat
tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Setiap
kalimat majemuk mempunyai kata penghunbung yang berbeda, sehingga jenis kalimat
tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.
Jenis-jenis kalimat mejemuk adalah:
a. Kalimat
Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat
tunbggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubungnnya(konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri
dari lima macam yakni:
Jenis
|
Konjungsi
|
Penggabungan
|
Dan
|
Penguatan/penegasan
|
Bahkan
|
Pemilihan
|
Atau
|
Berlawanan
|
Sedangkan
|
Urutan waktu
|
Kemudian, lalu, lantas
|
Contoh:
1. Jumiten
pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
2. Dedi
berangkat ke bengkel.(kalimat tunggal 2)
· Jumiten
pergi ke pasar sedangkan dedi berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
b. Kalimat
Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena
subjek., predikat, atau objeknya sama, maka bagian yang sama hanya disebutkan
sekali.
Contoh:
1. Pekerjaannya
hanya makan.(kalimat tunggal 1)
2. Pekerjaannya
hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
3. Pekerjaannya
hanya merokok.(kalimat tunggal 3)
· Pekerjaannya
hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
c. Kalimat
majemuk bertingkat
Yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya
berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan
anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada
induk kalimat.
Berdasarkan kata penghubungnnya(konjungsi), kalimat mejemuk bertingkat
terdiri atas sepuluh macam, yaitu:
Jenis
|
konjungsi
|
Syarat
|
Jika, kalau, manakala, andaikata,
asal(kan)
|
Tujuan
|
Agar, supaaya, biar
|
Perlawanan (konsesif)
|
Walaupun, biarpun, kedati(pun)
|
Penyebabban
|
Sebab, karena, oleh karena
|
Pengakibatan
|
Maka, sehingga
|
Cara
|
Dengan, tanpa
|
Alat
|
Dengan, tanpa
|
Perbandingan
|
Seperti, bagaikan
|
Penjelasan
|
Bahwa
|
Kenyataan
|
Padahal
|
Contoh
:
1. Kemarin
ayah mecuci motor.(induk kalimat)
2. Ketika
matahri berada di ufuk timur. Anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu.
· Ketika
matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat
cara 1)
· Ayah
mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.( kalimat majemuk bertingkat
cara 2)
d. Kalimat
Majrmuk Campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara
dengan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnnya terdiri dari tiga
kalimat. Coontoh:
1. Roni
bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
2. Rina
membaca buku di kamar kemarin (kalimat tunggal 2)
3. Ketika
aku dating ke rumahnya(anak kalimat sebagai penggati waktu)
· Toni
bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku dating
kerumahnya. (kalimat majemuk campuran).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kalimat dalam bahasa Indonesia memiliki struktur yang berbeda-beda sesuai
dengan jenis kalimatnya. Kalimat merupakan kumpulan kata dalam wujud lisan atau
tulisan yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran atau pendapat kepada orang
lain. Suatu kalimat bisa terdiri dari beberapa unsur seperti subyek, obyek,
predikan dan keterangan.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdidiri dari satu pola kalimat, yaitu
terdiri dari subjek, satu predikat, dan bisa dilengkapi dengan objek dan
keterangan.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih. Kalimat
majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak
kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat
tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Jenis jenis kalimat majemuk :
a. Kalimat
majemuk setara
b. Kalimat
majemuk rapatan
c. Kalimat
majemuk bertingkat
d. Kalimat
majemuk campuran
DAFTAR PUSTAKA
http//:Wikipedia.indonesia.struktur.kalimat.com(diakses
tanggal 8 okt 2015)
http//:Wikipedia.kalimat.tunggal.dan.kalimat.majemuk.com(diakses
tanggal 8 okt 2015)
http//:bagas.wordpress.com/struktur-kalimat-bahasa-indonesia.(
diakses tanggal 8 okt 2015)
http//:wikibuku.kalimat.majemuk/(
diakses tanggal 8 okt 2015)
No comments:
Post a Comment