Search This Blog

Friday, 7 April 2017

MAKALAH PEMBUDIDAYAAN TANAMAN BAYAM



PEMBUDIDAYAAN TANAMAN BAYAM







KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas makalah budidaya tanaman hortikultura ini yakni tentang “budidaya bayam” Kami sangat menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan maka dari itu teman-teman sekalian kami perlukan kritik dan sarannya yang bersifat membangun guna mengembangkan makalah ini selanjutnya. kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaan bagi semua para pembaca.


Pasir pengaraian, 05 Maret 2017




 Penyusun                   



I.       PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Indonesia memang menjadi surga bagi kita semua yang menyukai aktivitas bercocok tanam, karena hampir semua pohon ataupun tanaman bisa hidup di tanah agraris ini. Dengan keadaan alam yang sangat mendukung seperti ini, sebenarnya kita bisa memanfaatkan peluang untuk menggenjot bisnis di sektor pertanian. Budidaya bayam adalah salah satu peluang yang bisa coba kita manfaatkan mengingat sayuran ini adalah salah satu sayuran yang telah sangat populer di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Dengan kepopulerannya, otomatis konsumsi sayur bayam di masyarakat akan terus tinggi sehingga hasil dari panen kita akan mudah untuk dipasarkan. Selain telah populer di kalangan masyarakat, ada lagi beberapa faktor penting tentang budidaya bayam yang bisa menjadi pertimbangan kita untuk mengerjakan budidaya sayuran ini. Yang pertama yaitu bahwa cara budidaya bayam tergolong tidak merepotkan. Kemudian yang kedua yaitu bahwa menumbuhkan tanaman bayam cukup mudah, karena hanya menggunakan cara tanam yang sederhana dan gampang untuk dipelajari.

1.2  Rumusan masalah

Dalam pembahasan makalah kali ini, ada beberapa topik yang menjadi masalah dalam makalah ini, yakni:
a. Syarat tumbuh tanaman bayam?
b. Budidaya tanaman bayam?

1.3  Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca bisa lebih mengetahui syarat tumbuh tanaman, budidaya tanaman, hingga pemasaran.



II. PEMBAHASAN

2.1 Syarat tumbuh

Bayam dapat tumbuh sepanajng tahun, dimana saja, baik didataran rendah maupun didataran tinggi. Pertumbuhan paling baik pada tanah subur dan banyak sinar matahari. Suhu yang baik 25-36 c dan pH tanah antara 6-7. waktu tanam terbaik pada awal musim kemarau.

2.2 Teknik budidaya

a.       Benih
Bayam dikembangkan melalui biji. Biji bayam yang dijadikan benih harus cukup tua (+ 3 bulan). Benih yang muda , daya simpannya tidak lama dan tingkat perkecambahannya rendah. Benih bayam yang tua dapat disimpan selama satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi dan kebutuhan benih adalah sebanyak 5-10 kg tiap hektar atau 0,5 – 1 g/m2. Varietas yang dianjurkan adalah Giti Hijau, Giti Merah, Kakap Hijau, Bangkok dan Cimangkok.

b.      Persiapan Lahan
Lahan dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur. Selanjutnya buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm.

c.       Pemupukan
Setelah bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam berikan pupuk dasar (pupuk kandang kotoran ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter tambahkan Urea 150 kg/ha (15 g/m2) diaduk dengan air dan disiramkan kepada tanaman pada sore hari 10 hari setelah penaburan benih, jika perlu berikan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 2 minggu setelah penaburan benih.



d.      Penanaman/Penaburan Benih
Dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: ditebar langsung di atas bedengan, yaitu biji dicampur dengan pupuk kandang yang telah dihancurkan dan ditebar secara merata di atas bedengan, ditebar pada larikan/barisan dengan jarak 10-15 cm, kemudian ditutup dengan lapisan tanah dan disemai setelah tumbuh (sekitar 10 hari) bibit dibumbun dan dipelihara selama + 3 minggu. Selanjutnya dipindahkan ke bedengan dengan jarak tanam 50 x 30 cm. Biasanya untuk bayam petik.

e.       Pemeliharaan
Bayam yang jarang terserang penyakit (yang ditularkan melalui tanah), adalah bayam cabut. Bayam dapat berproduksi dengan baik asalkan kesuburan tanahnya selalu dipertahankan, misalnya dengan pemupukan organik yang teratur dan kecukupan air, untuk tanaman muda (sampai satu minggu setelah tanam) membutuhkan air 4 l/m2/hari dan menjelang dewasa tanaman ini membutuhkan air sekitar 8 l/m2/hari.

f.       Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya ulat daun, kutu daun, penggorok daun dan belalang. Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.). Untuk pengendalian OPT gunakan pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

g.      Panen.
Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira-kira 20 cm, yaitu pada umur 3 sampai dengan 4 minggu setelah tanam. Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya ataupun dipotong pangkalnya. Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur 1 sampai dengan 1,5 bulan dengan interval pemetikan seminggu sekali.

h.      Pasca Panen
Tempatkan bayam baru panen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian akar dalam air dan pengiriman produk secepat mungkin untuk menjaga kesegarannya.



III. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Syarat tumbuh tanaman bayam dapat tumbuh sepanajng tahun, dimana saja, baik didataran rendah maupun didataran tinggi. Pertumbuhan paling baik pada tanah subur dan banyak sinar matahari. Suhu yang baik 25-36 c dan pH tanah antara 6-7. waktu tanam terbaik pada awal musim kemarau.
Teknik budidaya tanaman bayam seperti pada halnya tanaman lainya yaitu mulai dari menyiapan benih, persiapan lahan, pemupukan, penanaman/penaburan benih, pemeliharaan, pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) hingga panen dan pasca panen.

3.2 Saran

Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan/kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan sumbangsih saran yang membangun demi kesempurnaan dan perbaikan makalah ini selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA


Aminatun, T., V. Henuhili, S. Ummiyati, S. Hidayati, dan Suhartini. 2003. Pelatihan Budidaya Sayuran sebagai Unit Usaha Sekolah bagi Guru – guru Pengampu Mata Pelajaran Biologi di Kabupaten Sleman. [PPM], Universitas Negeri Yogyakarta, Sleman.
Ariyanto. 2008. Analisis Tata Niaga Sayuran Bayam. [Skripsi] Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Fazria, M. A. 2011. Pengukuran Zat besi dalam bayam merah dan suplemen penambah darah serta penanganan terhadap peningkatan hemoglobin dan zat besi dalam darah. [Skripsi] Universitas Indonesia, Depok.
Guntoro. 2011. Budidaya kebun bergizi. Pos daya Edisi 127 / Tahun XII / Agustus. Amazing Offers: http://bit.ly/cheap-gadgets




No comments:

Post a Comment