PEMBUDIDAYAAN TANAMAN BAYAM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya
kepada kami sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas makalah budidaya tanaman
hortikultura ini yakni tentang “budidaya bayam” Kami sangat menyadari bahwa
makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan maka dari itu teman-teman sekalian
kami perlukan kritik dan sarannya yang bersifat membangun guna mengembangkan
makalah ini selanjutnya. kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaan bagi
semua para pembaca.
Pasir pengaraian, 05 Maret 2017
Penyusun
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memang menjadi surga bagi
kita semua yang menyukai aktivitas bercocok tanam, karena hampir semua pohon
ataupun tanaman bisa hidup di tanah agraris ini. Dengan keadaan alam yang
sangat mendukung seperti ini, sebenarnya kita bisa memanfaatkan peluang untuk
menggenjot bisnis di sektor pertanian. Budidaya bayam adalah salah satu peluang
yang bisa coba kita manfaatkan mengingat sayuran ini adalah salah satu sayuran
yang telah sangat populer di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Dengan
kepopulerannya, otomatis konsumsi sayur bayam di masyarakat akan terus tinggi
sehingga hasil dari panen kita akan mudah untuk dipasarkan. Selain telah
populer di kalangan masyarakat, ada lagi beberapa faktor penting tentang
budidaya bayam yang bisa menjadi pertimbangan kita untuk mengerjakan budidaya
sayuran ini. Yang pertama yaitu bahwa cara budidaya bayam tergolong tidak
merepotkan. Kemudian yang kedua yaitu bahwa menumbuhkan tanaman bayam cukup
mudah, karena hanya menggunakan cara tanam yang sederhana dan gampang untuk dipelajari.
1.2 Rumusan masalah
Dalam pembahasan makalah kali ini, ada beberapa topik
yang menjadi masalah dalam makalah ini, yakni:
a. Syarat
tumbuh tanaman bayam?
b. Budidaya
tanaman bayam?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca
bisa lebih mengetahui syarat tumbuh tanaman, budidaya tanaman, hingga
pemasaran.
II. PEMBAHASAN
2.1 Syarat tumbuh
Bayam dapat
tumbuh sepanajng tahun, dimana saja, baik didataran rendah maupun didataran
tinggi. Pertumbuhan paling baik pada tanah subur dan banyak sinar matahari.
Suhu yang baik 25-36 c dan pH tanah antara 6-7. waktu tanam terbaik pada awal
musim kemarau.
2.2 Teknik budidaya
a.
Benih
Bayam dikembangkan melalui biji.
Biji bayam yang dijadikan benih harus cukup tua (+ 3 bulan). Benih yang muda ,
daya simpannya tidak lama dan tingkat perkecambahannya rendah. Benih bayam yang
tua dapat disimpan selama satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi
dan kebutuhan benih adalah sebanyak 5-10 kg tiap hektar atau 0,5 – 1 g/m2.
Varietas yang dianjurkan adalah Giti Hijau, Giti Merah, Kakap Hijau, Bangkok
dan Cimangkok.
b.
Persiapan Lahan
Lahan dicangkul sedalam 20-30 cm
supaya gembur. Selanjutnya buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke
Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya 100 cm, tinggi 30
cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm.
c.
Pemupukan
Setelah bedengan diratakan, 3 hari
sebelum tanam berikan pupuk dasar (pupuk kandang kotoran ayam) dengan dosis
20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang
telah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter tambahkan Urea 150
kg/ha (15 g/m2) diaduk dengan air dan disiramkan kepada tanaman pada sore hari
10 hari setelah penaburan benih, jika perlu berikan pupuk cair 3 liter/ha (0,3
ml/m2) pada umur 2 minggu setelah penaburan benih.
d.
Penanaman/Penaburan Benih
Dapat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu: ditebar langsung di atas bedengan, yaitu biji dicampur dengan pupuk
kandang yang telah dihancurkan dan ditebar secara merata di atas bedengan,
ditebar pada larikan/barisan dengan jarak 10-15 cm, kemudian ditutup dengan
lapisan tanah dan disemai setelah tumbuh (sekitar 10 hari) bibit dibumbun dan
dipelihara selama + 3 minggu. Selanjutnya dipindahkan ke bedengan dengan jarak
tanam 50 x 30 cm. Biasanya untuk bayam petik.
e.
Pemeliharaan
Bayam yang jarang terserang penyakit
(yang ditularkan melalui tanah), adalah bayam cabut. Bayam dapat berproduksi
dengan baik asalkan kesuburan tanahnya selalu dipertahankan, misalnya dengan
pemupukan organik yang teratur dan kecukupan air, untuk tanaman muda (sampai
satu minggu setelah tanam) membutuhkan air 4 l/m2/hari dan menjelang dewasa
tanaman ini membutuhkan air sekitar 8 l/m2/hari.
f.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Jenis hama yang sering menyerang
tanaman bayam diantaranya ulat daun, kutu daun, penggorok daun dan belalang.
Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan
penyakit karat putih (Albugo sp.). Untuk pengendalian OPT gunakan pestisida
yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau
pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan
dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi,
interval dan waktu aplikasinya.
g. Panen.
Bayam cabut biasanya dipanen apabila
tinggi tanaman kira-kira 20 cm, yaitu pada umur 3 sampai dengan 4 minggu
setelah tanam. Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya ataupun dipotong
pangkalnya. Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur 1
sampai dengan 1,5 bulan dengan interval pemetikan seminggu sekali.
h. Pasca Panen
Tempatkan bayam baru panen di tempat
yang teduh atau merendamkan bagian akar dalam air dan pengiriman produk secepat
mungkin untuk menjaga kesegarannya.
III.
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Syarat tumbuh tanaman bayam dapat
tumbuh sepanajng tahun, dimana saja, baik didataran rendah maupun didataran
tinggi. Pertumbuhan paling baik pada tanah subur dan banyak sinar matahari.
Suhu yang baik 25-36 c dan pH tanah antara 6-7. waktu tanam terbaik pada awal
musim kemarau.
Teknik budidaya tanaman bayam
seperti pada halnya tanaman lainya yaitu mulai dari menyiapan benih, persiapan
lahan, pemupukan, penanaman/penaburan benih, pemeliharaan, pengendalian
organisme pengganggu tumbuhan (OPT) hingga panen dan pasca panen.
3.2 Saran
Kami sangat menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan/kekurangan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan sumbangsih saran yang membangun demi kesempurnaan dan
perbaikan makalah ini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aminatun, T., V. Henuhili, S. Ummiyati, S. Hidayati, dan Suhartini. 2003.
Pelatihan Budidaya Sayuran sebagai Unit Usaha Sekolah bagi Guru – guru Pengampu
Mata Pelajaran Biologi di Kabupaten Sleman. [PPM], Universitas Negeri
Yogyakarta, Sleman.
Ariyanto. 2008. Analisis Tata Niaga Sayuran Bayam. [Skripsi] Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Fazria, M. A. 2011. Pengukuran Zat besi dalam bayam merah dan suplemen
penambah darah serta penanganan terhadap peningkatan hemoglobin dan zat besi
dalam darah. [Skripsi] Universitas Indonesia, Depok.
Guntoro.
2011. Budidaya kebun bergizi. Pos daya Edisi 127 / Tahun XII / Agustus. Amazing
Offers: http://bit.ly/cheap-gadgets
No comments:
Post a Comment