1. PENYUSUNAN PROGRAM
2. PENYUSUNAN ANGGARAN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah selesai tepat pada waktunya, makalah ini mengambil judul
tentang “ Proses Pengendalian Manajemen
“.Makalah ini berisikan berbagai informasi tentang hal-hal yang
berkaitan dengan Proses Pengendalian Manajemen.
Penulis
menyadari bahwa makalah yang dibuat ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mohon kritik serta saran dari semua pihak yang bersifat
membangun, serta menjadi pembelajaran baru bagi penulis sendiri demi tercapainya
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,
penulis menyampaikan terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan
informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Pasir
Pengaraian, 08 Januari 2017
ERWIN NOGORI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Proses Penyusunan Program dan
Penyusunan Anggaran yang baik. Karena persaingan usaha yang semakin ketat
dewasa ini menuntut perusahaan untuk beroperasi seefektif dan seefesien
mungkin. Agar dapat menjalankan dan mengoperasikan organisasi yang besar dan
komplek secara efesien maka pihak manajemen membutuhkan berbagai informasi yang
diperlukan sehubungan dengan aktivitas operasi perusahaan. Pengendalian
manajemen adalah bagian dari siklus kejadian yang berkesinambungan.
Dengan adanya Program dan Anggaran kita dapat mengestimasi kinerja yang hendak
dicapai selama periode waktu tertentu yang dapat dinyatakan dalam ukuran
finansial. Pemikiran strategis disetiap organisasi
adalah proses dimana manajemen berfikir
tentang pengintegrasian aktivitas organisasional ke arah tujuan yang
beroerientasi kesasaran masa mendatang. Semakin bergejolak lingkungan pasar teknologi
atau ekonomi eksternal, manajemen akan didorong untuk menyusun
stategi. Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan
proses integrasi keseluruhan ini didukung prosedur
Program dan penganggaran organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah,
berikut ini adalah Rumusan Masalah yang akan dibahas dalam Makalah ini:
1. Apa
penjelasan Penyusunan Program dan Penyusunan Anggaran ?
2. Bagaimana
proses Penyusunan Program dan Penyusunan Anggaran ?
3. Jelaskan
dari Analisis dari Penyusunan Program dan Penyusunan Anggaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penyusunan Program
Penyusunan program adalah proses
penentuan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dalam
jangka panjang (umumnya untuk jangka waktu 3 - 5 tahun), dan penaksiran jumlah
sumber-sumber (resources) yang akan dialokasikan pada setiap program. Program
umumnya disusun sesuai dengan jenis atau keluarga produk (product lines).
Program sering pula disebut dengan perencanaan jangka panjang (long-range
planning).
Dalam penyusunan program terdapat tiga kegiatan pokok, yaitu :
- Meninjau kembali program yang sedang dilaksanakan :
Peninjauan kembali terhadap program yang sedang dilaksanakan oleh
perusahaan sangat diperlukan, karena perusahaan akan dapat segera
mengetahui kemungkinan-kemungkinan perubahan yang akan terjadi dan
pengaruhnya terhadaap perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian,
perusahaan dapat segera mengambil kebijaksanaan dan tindakan untuk
mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul. Yang disebabkan oleh
perubahan keadaan di masa yang akan datang. Suatu cara yang sistematis untuk
menganalisis program yang sedang dilaksanakan disebut dengan nama
Zero-Base Review. Manfaat Zero-Base Review adalah untuk mengatasi
kecenderungan suatu organisasi yang umumnya cepat puas terhadap suatu
hasil yang telah dicapai. Zero-Base Review digunakan terutama untuk
menganalisis program yang sedang dilaksanakan pada Pusat Biaya
Diskresionari, misal nya : Departemen Akuntansi dan Departemen Personalia.
Berhubung Zero-Base Review memerlukan waktu yang relatf lama, maka tidak
mungkin dilaksanakan setiap tahun untuk menganalisis setiap program yang
sedang dilaksanakan dan untuk setiap Pusat Biaya Diskresionari. Umumnya
Zero-Base Review dilaksanakan setiap tiga sampai lima tahun.
2.
Mempertimbangkan usulan program baru : Kegiatan
pokok dalam penyusunan program dapat berupa mempertimbangkan usulan program
baru. Dalam hal ini manajemen dihadapkan pada masalah pemilihan alternatif,
yaitu : menerima atau menolak usulan program baru. Manajemen dalam
mempertimbangkan usulan program baru harus lebih berhati-hati, karena program
baru berkaitan dengan investasi modal baru yang umumnya memerlukan dana dalam
jumlah relatif besar dan akan terikat dalam jangka waktu relatif lama.
3.
Mengkoordinasi program-program dalam suatu sistem
penyusunan program secara formal : Sistem penyusunan program secara
formal diperlukan oleh setiap organisasi, baik dalam kegiatan peninjauan
kembali program-program yang sedang dilaksanakan maupun dalam pengambilan
keputusan atas program baru. Dengan sistem penyusunan program yang formal
tersebut, konsekuensi keuangan suatu program dan konsekuensi-konsekuensi yang
lain dapat diproyeksikan untuk beberapa tahun yang akan datang. Proyek tersebut
dikenal engan sebutan Perencanaan Jangka Panjang (Long-range plan), yang memuat
tentang pendapatan, biaya dan informasi yang lain untuk setiap program yang
ada.
Proses penyusunan program umumnya dimulai beberapa
bulan menjelang dimulainya proses penyusunan anggaran. Penyusunan program yang
formal umumnya melalui tahap-tahap sebagai berikut :
- Penentuan tujuan dan strategi dasar oleh
manajemen puncak, yang hasilnya disebarkan kepada para manajer operasi.
- Berpedoman pada tujuan dan strategi yang telah
ditetapkan, para manajer operasi membuat usulan-usulan program untuk
didiskusikan dengan manajemen puncak.
- Usulan program tersebut didiskusikan oleh
manajemen puncak dan para manajer operasi, jika perlu diadakan revisi,
penambahan atau pengurangan, sehingga ditetapkan sebagai suatu program
perusahaan secara keseluruhan.
Ada beberapa metode atau teknik yang dapat digunakan dalam sistem penyusunan program secara formal, antara lain adalah Sistem Perencanaan, Penyusunan Program dan Penyusunan Anggaran atau dikenal dengan singkatan PPBS (Planning, Programming, and Budgeting System); Teknik Evaluasi dan Telaah Program yang dikenal dengan PERT (Program Evaluation and Review Technnique); Metode Jangka Kritis atau disebut pula CPM (Critical Path Method).
B.
Penyusunan Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana yang
dinyatakan secara kuantitatif, umumnya dalam bentuk satuan uang, untuk jangka
waktu tertentu. Periode anggaran umumnya satu tahun, atau dikenal dengan nama
Anggaran Tahunan (Annual Budget). Anggaran memuat tentang kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh suatu perusahaan, yang penyusunannya biasanya
berdasarkan setiap pusat pertanggungjawaban yang ada di dalam perusahan yang
bersangkutan.
Penyusunan anggaran dilakukan, baik oleh organisasi yang berorientasi mencari keuntungan maupun oleh organisasi yang orientasi nya tidak semata-mata mencari keuntungan. Bagi organisasi yang profit oriented anggaran tahunan umumnya dimaksudkan sebagai perencanaan laba (profit plan).
Penyusunan anggaran dilakukan, baik oleh organisasi yang berorientasi mencari keuntungan maupun oleh organisasi yang orientasi nya tidak semata-mata mencari keuntungan. Bagi organisasi yang profit oriented anggaran tahunan umumnya dimaksudkan sebagai perencanaan laba (profit plan).
Kegunaan Anggaran
Kegunaan atau manfaat anggaran adalah
sebagai berikut :
- Sebagai alat bantu untuk membuat dan
mengkoordinasikan perencanaan jangka pendek (short-range plans).
- Sebagai alat komunikasi antara rencana yang
disusun dengan para manajer pusat pertanggungjawaban.
- Sebagai alat untuk memotivasi para manajer dalam
mencapai tujuan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
- Sebagai dasar untuk mengendalikan
kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan.
- Sebagai pedoman untuk mengevaluasi prestasi para
manajer dan pusat pertanggung jawaban yang dipimpinnya.
- Sebagai piranti pendidikan bagi para manajer.
Berdasarkan kegunaan anggaran tersebut diatas, maka
anggaran mempunyai fungsi-fungsi sebgai berikut:
- Perencanaan
Anggaran merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan
dengan perencanaan, disamping program. Para manajer dalam menyusun anggaran
harus mempertimbangkan kemungkinan perubahan kondisi pada masa yang akan
datang, dan menentukan langkah yang diperlukan untuk menghadapi perubahan
kondisi tersebut. Disamping itu, anggaran mempunyai peran sebagai alat
koordinasi bagi rencana kegiatan yang disusun oleh setiap pusat
pertanggungjawaban. Rencana kegiatan suatu pusat pertanggungjawaban akan
mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh rencana kegiatan yang disusun oleh pusat
pertanggungjawaban yang lain.
- Komunikasi
Rencana kegiatan yang telah disusun oleh manajemen
tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik, jika manajemen yang bersangkutan
tidak cukup memahami apa yang dimaksud dalam rencana tersebut. Pemahaman yang
cukup,tidak hanya pengetahuan mengenai rencana tertentu, tetapi meliputi juga
pemahaman mengenai kebijakan yang akan ditetapkan dan kemungkinan kendala yang
akan dihadapi oleh organisasi.
Anggaran, dalam hal ini mempunyai peranan sebagai penyebar informasi dan batasan-batasannya mengenai rencana kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian anggaran memuat informasi yang penting dari suatu rencana kegiatan dan mengkomunikasikannya kepada para manajer pusat pertanggungjawaban.
Anggaran, dalam hal ini mempunyai peranan sebagai penyebar informasi dan batasan-batasannya mengenai rencana kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian anggaran memuat informasi yang penting dari suatu rencana kegiatan dan mengkomunikasikannya kepada para manajer pusat pertanggungjawaban.
- Motivasi
Anggaran berfungsi juga sebagai alat pendorong yang
dapat membangkitkan motivasi para manajer dalam mencapai tujuan pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Motivasi tersebut akan semakin meningkat, jika para manajer berperan secara
aktif dalam menyusun dan melaksanakan anggaran perusahaan
-
Pengendalian
Suatu anggaran memuat tentang hasil-hasil yang
diinginkan oleh suatu organisasi atau bagian organisasi, dalam jangka waktu
tertentu. Anggaran perlu disusun secara cermat, agar dapat digunakan sebagi
dasar pembanding bagi realisasi anggaran. Dalam proses pengendalian, manajemen
menjamin bahwa kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan hasil-hasil yang
diinginkan seperti yang termuat dalam anggaran. Oleh karena itu, peran anggaran
selain sebagai alat perencanaan dan koordinasi, juga sebagai alat pengendalian
untuk menilai prestasi dari setiap manajer dan pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya.
- Evaluasi
Hasil Pembandingan antara realisasi dengan anggaran
selama satu tahun, umumnya merupakan faktor yang menentukan untuk mengevaluasi
setiap manajer dan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Bagi manajer yang
berprestasi (menghasilkan selisih yang menguntungkan bagi pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya), biasanya akan memperoleh bonus atau
penghargaan atas prestasi yang telah dicapai.
- Pendidikan
Anggaran berfungsi pula sebagai piranti pendidikan
para manajer, terutama dalam kaitannya dengan segala macam pekerjaan yang ada
di dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan pertaliannya dengan
pusat-pusat pertanggungjawaban yang lain di dalam organisasi. Apalagi jika
manajer yang bersangkutan masih relatif baru dalam menduduki jabatan sebagai
manajer suatu pusat pertanggungjawaban, dalam proses penyusunan anggaran pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya, banyak pengetahuan baru yang akan
diperolehnya.
Klasifikasi
Anggaran
Anggaran perusahaan secara keseluruhan terdiri atas
beberapa jenis anggaran. Masing-Masing jenis anggaran tersebut, mempunyai
hubungan yang satu dengan yang lain dalam suatu jaringan kerja yang dikenal
dengan sebutan Anggaran Induk (Master Budget). Masing-masing jenis anggaran
yang termasuk dalam jaringan kerja anggaran induk adalah sebagai berikut :
1. Anggaran Penjualan
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan memuat tentang rencana penjualan
selama periode anggaran (umumnya satu tahun), yang dinyatakan dalam satuan uang
dan kuantitas penjualan.
Anggaran Penjualan disusun berdasarkan Proyeksi Penjualan yang dibuat oleh perusahaan. Anggaran Penjualan disebut sebagai anggaran kunci dalam proses penyusunan anggaran, karena anggaran tersebut merupakan dasar penyusunan jenis anggaran yang lain, yaitu : Anggaran Produksi, Anggaran Biaya Non Produksi, Anggaran Kas, dan Anggaran Rugi-Laba.
2. Anggaran Produksi
Anggaran Penjualan disusun berdasarkan Proyeksi Penjualan yang dibuat oleh perusahaan. Anggaran Penjualan disebut sebagai anggaran kunci dalam proses penyusunan anggaran, karena anggaran tersebut merupakan dasar penyusunan jenis anggaran yang lain, yaitu : Anggaran Produksi, Anggaran Biaya Non Produksi, Anggaran Kas, dan Anggaran Rugi-Laba.
2. Anggaran Produksi
Anggaran produksi, memuat tentang rencana unit yang
diproduksi selama periode anggaran. Taksiran produksi ditentukan berdasarkan
rencana penjualan dan persediaan yang diharapkan. Anggaran produksi merupakan
dasar penyusunan anggaran biaya produksi, yaitu : Anggaran Biaya Bahan Baku,,
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
Anggaran produksi dapat pula digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran
Persediaan atau sebaliknya.
3. Anggaran Biaya Produksi, terdiri atas :
Anggaran
Biaya Bahan Baku :
Anggaran Biaya Bahan Baku memuat taksiran bahan baku
yang diperlukan dalam proses produksi yang dinyatakan dalam satuan uang maupun
kuantitas bahan baku. Dari anggaran ini akan diketahui pembelian bahan baku
yang dianggarkan, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran
Kas dan Anggaran Rugi-Laba.
Anggaran
Biaya Tenaga Kerja Langsung :
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung memuat taksiran
biaya tenaga kerja langsung selama periode anggaran yang selanjutnya digunakan
sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba
Anggaran
Biaya Overhead Pabrik :
Anggaran Biaya Overhead Pabrik memuat taksiran biaya
overhead pabrik selama periode anggaran yang digunakan dalam penyusunan
Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba.
4. Anggaran Biaya Nonproduksi,
4. Anggaran Biaya Nonproduksi,
Anggaran
Biaya Nonproduksi terdiri atas Anggaran Biaya Pemasaran dan Anggaran Biaya
Administrasi dan umum, yang masing-masing memuat taksiran biaya pemasaran dan
biaya administrasi dan umum. Anggaran ini juga digunakan sebagai dasar
penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba. Anggaan Penjualan, Produksi,
Biaya Produksi dan Biaya Nonproduksi seperti yang telah diuraikan dimuka,
merupakan bagian dari Anggaran Operasi (Operating Budget). Untuk memperoleh
gambaran mengenai rencana operasi perusahaan secara keseluruhan, Anggaran
Operasi dapat disusun berdasarkan dua macam cara, yaitu :
1). Anggaran Program
1). Anggaran Program
Anggaran
Program yaitu anggaran operasi yang disusun berdasarkan program-program utama
perusahaan yang berupa jenis atau keluarga produk yang dihasilkan dan program
tertentu diluar produk(misal program penelitian dan pengembangan). Anggaran
Program umumnya digunakan untuk menganalisis keselarasan diantara
program-program perusahaan.
2). Anggaran Pertanggungjawaban
Anggaran Pertanggungjawaban yaitu anggaran operasi
yang disusun berdasarkan pusat-puat pertanggungjawaban yang ada di dalam
perusahaan. Program pertanggungjawaban digunakan sebagai alat pengendalian
setiap manajer dan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
5. Anggaran Pengeluaran Modal
5. Anggaran Pengeluaran Modal
Anggaran Pengeluaran Modal memuat tentang rencana
perubahan aktiva tetap peruahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun
berdasarkan Proyeksi Penjualan dan digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran
Kas, Anggaran Biaya Overhead Pabrik dan Anggaran Biaya Nonproduksi.
6. Anggaran Kas
Anggaran Kas berisi mengenai taksiran sumber dan
penggunaan kas selama periode anggaran. Anggaran kas disusun berdasarkan
Anggaran Operasi dan Anggaran Pengeluaran Modal dan digunakan sebagai dasar
penyusunan Anggaran Neraca.
7. Anggaran Rugi-Laba
Anggaran Rugi-Laba memuat mengenai taksiran rugi atau
laba perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun dari anggaran
Operasi dan digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Neraca.
8. Anggaran Neraca
Anggaran Neraca berisi mengenai rencana posisi
keuangan (aktiva,utang dan modal) perusahaan pada awal dan akhir periode
anggaran. Anggaran Neraca disusun dari Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba dan
digunakan untuk dasar penyusunan Anggaran Perubahan Posisi Keuangan.
9. Anggaran Perubahan Posisi Keuangan
Anggaran Perubahan Posisi Keuangan memuat mengenai
rencana perubahan aktiva,utang dan modal perusahaan selama periode anggaran.
Anggaran ini disusun dari Anggaran Neraca.
Organisasi
Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran perusahaan
biasanya dikoordinir oleh Departemen Anggaran atau oleh Komite Anggaran yang
anggotanya terdiri seorang atau beberapa direktur dan para manajer pusat
pertanggungjawaban. Proses penyusunan anggaran yang dikoordinir oleh Komite
Anggaran adalah sebagai berikut :
- Komite Anggaran, berdasarkan program perusahaan
yang telah ditetapkan membuat pedoman umum penyusunan anggaran yang
selanjutnya di mintakan persetujuan kepada Direksi.
- Komite Anggaran mendistribusikan pedoman umum
penyusunan anggaran yang telah disetujui Direksi kepada setiap pusat
pertanggungjawaban.
- Manajer pusat pertanggungjawaban beserta staf
dalam unit yang bersangkutan membuat usulan anggaran dan selanjutnya
mengajukannya kepada Komite Anggaran.
- Komite Anggaran membahas usulan anggaran setiap
pusat pertanggungjawaban. Jika dipandang perlu, Komite Anggaran
mengusulkan kepada pusat pertanggungjawaban untuk merevisi usulan
anggarannya. Revisi tersebut diperlukan agar ada kesesuaian dengan program
perusahaan dan atau dengan usulan anggaran pusat pertanggungjawaban yang
lain.
- Komite anggaran mengajukan usulan anggaran yang
final kepada Direksi untuk disahkan.
- Komite Anggaran mendistribusikan anggaran yang
telah disetujui Direksi kepada setiap pusat pertanggungjawaban.
Teknik-teknik
Kuantitatif
1. Simulasi
Simulasi
adalah metode yang membangun model dari situasi riil dan kemudian memanipulasi
model ini sedemikian rupa untuk mengambil kesimpulan tentang situasi riil.
2. Estimasi Probabilitas
Tiap angka
dalam anggaran adalah estimasi titik, yaitu jumlah tunggal yang paling mungkin.
Setelah anggaran disetujui, digunakan model komputer untuk mensubstitusi
distribusi probabilitas untuk setiap estimasi titik, kemudian dijalankan
beberapa kali, dan distribusi probabilitas dari perkiraan laba dapat dihitung
dan digunakan untuk tujuan perencanaan. Ini disebut proses Monte Carlo.
Contoh dari penyusunan anggaran yaitu penyusunan anggaran pada PT
Perkebunan Nusantara V. Proses penyusunan anggaran di PTPN V antara lain setiap manajer departemen menyusun anggaran masing-masing departemen
diajukan di rapat Tim Penyusun Anggaran dengan menguraikan analisa SWOT, kemudian anggaran diajukan kepada direktur utama untuk
diperiksa, kemudian dikirimkan kepada
setiap pusat pertanggungjawaban, kepala
pusat-pusat pertanggungjawaban menyusun rencana anggaran operasi dan rencana
anggaran investasi, setelah itu
rencana anggaran dituangkan dalam bentuk RKAP (Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan).Anggaran yang sudah disetujui direktur diajukan kepada komisaris.
Apabila komisaris kemudian menyetujui maka RKAP ini di bawa ke RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham) untuk disahkan menjadi anggaran PTPN V untuk satu tahun yang
datang.
Rancangan
Kerja dan Anggaran Perusahaan PTPN V pada tahun 2005 diasumsikan bahwa
penyusunan anggaran terdapat porsi volume penjualan, produksi cpo dijual secara
langsung melalui kpb tanpa olah lanjut, hasil produksi baik cpo, kernel maupun
karet pada tahun 2005 terjual seluruhnya, harga jual tidak termasuk ppn perjenis
komoditi, bunga pinjaman, bunga deposito dan bunga jasa giro, dividen untuk
pemegang saham sebesar 50% dari laba bersih, tingkat inflasi untuk tahun 2005
sebesar 7%, kenaikan upah secara umum sebesar 10%, operasional perusahaan
menyangkut areal, produksi, biaya produksi dan penjualan, dan laporan bidang
keuangan menyangkut perhitungan l/r, neraca, sumber pengguna dana dan kinerja
perusahaan.
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA V (PERSERO) – PEKANBARU
PERBANDINGAN PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
REALISASI Thn 2003, RKAP Thn 2004, PROGNOSA Thn 2004 DAN RKAP Thn 2005
No
|
Uraian
|
Realisasi th 2003
|
RKAP th 2004
|
Prognosa th 2004
|
RKAP th 2005
|
||
1.
2.
|
Uraian
|
Realisasi
2004
|
RKAP 2005
|
Realisasi
2005
|
Perbandingan
( % )
|
|
Rp (1)
|
Rp (2)
|
Rp (3)
|
3/1
|
3/2
|
|
KELAPA SAWIT
Biaya Tanaman
Biaya Pengolahan
Biaya Penyusutan
Biaya Produksi KS
KARET
Biaya Tanaman
Biaya Pengolahan
Biaya Penyusutan
Biaya Prod. Karet
Biaya
Produksi Kebun Sendiri
|
463.700.000
82.290.000
41.640.000
587.630.000
72.690.000
11.870.000
9.462.000
93.922.000
672.552.000
|
517.200.000
76.350.000
25.950.000
619.500.000
72.030.000
9.437.000
7.817.000
89.284.000
708.784.000
|
441.400.000
106.000.000
28.850.000
576.250.000
74.260.000
11.640.000
7.886.000
93.786.000
670.036.000
|
95,18
128,76
69,22
98,04
102,16
98,13
83,34
99,75
98,28
|
85,35
138,78
111,14
93,02
103,09
123,38
100,87
105,04
94,53
|
C. Hubungan
Program dengan Anggaran
Berdasarkan uraian-uraian tersebut dimuka, penyusunan program dan penyusunan
anggaran merupakan proses perencanaan dalam suatu organisasi. Antara keduanya
mempunyai perbedaan sebagai berikut :
- Program disusun sebelum penyusunan anggaran.
Sedangkan anggaran disusun setelah dan berdasarkan program.
- Program disusun untuk jangka waktu beberapa
tahun, sedangkan anggaran disusun untuk jangka waktu satu tahun.
- Program biasanya disusun berdasarkan jenis atau
keluarga produk yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan anggaran umumnya
disusun berdasarkan pusat pertanggung jawaban yang ada dalam perusahaan.
ANALISIS
SWOT OVERALL TUJUAN ANALISIS
Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan,
kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan
sebagai dasar atau landasan penyusunan objective dan strategi perusahaan
dalam corporate planning.
RUANG LINGKUP
¨ Lingkungan
¨ Keadaan intern perusahaan
¨ Peramalan
JENIS DAN SUMBER INFORMASI
Intern
: data perusahaan dan data dan informasi yang dikumpulkan perusahaan
Ekstern
: data sekunder, data dan informasi yang diperoleh dari hasil survai atau
pengamatan.
PROSES DAN PERALATAAN ANALISIS
A. Analisis
Lingkungan:
- Ekonomi
(business cycle, inflasi dan deflasi, kebijakan moneter, neraca
pembayaran.
- Pemerintah/perundang-undangan
(pusat dan daerah, pemerintah pembeli terbesar, subsidi, perlindungan
industri, kebijakan pemerintah).
- Pasar/saingan
(perubahan struktur kependudukan, distribusi pendapatan, alur hidup
produk/layanan, kemudahan akses masuk, rintangan masuk).
- Teknologi
(bahan baku, cost of labor, sub-assemblies, dan perubahan
teknologi).
- Geographies
(lokasi, nusantara)
- Sosial
budaya (cita rasa, nilai yang beruang).
B.
Analisis Keadaan Intern Perusahaan:
- Organisasi
(misi, maksud, dan tujuan; Sarana/fasilitas dan teknologi yang dimiliki;
Sistem dan prosedur kerja).
- Fungsi
perusahaan (produksi, pemasaran, keuangan, personalia – SDM).
C.
Peralatan Analisis: Peramalan
- Arti
dan peranan peramalan (REPO: rasional, estimate, preparasi, dan
operasional).
- Ruang
lingkup peramalan.
- Langkah
peramalan.
- Teknik
dan metode peramalan.
- Contoh
peramalan.
Analisis Lingkungan Enternal
Analisis lingkungan eksternal merupakan aktivitas
memonitor dan mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada
orang-orang penting yang ada dalam perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan
atas lingkungan makro dan lingkungan industri. Untuk lingkungan tersebut
menggunakan metode SWOT (Strength and weaknesses lingkungan internal,
Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal).
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung
mempengaruhi keputusan-keputusan strategi perusahaan dalam jangka panjang.
Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat, yaitu :
1. Ekonomi
2. Teknologi
3. Politik dan budaya
4. Sosial budaya
Analisis Lingkungan Internal
Dalam proses perumusan strategi sebuah perusahaan
perlu melakukan identifikasi dan evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan.
Hasil dari identifikasi dan evaluasi tersebut diharapkan perusahaan dapat
mengetahui profil keunggulan strategi perusahaan yang dimiliki. Sehingga dengan
demikian perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi ancaman
bisnis yang ada dengan cepat.
BAB III
KESIMPULAN
Penyusunan program adalah proses
penentuan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dalam
jangka panjang (umumnya untuk jangka waktu 3 - 5 tahun), dan penaksiran jumlah
sumber-sumber (resources) yang akan dialokasikan pada setiap program.
Sedangkan Anggaran adalah suatu
rencana yang dinyatakan secara kuantitatif, umumnya dalam bentuk satuan uang,
untuk jangka waktu tertentu. Periode anggaran umumnya satu tahun, atau dikenal
dengan nama Anggaran Tahunan (Annual Budget).
penyusunan program dan penyusunan anggaran merupakan
proses perencanaan dalam suatu organisasi. Antara keduanya mempunyai perbedaan
tetentu. Tujuan analisis Untuk
memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman
perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan
penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning.
No comments:
Post a Comment