KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat serta hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Makalah ini membahas tentang, “Seminar” yang merupakan
pembahasan dalam mata kuliah.
Penulis berharap, makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
pengembangan alenia/paragraf khususnya bagi penulis. Penulis minta maaf jika
ada di dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membanngun, penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah,
agar dapat melalukan perbaikan semoga apa yang anda berikan mendapat balasan
dari Allah S.W.T. amin.
Pasir pengaraian, 11 Mei 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Rumusan Masalah 1
1.3.Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1. Pengertian
Seminar 3
2.2. Kiat Mencari
Inspirasi Dan Topik 3
2.3. Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah 4
2.4. Kiat Mengelola Waktu Untuk Menulis Karya
Ilmiah 5
2.5. Ruang Lingkup Seminar 8
2.6. Kesekretarian
Seminar 9
2.7. Susunan Acara
dan Keprotokolan 10
BAB III PENUTUP 12
3.1. Kesimpulan 12
3.1. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seminar
pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di se
universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional.
Sebuah sem biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka
yang hadir d berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan
melalui sebuah dialog de seorang moderator seminar, atau melalui sebuah
presentasi hasil penelitian dalam bentuk lebih formal. Biasanya, para peserta
bukanlah seorang pemula dalam topik yang didiskusika universitas, kelas-kelas
seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa yang telah menc tingkatan atas).
Sistem
seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa ke topik yang
dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan debat. Sem
memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem kuliah di kelas dalam sebuah
pengaj akademis. Perlu dicatat bahwa di beberapa universitas Eropa sebuah
seminar dapat berarti kelas kuliah besar, khususnya ketika dibawakan oleh ahli
yang termasyhur (tanpa memperhatikan jum hadirin atau jangkauan mahasiswa yang
berpartisipasi dalam diskusi). Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam
makalah ini akan menguraikan ha yang berkaitan dengan seminar sebagai salah
satu mata kuliah “seminar bahasa Indonesia”.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut.
a.
Apakah
pengertian dari seminar?
b.
Bagaimanakah
Kiat Mencari Inspirasi Dan Topik ?
c.
Apa
sajakah ruang lingkup seminar?
d.
Bagaimanakah
Kiat Mengelola Waktu Untuk Menulis Karya Ilmiah ?
e.
Apa
sajakah Bentuk – bentuk penulis karya ilmiah ?
f.
Bagaimanakah
Sekretariat seminar?
g.
Bagaimanakah
susunan acara dan keprotokolah seminar?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a.
Memahami
pengertian dari seminar.
b.
Memahami
Kiat Mencari Inspirasi Dan Topik.
c.
Memahami
ruang lingkup seminar.
d.
Memahami
Kiat Mengelola Waktu Untuk Menulis Karya Ilmiah.
e.
Memahami
Bentuk – bentuk penulis karya ilmiah.
f.
Memahami
Sekretariat seminar.
g.
Memahami
susunan acara dan keprotokolah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Seminar
Seminar berasal dari bahasa Latin seminarium
yang berarti tempat menanam benih. Menurut Yuza (2013:7), seminar merupakan
suatu pertemuan ilmiah yang membahas suatu masalah yang diikuti banyak pesert
mereka yang ahli di bidangnya yang pada akhirnya akan diperoleh suatu rumusan
yang disepakati bersama. Kem Kamdhi (2003:47) mengemukakan bahwa,”seminar
adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bersifat i untuk membahas suatu
masalah yang menyangkut kepentingan bersama dan mendesak dengan berpijak pada
pra (uraian singkat mengenai suatu masalah) dari sudut pandang tertentu serta
tanggapan-tanggapan dan diskusi seh terumuskan suatu pemecahan yang akurat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:776), seminar a pertemuan untuk
menyelidiki dan membahas sesuatu masalah di bawah pimpinan mahaguru atau orang
ahli. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa seminar adalah
suatu pertemuan ilmiah menyelidiki dan membahas suatu masalah yang menyangkut
kepentingan bersama dan mendesak dengan be pada prasaran dari sudut pandang
tertentu di bawah pimpinan mahaguru atau orang ahli sehingga terum pemecahan
yang akurat.
2.2. Kiat Mencari Inspirasi Dan Topik
Topik
adalah ruang lingkup masalah yang akan ditulis dalam seminar. Jika ruang
lingkup masalah itu luas, penulis hendaknya membatasi diri dengan memilih
sebuah aspek tertentu saja. Topik pun dipilih dengan pertimbangan kemampuan dan
minat penulis.
Sebelum
seminar diselenggarakan, perlu perlu ditentukan lebih dulu topik atau masalah
yang akan dibicarakan. Dalam menentukan topik atau tema perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
·
Topik
hendaknya menarik perhatian peserta (masyarakat)
·
Topik
dapat merangsang masyarakat untuk ingin mengetahui sesuatu
Informasi
yang penting dan relevan dengan topik yang akan dibahas dapat juga di peroleh
dari bacaan (buku). Informasi penting yang dibutuhkan, misalnya data dan
teori-tteeori yang dapat menjelaskan tesis atau pernyataan yang disampaikan
untuk membahas masalah.
2.3. Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah
Karya tulis dapat diambil dari jenis-jenis karya
tulis, yang pertama untuk karya tulis ilmiah contohnya seperti :
1. Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan mengakhiri studi S-1 dan mencapai gelar sarjana.
Skripsi adalah karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan mengakhiri studi S-1 dan mencapai gelar sarjana.
2. Tesis
Tesis adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi persyaratan menempuh ujian S-2 dan mencapai gelar magister.
Tesis adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi persyaratan menempuh ujian S-2 dan mencapai gelar magister.
3. Disertasi
Disertasi adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk mencapai derajat akademis doktor (S-3).
Disertasi adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk mencapai derajat akademis doktor (S-3).
4. Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasanya berdasarka data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.biasanya disusun guna memenuhi tugas-tugas mata kuliah.
Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasanya berdasarka data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.biasanya disusun guna memenuhi tugas-tugas mata kuliah.
5. Proposal penelitian
Proposal penelitain merupakan karya ilmiah yang dibuat sebelum menyusun skripsi, tesis, atau disertasi.
Proposal penelitain merupakan karya ilmiah yang dibuat sebelum menyusun skripsi, tesis, atau disertasi.
Contoh karya tulis ilmiah populer, contohnya
seperti :
1. Artikel
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
2. Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD.
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD.
3. Resume atau ringkasan
4. Sinopsis
Sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi.
4. Sinopsis
Sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi.
2.4 Kiat
Mengelola Waktu Untuk Menulis Karya Ilmiah
Waktu untuk penulisan karya ilmiah berikut ini akan
dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
·
Tahap Persiapan
Pilih topik/masalah. Bisa dikatakan ini adalah langkah paling krusial dari seluruh
prosesnya nanti. Jika topik/masalahnya dirumuskan dengan tidak tepat maka
kemungkinan nanti kita harus mengulang seluruh proses dari awal bisa terjadi.
Rumuskan tujuan. Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih
mudah fokus pada inti dari penulisan karya ilmiah tersebut tanpa harus
terseret-seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya malah memaksa
kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman penguji.
Caranya begini:
1.
Usahakan
merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana
2.
Ajukan
pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita
buat
3.
Jika
kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan,
berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
Telusuri
Topik.
Terkadang
setelah kita berhasil menemukan topik atau masalah, pada waktu pengembangannya
kita menemukan bahwa orang lain sudah melakukan penelitian tersebut. Apakah
harus berhenti? Tidak, atau belum, hehehe…. Amati dulu, apakah kesemuanya sama
dengan penelitian yang sedianya akan kita lakukan? Dengan subjek penelitian
yang berbeda, hasil bisa berbeda. Masalahnya juga bisa berbeda. Ingat, tidak
harus bahwa hipotesis sama plek dengan
hasil.
Identifikasi
pembaca.
Mau
nulis sesuatu yang tidak usah dibaca? Hehe…, ini kebutuhan loh, bagi setiap
penulis untuk memahami seperti apa pembaca karyanya. Sebelum menulis, kita
harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal
tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar
tulisan kita tepat sasaran.
Tentukan
cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu.
Terlalu
sempit terlihat kita kurang referensi, terlalu luas bunuh diri. Cakupan materi
adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Tipsnya
adalah ‘tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang yang banyak tahu.’
·
Tahap Pengumpulan Informasi
Bahan Studi Pustaka
1.
Manfaatkan
perpustakaan. Selain gratis, perpustakaan sekolah, kampus, atau perpustakaan
daerah menyimpan buku-buku yang kalau kita memaksa beli akan menguras seluruh
tabungan. Jadi manfaatkanlah. Pada umumnya tersedia koleksi berupa buku,
majalah, maupun video.
2.
Manfaatkan
internet. Seperti yang anda lakukan sekarang. Cari informasi tentang topik anda
di internet. Terserah mau pakai Google, Yahoo, atau Bing. Yang penting semuanya
harus tercatat.
3.
Kelola
dan pilah bahan-bahan pustaka. Mengapa? Karena keasyikan mengumpulkan informasi
bisa membuat kita terlena dan asyik dengan hal-hal yang menjauh dari topik
tulisan ilmiah kita. Istilahnya tersesat. Dengan teratur mengelolanya, kamu
bisa dengan cepat membuang bahan yang tidak relevan dan menghemat banyak waktu
dengan mengatur waktu membaca. Jangan lupa ‘catatlah.’ Manfaatkan kartu indeks.
4.
Membuat
Ringkasan dan ‘Paraphrasing’. Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat
ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di
dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
5.
Membuat
Kutipan. Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari
sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan
mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan
mengaburkan arti sesungguhnya.
Wawancara
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
1.
Menentukan
orang yang tepat untuk diwawancarai
2.
Mempersiapkan
pedoman wawancara
3.
Melaksanakan
wawancara
4.
Mengolah
hasil wawancara
·
Tahap Penulisan Karya Ilmiah
Penulisan ini adalah proses
penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan
pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda
mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:
1.
Mempertimbangkan
bentuk karangan
2.
Merumuskan
judul
3.
Merumuskan
tesis
4.
Meyusun
ide dalam bentuk karangan atau outline
a. Tahap Penulisan Draf
·
Mengekspresikan
ide-ide ke dalam tulisan kasar.
·
Pengembangan
ide masih bersifat tentatif.
·
Pada
tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada
aspek-aspek mekanik.
b. Tahap Revisi
·
Memperbaiki
ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan,
penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
·
Baca
ulang seluruh draf
·
sharing atau berbagi pengalaman tentang draf
kasar karangan dengan teman
·
merevisi
dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
c. Tahap Penyuntingan
·
Perbaiki
perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur
kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
·
Perbaiki
karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
d. Tahap Publikasi
·
Tulisan
akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
·
Sesuaikan
tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
·
Tahap Evaluasi
Setelah tulisan kita anggap
jadi dan selesai, melalui beberapa kali konsultasi dengan guru atau dosen
pembimbing, bahkan setelah selesai di uji, kita masih harus melakukan revisi
terakhir. Pada tahap inilah kita akan mengevaluasi secara keseluruhan tulisan
ilmiah kita tadi.
Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.
Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:
Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.
Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:
1)
Fokus.
2)
Pembangunan.
3)
Organisasi
4)
Gaya
5)
Konvensi
2.5 Ruang
Lingkup Seminar
Dari ruang lingkup seminar dapat dibedakan
atas tiga tingkatan, yaitu:
2.5.1
Seminar Lokal
Pengertian seminar
lokal dikemukakan oleh Yuzal, dkk (2013:34) berikut ini. Seminar lokal
merupakan seminar yang dilaksanakan oleh suatu lembaga atau departemen yang
pesertanya berasal dan dalam lingkungan lembaga atau departemen itu sendiri
atau juga dapat mengikutsertakan peserta dari daerah yang masih berada di bawah
lembaga atau departemen yang bersangkutan. Seminar ini mempunyai cakupan yang
kecil, baik jumlah peserta maupun materi yang diseminarkan biasanya
dilaksanakan di kampus-kampus perguruan tinggi, dengan pemakalah atau
penceramah lokal serta p yang hanya terdiri dari para mahasiswa dari perguruan
itu sendiri.
2.5.2 Seminar
Nasional
Pengertian seminar
nasional dikemukakan oleh Yuzal, dkk (2013:34) berikut ini. Seminar nasional
cakupannya lebih luas dibandingkan dengan seminar lokal, pesertanya berasal
dari berbagai tempat atau daerah, pembicaranya juga dari kalangan tertentu yang
berskala nasional dengan materi yang tentunya lebih berbobot dan tempat
penyelenggaraannya biasanya dilakukan di hotel-hotel besar atau di balai
sidang.
2.5.3 Seminar
Internasional
Seminar ini
dihadiri oleh peserta yang berasal dari daam maupun luar negeri, membahas
isu-isu yang t dengan masalah-masalah global, dengan pembicara tokoh-tokoh
penting dari alam negeri maupun manca n (Yuzal, dkk, 2013:34). Seminar bertaraf
internasional yang pesertanya berasal dari negara-negara di kawasan tertentu
saja d seminar regional. Penyelenggaraan seminar Internasional agak sedikit
merepotkan dibandingkan dengan se nasional, karena harus menyediakan
fasilitas-fasilitas seminar yang tidak diperlukan dalam semminar nasional, s
penerjemah dan petugas-petugas yang bisa berbahasa asing. Masih dalam ruang
lingkup seminar dikenal adanya seminar terbatas yaitu seminar yang terbatas
wakt terbatas pesertanya atau terbatas tema atau topik.
2.6.
Kesekretarian Seminar
Kesekretarian
Seminar bertugas membantu ketua panitia terkait
kegiatan kesekretariatan seperti: pembuatan surat undangan, pengarsipan dokumen
seminar, penyediaan format-format untuk kepentingan seminar, pengadaan makalah
dan sebagainya. Apabila tugas sekretaris dianggap cukup besar dan banyak,
sekretaris biasanya dibantu dengan dibentuknya seksi kesekretariatan.
Peranan sekertaris
Di samping pemimpin seminar sekertarispun
memegang peranan penting artinya turut menentukan berhasil tidaknya seminar,
sekertaris mempunyai tugas sebagai berikut:
·
Mencatat
hasil-hasil seminar yang dicapai
·
Mencatat
proses atau prosedur seminar yang akan berlangsung
·
Membantu
pimpinan seminar menyimpulkan dan merumuskan hasil seminar
Deskripsi Tugas Kesekretarian Seminar
a. Menyiapkan proposal kegiatan seminar.
b. Membuat surat peminjaman alat-alat yang diperlukan
dalam kegiatan seminar ke HMJ dan senat FIP Undiksha.
c. Membuat daftar hadir peserta dan panitia seminar.
d. Membuat agenda rapat.
e. Membuat piagam peserta, panitia, pengisi acara, dan
narasumber dalam kegiatan seminar.
f. Mengkoordinasikan daftar hadir kepada panitia dan
peserta sekaligus merekapnya.
g. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan sie yang lain.
h. Survey dan belanja kertas hvs, amplop putih, lem,
double tip, amplop coklat untuk pengiriman dan perlengkapan lain sesuai dengan
kebutuhan kepanitiaan.
i.
Membuat proposal
kegiatan dan proposal sponsorship ( jika diperlukan). Mencatat nama dan NIM
seluruh panitia. Meminta anggaran dana yang jelas dari setiap sie. Untuk
proposal sponsorship kerjasama dengan danus karena danus yang lebih tahu
tentang sponsor. Design proposal sponsorship bekerjasama dengan sie PDDM.
j.
Absensi setiap rapat
harus terkumpul rapi, jangan sampai hilang, dan notulensi setiap rapat. Absensi
untuk dimasukkan ke LPJ.
k. Persiapan surat masuk dan surat keluar. penomoran
jelas dan tepat. Penomoran surat diurutkan. Untuk surat keluar harus jelas
kepada siapa, perihal apa dan yang mengeluarkan siapa. Undangan jangan
mendadak, usahakan maksimal 1 mingggu sebelum acara sudah diterima oleh yang
bersangkutan. Himbau kepada seluruh panitia yang memerlukan surat keluar jangan
mendadak.
l.
Meminta bantuan sie
humas mengenai siapa saja yang akan di undang. up date alamat/ tempat tujuan
para undangan.
m. Dokumentasi nama – nama peserta. maksimal 1 hari
sebelum hari H. memastikan peserta yang akan mengikuti acara.
n. Beberapa hari sebelum hari H, meminta bantuan sie
property untuk menyiapkan laptop & printer beserta perangkatkanya untuk
mengeprint sertifikat, notulensi selama acara ( Jika diperlukan).
o. Pada waktu hari H, datang 2 jam sebelum regristasi
dibuka, menyiapkan meja regristasi, siapkan apa saja yang diperlukan di sana
(form registrasi/absensi).
p. Notulensi dan berita acara di PJ kan pada 1 orang pada
setiap acara.
q. Rapikan notulensi, daftar hadir ( peserta dan panitia)
r.
Persiapan pembuatan
LPJ, meminta laporan secepatnya dari masing ko.sie.
s. Pembuatan LPJ maksimal 1 minggu setelah kegiatan
suadah jadi.
t.
LPJ untuk fakultas ,
sponsor dan donator.
2.7 Susunan
Acara dan Keprotokolan
Acara harus disusun serinci mungkin , dengan
memperhitungkan waktu yang tersedia serta alokasi w untuk masing-masing sesi,
susunan acara yang dibuat ini dinamakan Plan A. Penyusunan acara juga harus
menyiapkan susunan acara cadangan (Plan B) untuk mengantisipasi terja perubahan
mendadak terhadap susunan acara yang telah direncanakan semula. Rencana susunan
acara oleh pen acara dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pembawa acara,
karena pembawa acara yang nan bertanggungjawab dalam hal ini.
2.7.1
Gladi Resik
Yuzal, dkk (2013:133) menyatakan
bahwa gladi resik (general repetition) dilaksanakan untuk memant persiapan
pelaksanaan seminar yang dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan seminar (H-1).
2.7.2
Keprotokolan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2012:667), protoko adalah surat-surat resmi yang meuat hasil perundingan.
Panitia dapat mencari informasi tata cara keprotokolan tersebut kepada instansi
pejabat yang te atau untuk tamu-tamu dari luar negeri ke kedutaan negara yang
bersangkutan.
2.7.3
Liaison Officer
Panitia harus menyiapkan anggota-anggotanya
yang diberi tanggungjawab menghubungi dan mendap kepastian atas kesediaan
hadirnya seseorang yang diperlukan dalam seminar yang diadakan, kalau
bertanggungjawab menjemput dan mengantar mereka ke dan dari lokasi seminar.
Anggota yang ditugaskan ter sebaiknya dipilih mereka yang telah mengenal dengan
baik orang yang dimaksud dan bertanggungjawab terh seorang tokoh saja.
Misalnya:
“Ahmad” penanggung jawab dan penghubung
“Keynote Speaker” “Burhan” penanggung jawab
dan penghubung “Pemakalah P”
“Cecep” penanggung jawab dan penghubung
“Pemakalah Q”
“Denny” penanggung jawab dan penghubung
“Pembanding R”
“Erwan” penanggung jawab dan penghubung “Moderator Satu”
“Fajar” penanggung jawab dan penghubung
“Moderator Dua”
2.7.4
Penerimaan Tamu
Para peserta dan tamu undangan seminar akan
memasuki ruang seminar melalui pintu ruangan yang d oleh para penerima tamu.
Sebagai frontliner, para penerima tamu tersebut haruslah berpakaian rapi
(bersera bersikap ramah dan sopan kepada para peserta dan tamu-tamu yang akan
menghadiri seminar.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Seminar adalah
suatu pertemuan ilmiah untuk menyelidiki dan membahas suatu masalah yang menya
kepentingan bersama dan mendesak dengan berpijak pada prasaran dari sudut
pandang tertentu di bawah pim mahaguru atau orang ahli sehingga terumuskan
pemecahan yang akurat. Ruang lingkup seminar ada tiga seminar lokal, seminar
nasional dan seminar internasional.
Waktu
untuk penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian,
sebagai berikut:
·
Tahap
Persiapan
·
Tahap
Pengumpulan Informasi
·
Tahap
Penulisan Karya Ilmiah Itu Sendiri
·
Tahap
Evaluasi
Sedangkan kesekretarian
Seminar bertugas membantu ketua panitia terkait
kegiatan kesekretariatan seperti: pembuatan surat undangan, pengarsipan dokumen
seminar, penyediaan format-format untuk kepentingan seminar, pengadaan makalah
dan sebagainya.
3.2 Saran
Makalah ini penulis buat dengan tema yang
berkenanan denga seminar, penulis mencoba menguraikan hal-hal yang harus ada
dan dipenuhi dalam kebutuhan kegiatan seminar. Barangkali apa yang penulis urau
dalam makalah ini belum mencapai kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharap
kepada pembaca untuk menyempurnakan makalah ini sesuai dengan tema yang ada,
sehingga mencapai kesempurnaan. Maka dari itulah, penulis tidak berhak
membetulkan ataupun pemponis sempurna makalah ini, sebab masih banyak hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam makalah ini.
DAFTAR IPUSTAKA
Tim Pustaka Phoenix. 2012. Kamus Besar Bahasa
Indonesia(Edisi Baru). Jakarta: PT Media Pustaka Phoenik.
Trianto Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan
Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan Mts kela Standar Isi 2006.
Jakarta: Erlangga.
Yuzal, Indra dkk. 2013. Panduan Praktis
Seminar. Jakarta: Rajawali Pers.
https://dee-belajar.blogspot.co.id/2013/05/cara-menulis-karya-ilmiah.html
No comments:
Post a Comment