Search This Blog

Sunday 11 November 2018

MIKRO (MICRO TEACHING)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat  Tuhan Yang Maha Esa  yang  senantiasa melimpahkan  rahmat  dan karunia-Nya,  sehingga  penulis  dapat  menyelesaikan  makalah  yang  berjudul “Mikro“. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pembelajaran Micro Teaching”.
Makalah  ini  berbicara  mengenai Pengertian, fungsi dan tujuan dari pembelajaran Micro Teaching serta memahami komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam kompetensi dan keterampilan guru. Penulis  menuliskannya  dengan  mengambil  dari  beberapa  sumber  baik  dari buku  maupun  dari  internet  dan  membuat  gagasan  dari  beberapa  sumber  yang  ada tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis dalam  penyelesaian  makalah  ini.  Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Pasir pengaraian, 25 Maret 2018

              ERWIN NOGORI
 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                 i
DAFTAR ISI                                                                                                 ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.          Latar Belakang                                                                             1
1.2.          Perumusan Masalah                                                                     2
1.3.          Tujuan                                                                                          3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.    Pengertian Pembelajaran Mikro                                                   4
2.1.1.     Tujuan Pembelajaran Mikro                                           6
2.1.2.     Karakteristik Pembelajaran Mikro                                 6
2.2.    Sasaran Micro Teaching                                                               8
2.3.    Materi Kegiatan                                                                           8
2.4.    Fungsi dan Manfaat Micro Teaching                                           9
BAB III PENUTUP
3.1.    Kesimpulan                                                                                  11
3.2.    Saran                                                                                            12
DAFTAR PUSTAKA                                                                                  13


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Tolak ukur keberhasilan seorang guru adalah tercapainya Tujuan dan Hasil pembelajaran, untuk mencapai tujuan dan Hasil pembelajaran tersebut dibutuhkan seorang guru yang benar-benar memiliki kapasitas sebagai tenaga pendidik professional. 4 Kompetensi Guru harus dipahami untuk kemudian dikuasai melalui sebuah latihan yang sistematis dan terkontrol, 4 kompetensi tersebut adalah (1) Pedagogi, (2) Kepribadian, (3) Profesional dan (4) Sosial. Upaya kearah tersebut bisa ditempuh salah satunya dengan cara mengoptimalkan kegiatanmicro teaching(Pengajaran Mikro).
Micro teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.
Guru atau pendidik yang baik adalah, mereka yang berhasil membawa peserta didik mencapai tujuan dan hasil yang baik sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam suatu pendidikan. Untuk mencapai efektifitas suatu pembelajaran, tentunya dibutuhkan seorang guru profesional yang betul-betul memahami tentang bagaimana melaksanakan suatu pembelajaran dengan baik, serta memiliki ketrampilan (skill) dasar mengajar yang baik sebelum melaksankan tugas sebagai seorang pendidik atau guru .
Keprofesionalisme seorang pendidik dapat diperoleh dari pelatihan serta pengalaman belajar. Pelatihan dan pengalaman itu sendiri dapat diperoleh antara lain dengan mengikuti pembelajaran micro (micro teaching).
Pembelajaran micro memiliki tujuan untuk membekali para calon pendidik (guru) agar memiliki beberapa keterampilan dasar dalam mengajar, serta dapat mendalami makna dan strategi yang akan digunakan pada suatu proses pembelajaran. Tenaga pendidik (guru) tentunya harus terus berlatih keterampilan tersebut satu demi satu.
Oleh karena itu, pembelajaran mikro sangat dibutuhkan oleh seorang calon tenaga pendidik (guru) dalam  bentuk peer teaching dengan harapan agar para calon pendidik sekalius dapat menjadi pengamat bagi teman sesama calon pendidik, untuk saling memberikan koreksi dan masukan mengenai penguasaan keterampilan dasar mengajar yang dimilikinya.

1.2          Perumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Pembelajaran Mikro (Micro Teaching)?
2.      Sasaran Micro Teaching?
3.      Manfaat Micro Teaching?

1.3       Tujuan
            Secara umum, pembelajaran mikro bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran atau kemampuan profesional mahasiswa calon guru dalam berbagai keterampilan yang spesifik. Melalui pembelajaran mikro, mahasiswa calon guru dapat berlatih berbagai keterampilan mengajar dalam keadaan terkontrol untuk meningkatkan kompetensinya.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1                                      Pengertian Pembelajaran Mikro (Micro Teaching)
Microteaching berasal dari dua kata yaitu micro yang berarti kecil, terbatas, sempit dan teaching berarti mengajar. Jadi, Microteaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.
Micro teaching atau pembelajaran mikro, dijelaskan oleh para ahli dengan berbagai pengertian berikut :
·         Mc. Laughlin dan Moulton (1975) yang menjelaskan bahwa “microteaching is as performance training method to isolate the component parts of the teaching process, so that the trainee can master each component one by one in a simplified teaching situation” (pembelajaran mikro pada intinya adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran untuk melatih penampilan/ keterampilan mengajar guru melalui bagian demi bagian dari setiap keterampilan dasar mengajar tersebut, yang dilakukan secara terkontrol dan berkelanjutan dalam situasi pembelajaran).
·         A. Perlberg (1984) menjelaskan bahwa “micro teaching is a laboratory training procedure aimed at simplifyng the complexities of regular teaching - learning processing” (pembelajaran mikro pada dasarnya adalah sebuah laboratorium untuk lebih menyederhanakan proses latihan kegiatan belajar mengajar/pembelajaran). Sementara itu Sugeng Paranto (1980) menjelaskan bahwa pembelajaran mikro merupakan salah satu cara latihan praktek mengajar yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang di "mikro" kan untuk membentuk, mengembangkan keterampilan mengajar.

Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil inti dari pembelajaran mikro, kurang lebih sebagai berikut : 
1.      Micro teaching pada intinya merupakan suatu pendekatan atau cara untuk melatih calon guru dan guru dalam rangka mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan (kompetensi) penampilan mengajarnya.
2.      Sesuai namanya micro teaching, maka proses pelatihan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran mikro dapat dilakukan untuk seluruh aspek pembelajaran. Adapun dalam teknis pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan hanya memfokuskan pada bagian demi bagian secara terisolasi sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh yang akan berlatih atau sesuai dengan arahan dari supervisor.
3.      Pada saat peserta berlatih melalui pendekatan pembelajaran mikro, untuk mencermati penampilan peserta, dilakukan pengamatan atau observasi oleh supervisor atau oleh yang telah berpengalaman. Terhadap setiap penampilan peserta dilakukan pencatatan, direkam dan kemudian dilakukan diskusi umpan balik untuk mengkaji kelebihan dan kekurangan, kemudian menyampaikan saran dan solusi pemecahan untuk memperbaiki terhadap kekurangan yang masih ada dalam proses latihan berikutnya.

2.1.1      Tujuan Pembelajaran Mikro
Secara umum, pembelajaran mikro bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran atau kemampuan profesional mahasiswa calon guru dalam berbagai keterampilan yang spesifik. Melalui pembelajaran mikro, mahasiswa calon guru dapat berlatih berbagai keterampilan mengajar dalam keadaan terkontrol untuk meningkatkan kompetensinya.
Secara khusus, setelah mengikuti pembelajaran mikro mahasiswa calon guru diharapkan :
1.    Dapat menganalisis tingkah laku mengajar kawan-kawannya dan dirinya sendiri.
2.    Dapat melaksanakan keterampilan khusus dalam mengajar.
3.    Dapat mempraktekkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat.
4.    Dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif, produktif dan efesien.
5.    Dapat bersikap profesional keguruan.
2.1.2      Karakteristik Pembelajaran Mikro
Pembelajaran mikro pada intinya adalah penyederhanaan pembejaran. Karena penyederhanaan maka tentu tidak semua keterampilan mengajar dipraktikkan dalam satu waktu, akan tetapi keterampilan mengajar dipraktikkan sendiri-sendiri. Seperti keterampilan membuka pelajaran berdiri sendiri, demikian juga pada latihan berikutnya difokuskan pada keterampilan menjelaskan dan sebagainya.Berikut ini beberapa hal fundamental berkaitan dengan karakteristik pembelajaran mikro. Di antara karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Micro teaching is a real teaching. Pembelajaran mikro adalah kegiatan mengajar yang sebenarnya (real teaching), akantetapi dilaksanakan bukan pada kelas yang sebenarnya, melainkan dalam suatu kelas, laoratorium atau tempat khusus yang dirancang untuk pembelajaran mikro.
2.      Micro teaching lessons the complexities of normal classroom teaching
Sesuai dengan namanya micro, latihan mengajar dilakukan secara mikro atau disederhanakan. Penyederhanaan ini dilakukan dalam setiap unsur atau komponen pembelajaran.
3.      Microteaching focuses on training for the accomplishment of specific tasks
Latihan yang dikembangkan dalam pendekatan pembelajaran mikro hanya difokuskan pada jenis-jenis keterampilan tertentu secara spesifik, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh setiap yang berlatih atau atas dasar saran yang diberikan oleh pihak supervisor. Fokus keterampilan tersebut bisa berupa keterampilan membuka pelajaran saja, maka keterampilan lainnya tidak menjadi fokus latihan, dan sebagainya.
4.      Micro teaching allows for the increased control of practice
Pembelajaran mikro diarahkan untuk meningkatkan kontrol pada setiap jenis keterampilan yang dilatihkan. Kontrol yang ketat, cermat dan komprehensif relatif lebih mudah dilakukan dalam pembelajaran mikro, karena setiap peserta yang berlatih hanya memfokuskan diri pada keterampilan tertentu saja.
5.      Micro teaching greatly expands teh normal knowledge of results or feedback dimension in teachingPembelajaran mikro diharapkan dapat memperluas wawasan dan pemahaman yang terkait dengan pembelajaran, karena pihak-pihak yang berkepentingan dan juga terlibat di dalamnya mendapatkan masukan dari pihak lainnya.
2.2                                       Sasaran Micro Teaching
Sasaran Micro Teaching adalah:
1.      Pendidikan pre service, yaitu bagi calon guru:
·         Sebagai persiapan calon guru sebelum benar-benar mengajar di depan kelas.
·         Sebagai usaha perbaikan penampilan calon guru.
2.              Pendidikan in service, yaitu bagi guru atau penilik.
·         Menemukan kelemahan sendiri untuk diperbaiki
·         Meningaktkan kemampuan supervisor 
·         Mencoba metode baru
2.3       Materi Kegiatan
Ada sepuluh ketrampilan khusus yang dapat dilatih dalam micro teaching yang kesemuanya itu merupakan dalam sebuah proses belajar mengajar.
Keteampilan khusus itu meliputi:
1.      Ketrampilan membuka pelajaran
2.      Keteampilan memberi motivasi
3.      Ketrampilan bertanya
4.      Ketrampilan menerangkan
5.      Ketrampilan mendayagunakan media
6.      Ketrampilan menggunakan metode yang tepat
7.      Ketrampilan mengadakan interaksi
8.      Ketrampilan penampilan verbal dan non verbal
9.      Ketrampilan penjajagan/assesment.
10.  Ketrampilan menutup pelajaran.
2.4                               Fungsi dan Manfaat Micro Teaching
Berfungsi ntuk memperkuat program Pengalaman Lapangan. Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam melaksanakan PPL. Hal ini didukung oleh beberapa hal di bawah ini :
1.      Mahasiswa yang baik dalam micro teaching, baik juga dalam PPL.
2.      Mahasiswa yang lulus micro teaching lebih trampil dalam PPL daripada yang tidak mengikuti micro teaching.
3.      Mahasiswa yang telah mengikuti program micro teaching memperoleh nilai tinggi dalam PPL.
4.      Micro teaching sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang berprestasi sedang, sedangkan bagi yang kemampuannya lambat atau sangat pandai kurang bermanfaat.
5.      Interaksi antara guru-siswa menjadi lebih baik pada calon guru yang telah mengikuti program micro teaching.
Manfaat micro teaching sebagai sumber belajar Pengajaran mikro bertujuan membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran. Bagi calon tenaga pendidik metode ini akan memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah. sedangkan bagi calon tenaga pendidik dapat mengembangkan keterampilan dasar mengajarnya sebelum mereka melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik. Memberikan kemungkinan calon tenaga pendidik untuk mendapatkan bermacam keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran.sehingga pada akhir masa kuliah mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan nilai–nilai dasar atau sikap yang direfleksikan dalam berfikir dan bertindak) sebagai calon guru sehingga memiliki pengalaman melakukan pembelajaran dan kesiapan untuk melakukan praktek pendidikan di sekolah. Sementara itu manfaat dari micro teaching adalah sebagai berikut :
1.      Mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru dalam mengajar.
2.      Keterampilan mengajar terkontrol dan terlatih.
3.      Perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dapat segera dicermati.
4.      Latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik.
5.      Saat latihan berlangsung, calon guru dapat memusatkan perhatian secara objektif.
6.      Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam praktek mengajar yang relatif singkat
BAB III
PENUTUP

3.1.        Kesimpulan
Mengajar merupakan aktivitas yang kompleks yang mengandung unsur teknologi, ilmu seni, dan pilihan nilai. Aktivitas mengajar memerlukan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.Guru memiliki peranan penting dalam suatu kegiatan pembelajaran. Berhasilnya suatu proses belajar sangat bergantung pada kompetensi-kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru. Oleh karena itu, untuk menjadi seoarang guru yang profesional, para calon pendidik (guru) perlu berlatih terus menerus, antara lain melalui Micro Teaching.
Pembelajaran micro dapat diartikan sebagai cara dalam melatih keterampilan keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas. Jumlah pesertanya sekitar 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaanya berkisar antara 10 dan 15 menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasannya disederhanakan. Fungsi micro teaching ialah untuk memperkuat program Pengalaman Lapangan. Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam melaksanakan PPL.Adapun pengajaran mikro bertujuan membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran serta memahami kapan dan bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran. Dalam pelaksanaan micro teaching, Asril menjelaskan beberapa siklus secara sistematis antara lain: memahami teori, mendiskusikan prinsip, mempraktekkan, direkam dengan video, dan diputar untuk intropeksi. Adapun kendala yang terjadi dalam pelaksanaan micro teaching sebagai berikut : keterbatasan fasilitas, siswa kurang interaktif, kurangnya kerjasama, dan kurangnya pendanaan.
3.2.      Saran
Dalam dunia pendidikan masih banyak pendidik atau guru-guru yang belum memahami dan mengerti pentingnya kompetensi atau keterampilan dalam mengajar. Mereka hanya berpikir bahwa mengajar adalah hal yang biasa-biasa saja, hal ini membuat banyak para pendidik atau guru gagal dalam menghasilkan output-output yang berkualitas.
Disamping itu juga, kurangnya keterampilan atau kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru, menjadi factor utama kegagalan mereka untuk menjadi seorang guru yang profesional. Oleh karena, saran penulis kepada calon pendidik ataupun yang sudah menjadi guru serta kepada semua pembaca, agar senantiasa mau terus belajar dan berlatih, sehingga dapat mengembangkan kemampuan atau keterampilan dalam mengajar sehingga dapat menghasilkan generasi-generasi muda yang berkualitas.
Ingatlah bahwa masa depan Bangsa ada ditangan generasi muda. Generasi muda yang berkualitas, hanya bisa dibentuk dari seorang pendidik (guru) yang berkualitas pula.
DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’ruf. Micro Teaching dan Team Teaching. Jogjakarta: PT. DIVA Press. 2011.
Sastrawijaya, A. Tresna. Pengembangan Program Pengajaran. Jakarta: PT. Rineke Cipta. 1991.
Hasibuan, J.J dan Mudiono , Proses Belajar Mengaja. Bandung: Remaja Rosda Karya. 1955.
https://adimasbayu.wordpress.com/2014/04/20/makalah-pembelajaran-micro-teaching/

No comments:

Post a Comment