Search This Blog

Sunday 11 November 2018

APRESIASI DAN KREASI SENI RUPA


BY : ERWIN NOGORI
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan ilmu serta limpahan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan penegak risalah-Nya, semoga kita tetap menjadi umatnya hingga hari akhir nanti.
Makalah yang berjudul “Apresiasi dan Kreasi Karya Seni Rupa” ini disusun sebagai salah satu tugas. Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada karya makalah ini. Oleh sebab itu Penulis menantikan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca yang budiman demi perbaikan untuk penulisan yang akan datang.


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI                                                                                                       i
BAB I PENDAHULUAN                                                                                  1
A.    Latar Belakang                                                                                               1
B.     Rumusan Masalah                                                                                          1
C.     Tujuan                                                                                                            1
BAB II PEMBAHASAN                                                                                   2
A.    Apresiasi Seni rupa 2 dimensi                                                                        2
B.     Kreasi seni rupa 2 dimensi                                                                             3
C.     Apresiasi Seni rupa 3 dimensi                                                                        5
D.    Kreasi seni rupa 3 dimensi                                                                             7
BAB III PENUTUP                                                                                            12
A.    Kesimpulan                                                                                                    12
B.     Saran                                                                                                              12
DAFTAR PUSTAKA                                                                                         13


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya.
Apresiasi seni merupakan salah satu pembelajaran penting dalam pendidikan seni rupa. Maka dari itu, sangat penting bagi seorang guru untuk memberi pelajaran bagi siswa siswinya tentang apresiasi seni terutama seni rupa.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang di maksud dengan Apresiasi Seni Rupa 2 Dimensi ?
2.      Apa yang di maksud dengan Kreasi Seni Rupa 2 Dimensi ?
3.      Apa yang di maksud dengan Apresiasi Seni Rupa 3 Dimensi ?
4.      Apa yang di maksud dengan Kreasi Seni Rupa 3 Dimensi ?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembahasan ini yaitu :
1.       Mengetahui apa dan bagaimana apresiasi seni rupa 2 dimensi.
2.       Mengetahui tentang Kreasi seni rupa 2 Dimensi.
3.       Mengetahui apa dan bagaimana apresiasi seni rupa 3 dimensi.
4.       Mengetahui tentang Kreasi seni rupa 3 Dimensi.

 
BAB II
PEMBAHASAN

A.             APRESIASI KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian yang positif terhadap suatu karya tertentu. Sedangkan senimerupakan sesuatu yang diciptakan manusia yang mempunyai nilai keindahan atau estetika. Jadi apresiasi seni merupakan suatu penilaian terhadap suatu karya seni, baik mengenali, menilai, dan menghargai bobot-bobot seni atau nilai-nlai seni yang terkandung dalam karya seni tersebut.
Tujuan pokok dari mengapresiasi seni adalah menjadikan masyarakat agar tahu apa, bagaimana, dan apa maksud dan tujuan dari karya seni itu. Dengan kata lain masyarakat dapat menanggapi, menghayati serta menilai suatu karya seni.
Adapun tujuan akhir karya seni yaitu :
Jangan kita salah paham, pengertian kritik dalam seni tidak diartikan sebagai kecaman yang menyudutkan hasil karya atau penciptanya. Hampir sama dengan apresiasi, kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni. Perbedaannya hanyalah kepada fokus dari kritik seni yang lebih bertujuan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam beragam aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya.
Jenis Kritik Karya Seni Rupa     
Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka dapat kita jumpai empat jenis kritik karya seni rupa berdasarkan pendekatannya seperti yang disampaikan oleh Feldman (1967) yaitu kritik populer (popular criticism), kritik jurnalistik (journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism). dan kritik pendidikan (pedagogical criticism). Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni tersebut dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat: bahasa), cara (metoda), sudut pandang, sasaran, dan materi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.     Keempat kritik tersebut memiliki fungsi yang menekankan pada masing-masing keperluannya        Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan instrumentalistik :Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan.
·             Untuk mengembangkan nilai estetika karya seni
·             Untuk mengembangkan kreasi
·             Untuk penyempurnaan
Dalam mengapresiasi suatu karya seni, adapaun sikap atau kegiatan yang digolongkan sebagai berikut :
·         Apresiasi empatik, yaitu sikap apresiasi yang menilai suatu karya seni sebatas tangkapan indrawi.
·         Apresiasi estetis, yaitu apresiasi menilai karya seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
·         Apresiasi kritik, yaitu apresiasi karya seni dengan mengklasifikasi, mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan dan mengevaluasi serta menyimpulkan hasil pengamatannya. Sikap apresiasi ini dapat dilakukan secara langsung dengan mengamati suatu benda.
Kegiatan berapresiasi meliputi: persepsi, pengetahuan, pengertian, analisis, penlaian, dan apresiasi.
Istilah "Seni Rupa" seringkali kalian jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun yang diperbincangkaan secara lisan.Apa itu seni rupa, seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.
Demikian pula karya seni rupa 2 Dimensi,adalah Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Apresiasi Karya Seni Rupa 2 dimensi adalah suatu penilaian terhadap suatu karya seni baik mengenali,menilai dan menghargai bobot bobot seni atau nilai nilai yang terkandung dalam seni tersebut.


B.        KREASI SENI RUPA 2 DIMENSI
Unsur Dan Objek Karya Seni 2 Dimensi
1.)    Garis (line)
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa.Garis memiliki dimensi memanjang dan mempunya arah serta sifat" khusus seprti : pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak.
2.)    Raut
Unsur rupa  lainya adalah "raut" yang merupakaan tampak,potongan/wujud dari suatu objek
3.)    Ruang
Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi menunjukaan kesan dimensi dari objek yang terdapaat pada karya seni rupa tersebut
4.)    Tekstur
Tektsur / Barik adalah unsur rupa yang menunjukaan kualitas taktis dari suatu permukaan suatu object pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, teksturnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tektsur asli dan buataan
5.)    Warna
Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatiaan dalam berkarya seni rupa terdpat beberapa teknik penggunaan warna ,yaitu harmonis,heraldis,murni da sterusnya
6.)    Gelap – Terang
Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karna adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda.Bagian yang terkena cahaya lebih terang dari yang tidak terkena .
Medium,Bahan,Dan Teknik
Bahan utama (Medium) dan bahan penunjang dalam pembuatan seni rupa, contohnya pada umumnya perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan penunjang.
Bahan untuk membuat karya seni di kategorikaan menjadi 2 yaitu bahan alami dan bahan sintesis berdasarkaan sumber bahan dan proses pembuataanya
Karya seni rupa ada juga yang dinamai berdasarkaan teknik utama yang digunakaan dalam pembuataanya. Seni kriya batik misalnya, menunjukaan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan teknik membatik, begitu pula kriya seni rupa anyam yang menggunakan teknik menganyam.
Media Karya Seni Dua Dimensi
      Pensil
      Pensil Arang
      Pastel Crayon
      Pena
      Tinta Bak
      Cat (Air,Minyak)
      Kuas
      Palet
      Komputer
Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
      Teknik Aquarel (sapuan basah)
      Teknik Pointilis
      Teknik Arsir
      Teknik Dussel (gosok)
      Teknik Siluet (blok)
      Teknik plakat
      Teknik Semprot
      Teknik Tempera
      Teknik Kolase
Jenis - Jenis Karya Seni Dua Dimesi
      Seni Lukis
      Seni Grafis
      Seni Ilustrasi
      Seni Batik
Contoh Gambar 2 Dimensi

C.        APRESIASI SENI RUPA 3 DIMENSI
Pengertian

Karya seni rupa 3 dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi, serta memiliki volume dan ruang. Unsur ruang inilah yang menjadi pembeda antara karya seni rupa 2 dimensi dan karya seni rupa 3 dimensi. Dilihat dari fungsinya  selain sebagai benda hias, karya seni rupa 3 dimensi juga dapat memiliki nilai pakai yang dapat digunakan untuk memenuhi bebutuhan sehari-hari. Misalnya; guci, tempat bunga di ruang tamu, meja, kursi, almari dan lain sebagainya.
Unsur-unsur yang ada di dalam seni rupa 3 Dimensi:
1.      Mempunyai panjang, lebar, tinggi
2.      Menempati ruang
3.      Dan bisa dilihat dari segala sudut pandang
Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Pembuatan karya seni rupa 3 Dimensi terbagi menjadi dua bagian, berdasarkan fungsi dan tujuan seni rupa tersebut yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.
·         Seni Rupa Murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsi, sebagai kepuasan pandangan mata saja dan biasanya sering digunakan hanya sebagai pajangan.
·         Seni Rupa Terapan merupakan karya seni yang tidak hanya sebagai pajangan rumah saja, tapi juga berfungsi untuk membantu kehidupan manusia. Seni rupa terapan lebih mengutamakan kegunaan dibandingkan keindahannya.
Teknik-Teknik Seni Rupa 3 Dimensi
Daerah-daerah di Indonesia memiliki bahan dan media yang bermacam-macam dalam teknik membuat karya seni rupa 3 dimensi, semua berdasarkan lingkungan daerah tersebut.
Berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa digunakan dalam pembuatan karya seni rupa 3 dimensi:
1.      Teknik Aplikasi – merupakan sebuah karya hias yang digunakan dalam seni menjahit dengan cara menempelkan bermacam-macam kain yang sudah di gunting yang seperti bunga, bintang, boneka dan bentuk lainnya di sebuah kain sebagai hiasan untuk mempercantik.
2.      Teknik Mozaik – merupakan sebuah teknik menggambar dengan menggunakan suatu bentuk geometris tertentu. Bentuk geometris digunakan untuk mengganti bahan pewarna.
3.      Teknik Merakit – merupakan sebuah karya seni dengan cara menyambungkan beberapa potongan bahan-bahan. Cara ini bisa disebut dengan merakit, rakitan adalah hasil karyanya.
4.      Teknik Pahat – merupakan teknik yang membuat karya seni dengan membuang bahan-bahan yang tidak digunakan. Biasa dibuat menggunakan alat martil, pahat, kikir dan sebagainya.
5.      Teknik Cor/Menuang – merupakan karya seni yang dilakukan dengan cara menuang bahan cair ke sebuah alat cetakkan. Bahan cair yang biasa digunakan terbuat dari semen, karet, logam dan sebagainya.
Simbol dalam karya seni rupa 3 dimensi
Dalam menekuni karya seni rupa, simbol-simbol juga mempunya makna yang terkandung  didalamnya, baik itu berwujud objek atau pun unsurnya. Contohnya warna merah disebut sebagai simbol keberanian, patung kuda biasa disebut sebagai simbol kegagahan, patung katak sebagai simbol pemanggil hujan, tugu Proklamasi di Jakarta sebagai simbol kemerdekaan dan perjuangan rakyat Indonesia, tugu katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat sebagai tempat dilalui garis katulistiwa, tugu Jogja sebagai simbol persatuan antara pemimpin dan rakyat dalam melawan musuh dalam suatu pemerintahan.

Unsur Seni Rupa 3 Dimensi

Karya seni rupa 3 dimensi mempunyai unsur yang membentuk kesatuan sehingga dapat memperindah atau mempercantik pada karya seni rupa 3 dimensi.
Berikut ini unsur-unsur yang membentuk karya seni rupa:
1.Titik
Titik merupakan unsur karya seni rupa yang paling dasar dan paling kecil. Titik seperti sebuat bintik dalam seni rupa. Dengan sebuah titik, seseorang bisa mendapatkan ide baru dalam berkarya seperti membuat garis dan ruang. Selain itu titik mempunyai pusat perhatian tersendiri bilang sendiri atau mempunyai warna yang mencolok berbeda sendiri dari yang lainnya.
2.Garis
Garis merupakan goresan atau batas suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan sebagainya. Garis mempunyai dimensi yang cenderung memanjang dan mempunyai arah tertentu. Gari juga memiliki beberapa sifat seperti panjang, pendek, horizontal, vertikal, tipis, lurus, berombak, melengkung, tebal, patah-patah, miring, halus dan lain-lain.
Selain itu garis juga mempunyai berbagai bentuk seperti garis mendatar, garis tegak, garis miring, garing lengkung, garis bersilang, garis sejajar, garis zig zag, garis spiral dan garis gelombang. Penggunaan garis dalam sebuah gambar juga memiliki kesan tertentu, seperti garis lurus mempunyai kesan kesan keras, garis patah-patah yang memiliki kesan kaku.
3.Bidang
Salah satu karya seni rupa yang dibentuk atau terbentuk dari hubungan beberapa garis disebut bidang. Bidang memiliki dimensi panjang, lebar atau bisa disebut juga pipih. sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, oleh sebab itu bentuk mempunyai isi atau volume.
Berdasarkan bentuknya, bidang dan bentuk memiliki beragam macam seperti bidang geometris, bidang simetris, bidang organis dan lain sebagainya.
4.Bentuk
Bentuk bisa diartikan sebagai bangun atau plastis. Bangun mempunyai bentuk yang polos. Sedangkan bentuk plastits bukan hanya dilihat dari bentuknya saja, melainkan ada nilai dan maknanya sepeti lemari, lemari bukan hanya sebuah benda tetapi memiliki kegunaan untuk meletakkan pakaian.
5.Tekstur
Tekstru adalah sifat permukaan sebuah benda. Sifatnya kasar, halus, berpori, licin, mengkilap dan sifat-sifatnya bisa dirasakan lewat indra mata dan indra peraba. Berdasarkan jenisnya tekstur terbagi menjadi dua macam yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan pengelihatan dan perabaan, sedangkan tekstru semua tidak mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan pengelihatan dan perabaan.

D. KREASI KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI

Karya seni rupa 3 dimensi dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini contoh karya seni rupa 3 dimensi yang biasa kita temukan:
1. Kriya

Kriya merupakan karya seni yang menggunakan hand skill atau keterampilan tangan dan memperhatikan segi kebutuhan fisik dan segi keindahan. Karya seni kriya termasuk sebagai karya seni rupa terapan nusantara. Kebanyakan kriya digunakan sebagai dekorasi, benda terapan siap pakai seperti furniture, benda mainan seperti boneka. Kriya juga memiliki beragam jenis seperti seni kriya kayu, seni kriya tekstil, seni kriya keramik, seni kriya logam, seni kriya kulit dan seni kriya batu.



Dalam membuat kriya juga ada teknik-teknik pembuatan, yang biasa digunakan antara lain:
·         Teknik Pahat/Ukir – Bali merupakan daerah yang paling banyak menggunakan seni kriya pahat seperti patung arca yang menggunakan bahan baku batu andesit. Seni Kriya selain menggunakan batu, biasa juga menggunakan logam, tulang, kayu bahkan sampai kulit hewan sebagai bahan dasar.
·         Teknik Bursir: Teknik menambah dan mengurangi objek, dengan menjadikan bahan utamanya tanah liat dan sejenisnya karena bersifat lunak.
·         Teknik Batik: Pemuatan kain batik menggunakan teknik cap,tulis, dan teknik lukis. Orang Indonesia biasa menggunakan teknik batik tulis dalam membantik. Keragaman batik tidak hanya ada di pulau Kawa, melainkan terdapat pula di pulau Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Batik memiliki banyak corak yang beraneka ragam di setiap daerah, namun pada umumnya batik jawa bergaya natural, batik sumatra bergaya merah megah.
·         Teknik Tenun: Indonesia kaya akan keragaman dan corak dalam menghasilkan kain tenun. Tenun itu terdiri dari dua jenis yaitu tenun songket dan tenun ikat. Perbedaan tenun ini terdapat pada cara pembuatan dan bahannya. Tenun songket dibuat dengan benang perak, emas dan benang sutra. Aceh, Sulteng, Bali, Sumatra, Nusa Tenggara Timur, Kaltim, Kalbar dan Sulteng terkenal dengan pengahasil tenun ikat terbesar di Inonesia. dan daerah penghasil songket yang terkenal itu ada di Sumbar, Aceh, Riau, Sumut, Lombok, Palembang, NTB dan Maluku. Lama pengerjaan menggunakan teknik tenun biasanya memakan waktu 2-3 bulan.
·         Teknik Anyaman: Anyaman merupakan teknik dengan tindih-menindih, silang-menyilang, lipat-melipat, bolak-balik dan lungsen dengan pola yang sudah ditentukan. Bahan-bahan untuk membuat kriya dengan teknik anyaman adalah rotan, bambu, pandan, lontar, mendong, enceng gondok, kertas, plasti dan tari. Pusat kerajinan anyaman di Indonesia ada di Bali, Sulawesi, Tasikmalaya, Kalimantan dan Papua.
·         Teknik Bordir: Teknik bordir atau teknik sulam pada kriya biasa menempatkan hiasan dari benang yang sudah dijaitkan pada kain yang fungsinya untuk menghias tampilan kain. Pengalikasian kriya bordir biasanya pada baju, tas, kerudung, taplak meja, bantal dan sebagainya. Kota Tasikmalaya merupakan penghasil bordir terkenal di Indonesia.

2. Patung
Salah satu seni rupa 3 dimensi yang paling terkenal adalah patung. Sampai sekarang seni patung semakin berkembang lebih baik dan memiliki nilai seni yang tinggi. Patung biasa dibuat dengan media batu, kayu, logam dan dapat dilihat dari segala arah mata memandang. Patung mempunyai panjang, lebar dan tinggi dan terbuat dari benda padat dan lunak. Kebanyakan orang membuat patung dibuat serupa dengan binatang, manusia, dan bentuk lainnya.

Berdasarkan segi bentuknya, patung memiliki dua jenis yaitu :
here must be shortcodes for spans
Berdasarkan jenisnya, teknik pembuatan patung juga terbagi menjadi dua yaitu:
1.      Zonde Bosse – Zonde Bosse merupakan bentuk patung yang mampu berdiri sendiri, tidak ada bantuan di sebelah kanan dan kirinya. Patung ini biasanya selalu menempel pada salah satu sisinya.
2.      Relief – Relief merupakan bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding. Biasanya relief ini menggambarkan sebuah adegan dari cerita. Salah satu contoh relief dapat kita lihat di candi shiwa dan candi brahma di kompleks candi prambanan yang berisi rangkaian adegan ramayana.
Relief dibagi menjadi tiga jenis:
1.      Baserelief: Relief yang menampilkan bentuk yang kurang dari setengah dari bentuk aslinya
2.      Demirelief: Relief yang menampilkan bentuk setengah dari bentuk aslinya
3.      Hautrelief: Relief yang menampilkan bentuk yang sama persis dengan bentuk aslinya

3. Keramik

Karya seni rupa keramik merupakan cabang seni yang bersifat tradisional sampai kontemporer atau perkembangan seni yang terkena dampak modernisasi. Seni keramik mempunyai fungsi antara lain sebagai kerajinan dengan menggunakan bahan utama dari tanah liat yang harus melalai proses dipijir, butsir, pilin sampai pembakaran dan glasir.

Karna tanah liat mempunyai sifat yang plastis, maka dibutuhkan teknik yang khusus dan unik dalam pengolahan sampai penanganannya. Proses inilah yang mempunyai rangkaian yang panjang dan mempunyai tahapan-tahapan kritis. Kritis disini karena tahapan dalam membuat keramik mempunyai bnayak resiko dengan kegagalan. Ketika proses kritis atau bagian tersulit ini berlangsung baik, maka keramik kemungkinan besar mengalamai kegagalan produksi.

Kualitas sebuah keramik dinilai dari prosesnya, terbukti sampai saat ini seni keramik berkembang dengan sangat pesat dengan bermacam model dan harga jual yang tinggi, seperti guci dan hiasan dinding.
Berikut ini alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan keramik:
·         Bahan keramik pengikat: ball clay, kaolin, fire clay dan red clay
·         Bahan keramik pelebur: kapur dan felsper
·         Bahan keramik pengisi: silika grog (samot)
·         Bahan keramik tambahan: water glass, pyrophilit, dan talk
·         Bahan keramik mentah glasir: bahan keramik yang melalui proses pembakaran dengan suhu tertentu
·         Bahan keramik  SiO2: pasir kuarsa, lempung dan felspar
·         Bahan keramik oksida: basa-posta felsper, soda abu dan batu kapur
·         Bahan tambahan: senyawa cobalt, senyawa besi, senyawa nikel, senyawa chrom
·         Bahan perekat: gum
·         Bahan penutup: oksida sirkon dan oksida seng
·         Bahan pelebur: asam borat, Na2CO3, K2CO3, BaCO3, Pb3O4, dan borax
·         Bahan opacifer: SnO2 dan ZrO

4. Arsitektur
Arsitektur merupakan seni rupa 3 dimensi dan ilmu merancang bangunan, mencakup membangun keseluruhan mulai dari level makro seperti perencanaan kota, perancangan kota, arsitektur lansekap sampai ke level mikro seperti desain bangunan, desain perabot dan desain produk.


Sebagai suatu bagian dari seni, arsitektur masih memegang prinsip-prinsip keindahan yang merupakan dasar dari bidang seni, seperti kesatuan, keseimbangan, keserasian dan irama juga digunakan dalam aristektur. Hasil dari arsitektur merupakan perwujudan dari nilai seni. Maka dari itu sebagaian perguruaan tinggi masih ada yang mengkelompokkan arsitektur pada fakultas seni.
Arsitektur dikelompokkan pada applied art (seni terpakai) sedangkan seni rupa dikelompokkan pada pure art (seni murni). Pada faktanya arsitektur memang bidang seni yang mempunyai hubungan dengan perencanaan dan perancangan yang dignakan manusia untuk melakukan kegiatannya. Tentu berbeda dengan seni lukis yang hasilnya merupakan karya dua dimensi, atau seni pahat yang hasilnya merupakan karya tiga dimensi, sedangkan arsitektur hasil dari karya ruang dan massa tiga dimensi.
Sebagai suatu ilmu, arsitektur juga mempunyai kaitan dengan bidang ilmu lainnya, karna sifatnya yang lengkap seperti psikologi, sosiologi, antropologi, filsafat, argonomi dan ekonomi. Oleh karena itu sebagian perguruan tinggi juga ada yang mengkelompokkan arsitektur pada fakultas sosial atau sejenisnya.
Selain itu arsitektur yang memang pada dasarnya merupakan ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan yang dibangun dengan rekayasa/teknologi dan mempunyai tanggung jawab penuh dalam keselamatan manusia yang menggunakannya, arsitektur akan selalu merapkan ilmu teknik seperti struktur dan konstruksi, rekayasa dan teknologi pembangunan. Oleh karena itu sebagian perguruan tinggi, juga ada yang mengkelompokkan arsitektur ke dalam fakultas teknik atau sejenisnya.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian yang positif terhadap suatu karya tertentu. Sedangkan senimerupakan sesuatu yang diciptakan manusia yang mempunyai nilai keindahan atau estetika. Jadi apresiasi seni merupakan suatu penilaian terhadap suatu karya seni, baik mengenali, menilai, dan menghargai bobot-bobot seni atau nilai-nlai seni yang terkandung dalam karya seni tersebut.
Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka dapat kita jumpai empat jenis kritik karya seni rupa berdasarkan pendekatannya
Karya seni rupa 3 dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi, serta memiliki volume dan ruang. Unsur ruang inilah yang menjadi pembeda antara karya seni rupa 2 dimensi dan karya seni rupa 3 dimensi.

B.     Saran
Setelah membaca makalah tersebut diharapkan pembaca dapat mengetahui makna apresiasi dan Kreasi seni rupa dan mampu mengapresiasi karya seni rupa dengan baik.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pemikiran dan sumber yang diperoleh penulis. Oleh karena itu saran dan kritikan dari pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan karya tulis ini.


DAFTAR PUSTAKA

http://sadamrahmadian.blogspot.com/2015/10/makalah-apresiasi-seni-rupa.html
https://ilmuseni.com/seni-rupa/apresiasi-seni-rupa
http://www.artikelmateri.com/2015/12/apresiasi-seni-rupa-pengertian-manfaat.html

1 comment: