Search This Blog

Sunday 11 November 2018

MAKALAH TENTANG SEMINAR


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini membahas tentang, “Seminar” yang merupakan pembahasan dalam mata kuliah.
Penulis berharap, makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai pengembangan alenia/paragraf khususnya bagi penulis. Penulis minta maaf jika ada di dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membanngun, penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah, agar dapat melalukan perbaikan semoga apa yang anda berikan mendapat balasan dari Allah S.W.T. amin.




                                                                                                Pasir pengaraian, 11 Mei 2018

                                                                                                 




Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                             i
DAFTAR ISI                                                                                                             ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                        1
1.1.Latar Belakang                                                                                                      1
1.2.Rumusan Masalah                                                                                                 1
1.3.Tujuan                                                                                                                   2
BAB II PEMBAHASAN                                                                                          3
2.1. Pengertian Seminar                                                                                              3
2.2. Kiat Mencari Inspirasi Dan Topik                                                                        3
2.3. Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah                                                                              4
2.4. Kiat Mengelola Waktu Untuk Menulis Karya Ilmiah                                          5
2.5. Ruang Lingkup Seminar                                                                                      8
2.6. Kesekretarian Seminar                                                                                         9
2.7. Susunan Acara dan Keprotokolan                                                                       10
BAB III PENUTUP                                                                                                  12
3.1. Kesimpulan                                                                                                          12
3.1. Saran                                                                                                                    12
DAFTAR PUSTAKA                                                                                              13


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di se universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Sebuah sem biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka yang hadir d berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog de seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam topik yang didiskusika universitas, kelas-kelas seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa yang telah menc tingkatan atas).
Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa ke topik yang dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan debat. Sem memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem kuliah di kelas dalam sebuah pengaj akademis. Perlu dicatat bahwa di beberapa universitas Eropa sebuah seminar dapat berarti kelas kuliah besar, khususnya ketika dibawakan oleh ahli yang termasyhur (tanpa memperhatikan jum hadirin atau jangkauan mahasiswa yang berpartisipasi dalam diskusi). Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam makalah ini akan menguraikan ha yang berkaitan dengan seminar sebagai salah satu mata kuliah “seminar bahasa Indonesia”.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
a.       Apakah pengertian dari seminar?
b.      Bagaimanakah Kiat Mencari Inspirasi Dan Topik ?
c.       Apa sajakah ruang lingkup seminar?
d.      Bagaimanakah Kiat Mengelola Waktu Untuk Menulis Karya Ilmiah ?
e.       Apa sajakah Bentuk – bentuk penulis karya ilmiah ?
f.       Bagaimanakah Sekretariat seminar?
g.      Bagaimanakah susunan acara dan keprotokolah seminar?

1.3  Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a.       Memahami pengertian dari seminar.
b.      Memahami Kiat Mencari Inspirasi Dan Topik.
c.       Memahami ruang lingkup seminar.
d.      Memahami Kiat Mengelola Waktu Untuk Menulis Karya Ilmiah.
e.       Memahami Bentuk – bentuk penulis karya ilmiah.
f.       Memahami Sekretariat seminar.
g.      Memahami susunan acara dan keprotokolah.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1.      Pengertian Seminar
Seminar berasal dari bahasa Latin seminarium yang berarti tempat menanam benih. Menurut Yuza (2013:7), seminar merupakan suatu pertemuan ilmiah yang membahas suatu masalah yang diikuti banyak pesert mereka yang ahli di bidangnya yang pada akhirnya akan diperoleh suatu rumusan yang disepakati bersama. Kem Kamdhi (2003:47) mengemukakan bahwa,”seminar adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bersifat i untuk membahas suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama dan mendesak dengan berpijak pada pra (uraian singkat mengenai suatu masalah) dari sudut pandang tertentu serta tanggapan-tanggapan dan diskusi seh terumuskan suatu pemecahan yang akurat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:776), seminar a pertemuan untuk menyelidiki dan membahas sesuatu masalah di bawah pimpinan mahaguru atau orang ahli. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa seminar adalah suatu pertemuan ilmiah menyelidiki dan membahas suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama dan mendesak dengan be pada prasaran dari sudut pandang tertentu di bawah pimpinan mahaguru atau orang ahli sehingga terum pemecahan yang akurat.
2.2.      Kiat Mencari Inspirasi Dan Topik
Topik adalah ruang lingkup masalah yang akan ditulis dalam seminar. Jika ruang lingkup masalah itu luas, penulis hendaknya membatasi diri dengan memilih sebuah aspek tertentu saja. Topik pun dipilih dengan pertimbangan kemampuan dan minat penulis.
Sebelum seminar diselenggarakan, perlu perlu ditentukan lebih dulu topik atau masalah yang akan dibicarakan. Dalam menentukan topik atau tema perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·         Topik hendaknya menarik perhatian peserta (masyarakat)
·         Topik dapat merangsang masyarakat untuk ingin mengetahui sesuatu
Informasi yang penting dan relevan dengan topik yang akan dibahas dapat juga di peroleh dari bacaan (buku). Informasi penting yang dibutuhkan, misalnya data dan teori-tteeori yang dapat menjelaskan tesis atau pernyataan yang disampaikan untuk membahas masalah.
2.3.      Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah
Karya tulis dapat diambil dari jenis-jenis karya tulis, yang pertama untuk karya tulis ilmiah contohnya seperti :
1. Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan mengakhiri studi S-1 dan mencapai gelar sarjana.
2. Tesis
Tesis adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi persyaratan menempuh ujian S-2 dan mencapai gelar magister.
3. Disertasi
Disertasi adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk mencapai derajat akademis doktor (S-3).
4. Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasanya berdasarka data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.biasanya disusun guna memenuhi tugas-tugas mata kuliah.
5. Proposal penelitian
Proposal penelitain merupakan karya ilmiah yang dibuat sebelum menyusun skripsi, tesis, atau disertasi.
 Contoh karya tulis ilmiah populer, contohnya seperti :
1. Artikel
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
2. Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD.
3. Resume atau ringkasan
4. Sinopsis
Sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi.





2.4       Kiat Mengelola Waktu Untuk Menulis Karya Ilmiah
Waktu untuk penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:

·         Tahap Persiapan

Pilih topik/masalah. Bisa dikatakan ini adalah langkah paling krusial dari seluruh prosesnya nanti. Jika topik/masalahnya dirumuskan dengan tidak tepat maka kemungkinan nanti kita harus mengulang seluruh proses dari awal bisa terjadi.
Rumuskan tujuan. Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah fokus pada inti dari penulisan karya ilmiah tersebut tanpa harus terseret-seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya malah memaksa kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman penguji. Caranya begini:
1.        Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana
2.        Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat
3.        Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
Telusuri Topik. 
Terkadang setelah kita berhasil menemukan topik atau masalah, pada waktu pengembangannya kita menemukan bahwa orang lain sudah melakukan penelitian tersebut. Apakah harus berhenti? Tidak, atau belum, hehehe…. Amati dulu, apakah kesemuanya sama dengan penelitian yang sedianya akan kita lakukan? Dengan subjek penelitian yang berbeda, hasil bisa berbeda. Masalahnya juga bisa berbeda. Ingat, tidak harus bahwa hipotesis sama plek dengan hasil.
Identifikasi pembaca.
Mau nulis sesuatu yang tidak usah dibaca? Hehe…, ini kebutuhan loh, bagi setiap penulis untuk memahami seperti apa pembaca karyanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu.
Terlalu sempit terlihat kita kurang referensi, terlalu luas bunuh diri. Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Tipsnya adalah ‘tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang yang banyak tahu.’

 

·         Tahap Pengumpulan Informasi

Bahan Studi Pustaka

1.        Manfaatkan perpustakaan. Selain gratis, perpustakaan sekolah, kampus, atau perpustakaan daerah menyimpan buku-buku yang kalau kita memaksa beli akan menguras seluruh tabungan. Jadi manfaatkanlah. Pada umumnya tersedia koleksi berupa buku, majalah, maupun video.
2.        Manfaatkan internet. Seperti yang anda lakukan sekarang. Cari informasi tentang topik anda di internet. Terserah mau pakai Google, Yahoo, atau Bing. Yang penting semuanya harus tercatat. 
3.        Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka. Mengapa? Karena keasyikan mengumpulkan informasi bisa membuat kita terlena dan asyik dengan hal-hal yang menjauh dari topik tulisan ilmiah kita. Istilahnya tersesat. Dengan teratur mengelolanya, kamu bisa dengan cepat membuang bahan yang tidak relevan dan menghemat banyak waktu dengan mengatur waktu membaca. Jangan lupa ‘catatlah.’ Manfaatkan kartu indeks.
4.        Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’. Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber  bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
5.        Membuat Kutipan. Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
Wawancara
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
1.        Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
2.        Mempersiapkan pedoman wawancara
3.        Melaksanakan wawancara
4.        Mengolah hasil wawancara




·         Tahap Penulisan Karya Ilmiah

Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:
1.        Mempertimbangkan bentuk karangan
2.        Merumuskan judul
3.        Merumuskan tesis
4.        Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline
a.       Tahap Penulisan Draf
·           Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
·           Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
·           Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek  mekanik.
b.      Tahap Revisi
·           Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
·           Baca ulang seluruh draf
·           sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
·           merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
c.       Tahap Penyuntingan
·           Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
·           Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
d.      Tahap Publikasi
·           Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
·           Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

 

·         Tahap Evaluasi

Setelah tulisan kita anggap jadi dan selesai, melalui beberapa kali konsultasi dengan guru atau dosen pembimbing, bahkan setelah selesai di uji, kita masih harus melakukan revisi terakhir. Pada tahap inilah kita akan mengevaluasi secara keseluruhan tulisan ilmiah kita tadi.
Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.
Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:
1)      Fokus.
2)      Pembangunan.
3)      Organisasi
4)      Gaya
5)      Konvensi

2.5       Ruang Lingkup Seminar
Dari ruang lingkup seminar dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:
2.5.1    Seminar Lokal
Pengertian seminar lokal dikemukakan oleh Yuzal, dkk (2013:34) berikut ini. Seminar lokal merupakan seminar yang dilaksanakan oleh suatu lembaga atau departemen yang pesertanya berasal dan dalam lingkungan lembaga atau departemen itu sendiri atau juga dapat mengikutsertakan peserta dari daerah yang masih berada di bawah lembaga atau departemen yang bersangkutan. Seminar ini mempunyai cakupan yang kecil, baik jumlah peserta maupun materi yang diseminarkan biasanya dilaksanakan di kampus-kampus perguruan tinggi, dengan pemakalah atau penceramah lokal serta p yang hanya terdiri dari para mahasiswa dari perguruan itu sendiri.

2.5.2    Seminar Nasional
Pengertian seminar nasional dikemukakan oleh Yuzal, dkk (2013:34) berikut ini. Seminar nasional cakupannya lebih luas dibandingkan dengan seminar lokal, pesertanya berasal dari berbagai tempat atau daerah, pembicaranya juga dari kalangan tertentu yang berskala nasional dengan materi yang tentunya lebih berbobot dan tempat penyelenggaraannya biasanya dilakukan di hotel-hotel besar atau di balai sidang.
2.5.3    Seminar Internasional
Seminar ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari daam maupun luar negeri, membahas isu-isu yang t dengan masalah-masalah global, dengan pembicara tokoh-tokoh penting dari alam negeri maupun manca n (Yuzal, dkk, 2013:34). Seminar bertaraf internasional yang pesertanya berasal dari negara-negara di kawasan tertentu saja d seminar regional. Penyelenggaraan seminar Internasional agak sedikit merepotkan dibandingkan dengan se nasional, karena harus menyediakan fasilitas-fasilitas seminar yang tidak diperlukan dalam semminar nasional, s penerjemah dan petugas-petugas yang bisa berbahasa asing. Masih dalam ruang lingkup seminar dikenal adanya seminar terbatas yaitu seminar yang terbatas wakt terbatas pesertanya atau terbatas tema atau topik.

2.6.      Kesekretarian Seminar
Kesekretarian Seminar bertugas membantu ketua panitia terkait kegiatan kesekretariatan seperti: pembuatan surat undangan, pengarsipan dokumen seminar, penyediaan format-format untuk kepentingan seminar, pengadaan makalah dan sebagainya. Apabila tugas sekretaris dianggap cukup besar dan banyak, sekretaris biasanya dibantu dengan dibentuknya seksi kesekretariatan.
Peranan sekertaris
Di samping pemimpin seminar sekertarispun memegang peranan penting artinya turut menentukan berhasil tidaknya seminar, sekertaris mempunyai tugas sebagai berikut:
·         Mencatat hasil-hasil seminar yang dicapai
·         Mencatat proses atau prosedur seminar yang akan berlangsung
·         Membantu pimpinan seminar menyimpulkan dan merumuskan hasil seminar
Deskripsi Tugas Kesekretarian Seminar
a.       Menyiapkan proposal kegiatan seminar.
b.      Membuat surat peminjaman alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan seminar ke HMJ dan senat FIP Undiksha.
c.       Membuat daftar hadir peserta dan panitia seminar.
d.      Membuat agenda rapat.
e.       Membuat piagam peserta, panitia, pengisi acara, dan narasumber dalam kegiatan seminar.
f.       Mengkoordinasikan daftar hadir kepada panitia dan peserta sekaligus merekapnya.
g.      Bekerjasama dan berkoordinasi dengan sie yang lain.
h.      Survey dan belanja kertas hvs, amplop putih, lem, double tip, amplop coklat untuk pengiriman dan perlengkapan lain sesuai dengan kebutuhan kepanitiaan.
i.        Membuat proposal kegiatan dan proposal sponsorship ( jika diperlukan). Mencatat nama dan NIM seluruh panitia. Meminta anggaran dana yang jelas dari setiap sie. Untuk proposal sponsorship kerjasama dengan danus karena danus yang lebih tahu tentang sponsor. Design proposal sponsorship bekerjasama dengan sie PDDM.
j.        Absensi setiap rapat harus terkumpul rapi, jangan sampai hilang, dan notulensi setiap rapat. Absensi untuk dimasukkan ke LPJ.
k.      Persiapan surat masuk dan surat keluar. penomoran jelas dan tepat. Penomoran surat diurutkan. Untuk surat keluar harus jelas kepada siapa, perihal apa dan yang mengeluarkan siapa. Undangan jangan mendadak, usahakan maksimal 1 mingggu sebelum acara sudah diterima oleh yang bersangkutan. Himbau kepada seluruh panitia yang memerlukan surat keluar jangan mendadak.
l.        Meminta bantuan sie humas mengenai siapa saja yang akan di undang. up date alamat/ tempat tujuan para undangan.
m.    Dokumentasi nama – nama peserta. maksimal 1 hari sebelum hari H. memastikan peserta yang akan mengikuti acara.
n.      Beberapa hari sebelum hari H, meminta bantuan sie property untuk menyiapkan laptop & printer beserta perangkatkanya untuk mengeprint sertifikat, notulensi selama acara ( Jika diperlukan).
o.      Pada waktu hari H, datang 2 jam sebelum regristasi dibuka, menyiapkan meja regristasi, siapkan apa saja yang diperlukan di sana (form registrasi/absensi).
p.      Notulensi dan berita acara di PJ kan pada 1 orang pada setiap acara.
q.      Rapikan notulensi, daftar hadir ( peserta dan panitia)
r.        Persiapan pembuatan LPJ, meminta laporan secepatnya dari masing ko.sie.
s.       Pembuatan LPJ maksimal 1 minggu setelah kegiatan suadah jadi.
t.        LPJ untuk fakultas , sponsor dan donator.

2.7       Susunan Acara dan Keprotokolan
Acara harus disusun serinci mungkin , dengan memperhitungkan waktu yang tersedia serta alokasi w untuk masing-masing sesi, susunan acara yang dibuat ini dinamakan Plan A. Penyusunan acara juga harus menyiapkan susunan acara cadangan (Plan B) untuk mengantisipasi terja perubahan mendadak terhadap susunan acara yang telah direncanakan semula. Rencana susunan acara oleh pen acara dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pembawa acara, karena pembawa acara yang nan bertanggungjawab dalam hal ini.


2.7.1    Gladi Resik
            Yuzal, dkk (2013:133) menyatakan bahwa gladi resik (general repetition) dilaksanakan untuk memant persiapan pelaksanaan seminar yang dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan seminar (H-1).
2.7.2    Keprotokolan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:667), protoko adalah surat-surat resmi yang meuat hasil perundingan. Panitia dapat mencari informasi tata cara keprotokolan tersebut kepada instansi pejabat yang te atau untuk tamu-tamu dari luar negeri ke kedutaan negara yang bersangkutan.
2.7.3    Liaison Officer
Panitia harus menyiapkan anggota-anggotanya yang diberi tanggungjawab menghubungi dan mendap kepastian atas kesediaan hadirnya seseorang yang diperlukan dalam seminar yang diadakan, kalau bertanggungjawab menjemput dan mengantar mereka ke dan dari lokasi seminar. Anggota yang ditugaskan ter sebaiknya dipilih mereka yang telah mengenal dengan baik orang yang dimaksud dan bertanggungjawab terh seorang tokoh saja. Misalnya:
“Ahmad” penanggung jawab dan penghubung
“Keynote Speaker” “Burhan” penanggung jawab dan penghubung “Pemakalah P”
“Cecep” penanggung jawab dan penghubung “Pemakalah Q”
“Denny” penanggung jawab dan penghubung “Pembanding R”
“Erwan” penanggung jawab dan penghubung  “Moderator Satu”
“Fajar” penanggung jawab dan penghubung “Moderator Dua”

2.7.4    Penerimaan Tamu
Para peserta dan tamu undangan seminar akan memasuki ruang seminar melalui pintu ruangan yang d oleh para penerima tamu. Sebagai frontliner, para penerima tamu tersebut haruslah berpakaian rapi (bersera bersikap ramah dan sopan kepada para peserta dan tamu-tamu yang akan menghadiri seminar.


BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Seminar adalah suatu pertemuan ilmiah untuk menyelidiki dan membahas suatu masalah yang menya kepentingan bersama dan mendesak dengan berpijak pada prasaran dari sudut pandang tertentu di bawah pim mahaguru atau orang ahli sehingga terumuskan pemecahan yang akurat. Ruang lingkup seminar ada tiga seminar lokal, seminar nasional dan seminar internasional.
Waktu untuk penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
·         Tahap Persiapan
·         Tahap Pengumpulan Informasi
·         Tahap Penulisan Karya Ilmiah Itu Sendiri
·         Tahap Evaluasi
Sedangkan kesekretarian Seminar bertugas membantu ketua panitia terkait kegiatan kesekretariatan seperti: pembuatan surat undangan, pengarsipan dokumen seminar, penyediaan format-format untuk kepentingan seminar, pengadaan makalah dan sebagainya.

3.2       Saran
Makalah ini penulis buat dengan tema yang berkenanan denga seminar, penulis mencoba menguraikan hal-hal yang harus ada dan dipenuhi dalam kebutuhan kegiatan seminar. Barangkali apa yang penulis urau dalam makalah ini belum mencapai kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharap kepada pembaca untuk menyempurnakan makalah ini sesuai dengan tema yang ada, sehingga mencapai kesempurnaan. Maka dari itulah, penulis tidak berhak membetulkan ataupun pemponis sempurna makalah ini, sebab masih banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dalam makalah ini.
 
DAFTAR IPUSTAKA

Tim Pustaka Phoenix. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia(Edisi Baru). Jakarta: PT Media Pustaka Phoenik.
Trianto Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan Mts kela Standar Isi 2006. Jakarta: Erlangga.
Yuzal, Indra dkk. 2013. Panduan Praktis Seminar. Jakarta: Rajawali Pers.
https://dee-belajar.blogspot.co.id/2013/05/cara-menulis-karya-ilmiah.html

No comments:

Post a Comment