BY : ERWIN NOGORI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pergaulan
merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan
yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang
positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.
Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal
itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati
dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
Pergaulan
bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship). bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau
bisa juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan
sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan
liar.
Cara mengatasi
masalah pergaulan bebas
1.
Pentingnya kasih sayang dan
perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2.
Pengawasan dari orang tua
yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh
terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik
dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan
menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat
melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
3.
Seorang anak hendaknya
bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua
darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman
yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya
hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
1.2 RUMUSAN MASALAH
·
Apakah Pengartian Pergaulan ?
·
Apa Pengertian Pergaulan bebas?
·
Apa Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
·
Apa Akibat yang di timbulkan?
·
Bagaimanakah Solusi mencegah Pergaulan Bebas?
1.3 TUJUAN
·
Untuk mengetahui pengertian pergaulan
·
Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas
·
Untuk mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
·
Untuk Mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari
Pergaulan bebas
·
Untuk Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
PERGAULAN
Pergaulan
merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok.Seperti yang
dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial
(zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas
dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar
dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan
yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang
positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.
Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal
itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati
dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh
terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin
dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.
2.2 PENGERTIAN
PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas
adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus
dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM.
Jadi pergaulan antar
manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma
budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan
bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia
tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Pergaulan bebas
juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari
pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari
pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
2.4 FAKTOR PENYEBAB
PERGAULAN BEBAS
Ada beberapa faktor –
dan masih ada juga faktor yg lain – yang banyak mempengaruhi terjadinya
pergaulan buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:
Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System
komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai
bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa
kini, berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan
yang datang dari orang tuadalam era ini.
Dapat kita
sebutkan antara lain:
1. Seks di mata
remaja
Seks merupakan suatu
hal yang tidak lagi tabu untuk dibicarakan pada jaman kini dari anak kecil
hingga orang tua tahu apa itu seks. Begitu juga remaja masa kini, mereka tahu
apa itu seks. Tapi saying para remaja hanya sebatas tahu tentang seks, namun
tidak memahami apa seks tersebut sebenarnya. Mereka tidak mengerti akan dampak
seks tersebut.
Apa beda antara
aktivitas seks dan hubungan seks mungkin mereka juga tidak mengerti. Perlu
diketahui berpelukan dan berciuman dengan pasangan kita pun itu sudah termasuk
aktivitas seks. Untuk itu alangkah pentingnya pendidikan tentang seks dari dini
agar kita memahami sisi positif dan negatif yang ditimbulkan oleh seks
tersebut.
2. Pengaruh –
pengaruh terjadinya seks bebas
2.1 Pengaruh dari
dalam
Yang dimaksud
pengaruh dari dalam adalah pengaruh yang timbul dari dalam jiwa remaja tersebut
dalam mencari jati dirinya. Sifat remaja antara lain adalah selalu ingin
mencoba hal – hal baru yang belum mereka rasakan, selain itu mereka selalu
bereksperimen dengan hal – hal beru yang mereka temukan tersebut. Ditambah lagi
jiwa muda mereka yang selalu meledak – ledak membuat mereka selalu memutuskan
sesuatu hal tanpa memikirkan dengan matang mana yang baik dan mana yang buruk
bagi mereka, begitu juga halnya dengan seks. Mereka selalu ingin mencoba dan
tertantang untuk melakukan apa yang dimaksud dengan seks tersebut tanpa
memikirkan dampaknya bagi mereka.
2.2 Pengaruh dari luar
2.2.1 Pengaruh budaya asing
Kita sebagai orang
timur dahulunya sangat menjaga tata krama dalam bergaul namun dengan masuknya
budaya yang tanpa batas tata krama dan kesopanan membuat masyarakat dan remaja
kita terpengaruh sehingga tanpa kita sadari tidak ada lagi batas antara
kesopanan dan kebebasan. Hal tersebutlah yang mendorong kita untuk berbuat dan
bertingkah laku layaknya kebudayaan – kebudayaan asing khususnya kebudayaan
barat. Alangkah menyedihkan saat kita tahu bahwa banyak remaja – remaja kita
yang terpengaruh oleh dari budaya orang tersebut.
2.2.2 Pengaruh lingkungan
- Keluarga
Sebagai ruang lingkup
terkecil, keluarga mempunyai peranan yang sangat mendasar dalam kehidupan kita
termasuk remaja, seorang remaja yang kurang perhatian dari keluarga akan
berbuat seenaknya tanpa takut dilarang, dimarah maupun dinasehati sehingga
budaya – budaya atau apa saja yang mereka dapatkan di luar akan langsung mereka
telan tanpa harus menyaring dan memilah – milah mana yang baik dan mana yang
buruk bagi mereka dan sebaliknya remaja yang mendapatkan perhatian dari
keluarga akan melangkah hati – hati dalam segala hal karena segala gerak –
geriknya dinilai oleh orang tua, diawasi dan diperhatikan oleh orang tua remaja
yang terlalu dikekang kebebasannya oleh orang tua jiwa mereka akan memberontak.
Jika hal tersebut terjadi maka mereka (remaja) akan melakukan hal yang lebih
dari yang kita (orang tua) takutkan.
Untuk itu perlunya
kita tekankan kedisiplinan dan peraturan pada remaja tersebut dalam kehidupan
keluarga dengan batasan – batasan yang terlalu mengekang mereka secara garis
besar bisa kita katakan perhatian dan kasih sayanglah yang merupakan aspek
terpenting dalam keluarga demi masa depan remaja tersebut.
- Teman
Terkadang remaja
lebih mempercayai teman dibanding kelarganya sendiri. Teman dianggap tempat
yang paling mengerti dengan hati mereka (remaja), karena sesama teman mereka
beranggapan akan lebih mudah berbicara, bergaul dan berinteraksi karena mereka
merasa sejiwa, seusia dan berperasaan serta berpenilaian sama. Namun tidak
semua teman yang bisa membawa kita ke jalan yang baik. Tidak sedikit teman yang
malah menjerumuskan kita ke jalan yang buruk.
Seorang remaja yang
memiliki temamn seorang penjahat akan mudah untuk menjadi penjahat juga.
Seorang remaja yang memiliki teman yang pergaulannya bebas akan mudah
terpengaruh bergaul bebas juga namun seorang remaja yang memiliki teman
berakhlak serta berbudi luhur untuk berperilaku sama dengan temannya. Karena
itu perlunya kita pandai – pandai dalam memilih teman.
- Sekolah
Di sekolah para guru
merupakan contoh atau tauladan bagi muridnya untuk itu perlunya sosok seorang
guru yang bisa dijadikan contoh bagi mereka, seorang guru yang berpenampilan
penuh kebebasan, berperilaku buruk, bertutur kata yang seenaknya dalam mengajar
atau mempunyai pergaulan bebas di luar sekolah akan mudah di contoh oleh murid
– muridnya dan begitu juga sebaliknya.
Berbicara soal
disiplin di sekolah perlu sekali ditekankan kedisiplinan di sekolah tersebut.
Contohnya dengan larangan berbaju dan bercelana ketat di sekolah, larangan
penggunaan rok di atas lutut maupun larangan penggunaan make – up ke sekolah
atau di sekolah. Larangan – larangn tersebut akan memperkecil dampak dari
pengaruh pergaulan dan seks bebas. Remaja wanita merupakan subjek utama dalam
pelanggaran – pelanggran seks, dari riset yang dilakukan para ahli di dunia 62%
terjadinya seks bebas karena mudahnya wanita dirayu oleh pria (suka sama suka),
17% karena dipaksa oleh pasangan prianya, 10% karena tuntutan biaya hidupnya,
8% karena kriminalitas dan 3% karena disebabkan oleh narkotika.
Untuk itu seorang
remaja wanita perlunya memiliki keimanan yang kuat agar tidak mudah dirayu oleh
pasangan prianya atau jika perlu remaja wanita hendaknya memiliki keahlian bela
diri untuk menanggulangi terjadinya pemaksaan dan memperkecil angka kejahatan
seksual terhadap wanita. Perlu diketahui wanita adalah tiang negara apabila
runtuh akhlak wanita di negara tersebut runtuh pulalah negara tersebut. Dan 75%
penghuni neraka adalah wanita.
2.2.3 Pengaruh perkembangan teknologi
- Media Massa
Pada masa kini banyak
sekali beredar majalah – majalah, tabloid maupun surat kabar yang dengan bebas
menampilkan gambar – gambar seronok, porno atau semi porno contohnya majalah
play boy, ekstravaganza, tabloid hot, buah bibir, MOM Plus dan lain – lain.
Dengan bebasnya majalah – majalah dan tabloid – tabloid tersebut memasang
gambar atau cover yang semi porno atau setengah bugil khususnya gambar – gambar
tubuh wanita berbikini, bergaun transparan, atau tubuh polos tanpa sehelai
benangpun. Gambar – gambar atau artikel tersebut akan merangsang para remaja
untuk dapat mencoba bagaimana jika itu nyata dan dapat mereka rasakan.
Majalah – majalah dan
tabloid – tabloid yang berunsur ponografi tersebut tidak sulit untuk didapatkan
oleh remaja – remaja karena dijual dengan bebas di pasaran. Entah apakah tidak
ada larangan dari pemerintah tentang hal itu atau memang pemerintah menutup
matanya. Hanya mereka yang tahu.
- Media Elektronik
Dengan berkembangnya
teknologi elektronik yang pesat, berkembang pulalah pengetahuan remaja dalam
segala hal termasuk pornografi yang mempengaruhi pergaulan dan kehidupan seks
para remaja. VCD porno dengan mudah kita dapatkan di pasaran. Film – film yang
mempertontonkan hubungan seks tersebut mempengaruhi otak remaja untuk mencoba
hal – hal yang mereka lihat. Ditambah lagi film – film yang disiarkan televisi
– televisi yang mengandung unsur pornografi walapun kecil dan sanga mudah
mempengaruhi para remaja. Plus perkembangan teknologi internet di komputer.
Banyak sekali website – website porno yang dengan mudah bisa kita buka di internet.
Hal – hal tersebut sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan remaja khususnya
dalam terjadinya pergaulan dan seks bebas di kalangan remaja.
3. Narkoba dalam
pergaulan pergaulan remaja
Bahaya narkoba kini
sedang mencengkeram kehidupan remaja. Seperti halnya seks bebas, remaja yang
mempunyai sifat ingin tahu dan jiwa yang labil membuat mereka terjerembab dalam
lembah narkoba. Mereka selalu ingin merasakan hal baru termasuk narkoba. Remaja
yang tertekan pun akan sangat mudah terjerumus dalam bahaya narkoba. Karena itu
sekali lagi perhatian dan kasih sayang sangat berperan dalam hal ini.
2.6 SOLUSI
(PENCEGAHAN) PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas
memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi masyarakat pun
juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dicegah dengan cara
– cara berikut :
1.
Pentingnya kasih saying dan perhatian yang cukup dari
orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2.
Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang.
Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi
psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh,
tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya
sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu
yang tidak diajarkan orang tuannya.
3.
Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang
sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut
dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang
hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin
belum saatnya untuk dia jalani.
4.
Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi,
seperti internet, handphone, dan lain-lain.
5.
Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar
dia mampu memilih dan membedakan manayang baik untuk dia maupun yang tidak
baik.
6.
Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini,
seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pergaulan
remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di
salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya.
Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan
yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat
berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang
positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas,
hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati
dirinya.
Dalam
usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap
bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum
tahu apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa
atau tua. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara
12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga,
yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja
pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan
Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10
– 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18
tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
3.2 Saran
Untuk
para remaja, tinggalkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan untuk para
orang tua, berikanlah yang terbaik pada anak remaja dengan tetap menjaga dan
mengawasi tingkah lakunya.
No comments:
Post a Comment