KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Mikro“. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pembelajaran Micro Teaching”.
Makalah ini berbicara mengenai
Pengertian, fungsi dan tujuan dari pembelajaran Micro Teaching serta memahami
komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam kompetensi dan keterampilan
guru. Penulis menuliskannya dengan mengambil dari
beberapa sumber baik dari buku maupun dari
internet dan membuat gagasan dari beberapa
sumber yang ada tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Karena
itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang
membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.
Pasir pengaraian, 25 Maret 2018
ERWIN NOGORI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1
1.2.
Perumusan Masalah
2
1.3.
Tujuan
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Pembelajaran Mikro 4
2.1.1. Tujuan Pembelajaran Mikro 6
2.1.2. Karakteristik Pembelajaran Mikro 6
2.2. Sasaran
Micro Teaching
8
2.3. Materi
Kegiatan 8
2.4. Fungsi dan Manfaat
Micro Teaching
9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
11
3.2. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tolak ukur keberhasilan seorang guru adalah tercapainya
Tujuan dan Hasil pembelajaran, untuk mencapai tujuan dan Hasil pembelajaran
tersebut dibutuhkan seorang guru yang benar-benar memiliki kapasitas sebagai
tenaga pendidik professional. 4 Kompetensi Guru harus dipahami untuk kemudian
dikuasai melalui sebuah latihan yang sistematis dan terkontrol, 4 kompetensi
tersebut adalah (1) Pedagogi, (2) Kepribadian, (3) Profesional dan (4) Sosial.
Upaya kearah tersebut bisa ditempuh salah satunya dengan cara mengoptimalkan kegiatanmicro
teaching(Pengajaran Mikro).
Micro teaching berarti suatu
kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya
dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan
membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai
keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.
Guru atau pendidik yang baik adalah, mereka yang berhasil membawa
peserta didik mencapai tujuan dan hasil yang baik sesuai dengan kaidah yang
berlaku dalam suatu pendidikan. Untuk mencapai efektifitas suatu pembelajaran,
tentunya dibutuhkan seorang guru profesional yang betul-betul memahami tentang
bagaimana melaksanakan suatu pembelajaran dengan baik, serta memiliki
ketrampilan (skill) dasar mengajar yang
baik sebelum melaksankan tugas sebagai seorang pendidik atau guru .
Keprofesionalisme seorang pendidik dapat diperoleh dari pelatihan
serta pengalaman belajar. Pelatihan dan pengalaman itu sendiri dapat diperoleh
antara lain dengan mengikuti pembelajaran micro (micro teaching).
Pembelajaran micro memiliki tujuan untuk membekali para calon
pendidik (guru) agar memiliki beberapa keterampilan dasar dalam mengajar, serta
dapat mendalami makna dan strategi yang akan digunakan pada suatu proses
pembelajaran. Tenaga pendidik (guru) tentunya harus terus berlatih keterampilan
tersebut satu demi satu.
Oleh karena itu, pembelajaran mikro sangat dibutuhkan oleh seorang
calon tenaga pendidik (guru) dalam bentuk peer teaching dengan harapan agar para calon
pendidik sekalius dapat menjadi pengamat bagi teman sesama calon pendidik,
untuk saling memberikan koreksi dan masukan mengenai penguasaan keterampilan
dasar mengajar yang dimilikinya.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari Pembelajaran Mikro (Micro Teaching)?
2. Sasaran
Micro Teaching?
3. Manfaat
Micro Teaching?
1.3
Tujuan
Secara umum, pembelajaran mikro bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran atau kemampuan profesional
mahasiswa calon guru dalam berbagai keterampilan yang spesifik. Melalui
pembelajaran mikro, mahasiswa calon guru dapat berlatih berbagai keterampilan
mengajar dalam keadaan terkontrol untuk meningkatkan kompetensinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pembelajaran
Mikro (Micro Teaching)
Microteaching berasal dari dua kata yaitu micro yang
berarti kecil, terbatas, sempit dan teaching berarti mengajar.
Jadi, Microteaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara
menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah
siswa, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan
dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru
secara akurat.
Micro teaching atau pembelajaran
mikro, dijelaskan oleh para ahli dengan berbagai pengertian berikut :
·
Mc. Laughlin dan Moulton (1975) yang menjelaskan bahwa “microteaching is as
performance training method to isolate the component parts of the teaching
process, so that the trainee can master each component one by one in a
simplified teaching situation” (pembelajaran mikro pada intinya adalah suatu
pendekatan atau model pembelajaran untuk melatih penampilan/ keterampilan
mengajar guru melalui bagian demi bagian dari setiap keterampilan dasar mengajar tersebut, yang
dilakukan secara terkontrol dan berkelanjutan dalam situasi pembelajaran).
·
A. Perlberg (1984) menjelaskan bahwa “micro teaching is
a laboratory training procedure aimed at simplifyng the complexities of regular
teaching - learning processing” (pembelajaran mikro pada dasarnya adalah sebuah
laboratorium untuk lebih menyederhanakan proses latihan kegiatan belajar
mengajar/pembelajaran). Sementara itu Sugeng Paranto (1980) menjelaskan bahwa
pembelajaran mikro merupakan salah satu cara latihan praktek mengajar yang
dilakukan dalam proses belajar mengajar yang di "mikro" kan untuk
membentuk, mengembangkan keterampilan mengajar.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil inti
dari pembelajaran mikro, kurang lebih sebagai berikut :
1.
Micro teaching pada intinya merupakan suatu pendekatan
atau cara untuk melatih calon guru dan guru dalam rangka mempersiapkan dan
meningkatkan kemampuan (kompetensi) penampilan mengajarnya.
2.
Sesuai namanya micro teaching, maka proses pelatihan
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran mikro dapat dilakukan untuk seluruh
aspek pembelajaran. Adapun dalam teknis pelaksanaannya dilakukan secara
bertahap dan hanya memfokuskan pada bagian demi bagian secara terisolasi sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh yang akan berlatih atau sesuai dengan arahan
dari supervisor.
3. Pada saat peserta berlatih
melalui pendekatan pembelajaran mikro, untuk mencermati penampilan peserta,
dilakukan pengamatan atau observasi oleh supervisor atau oleh yang telah
berpengalaman. Terhadap setiap penampilan peserta dilakukan pencatatan, direkam
dan kemudian dilakukan diskusi umpan balik untuk mengkaji kelebihan dan
kekurangan, kemudian menyampaikan saran dan solusi pemecahan untuk memperbaiki
terhadap kekurangan yang masih ada dalam proses latihan berikutnya.
2.1.1 Tujuan Pembelajaran Mikro
Secara umum, pembelajaran mikro bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran atau kemampuan profesional
mahasiswa calon guru dalam berbagai keterampilan yang spesifik. Melalui
pembelajaran mikro, mahasiswa calon guru dapat berlatih berbagai keterampilan
mengajar dalam keadaan terkontrol untuk meningkatkan kompetensinya.
Secara khusus, setelah mengikuti pembelajaran mikro mahasiswa
calon guru diharapkan :
1.
Dapat menganalisis tingkah laku mengajar kawan-kawannya
dan dirinya sendiri.
2.
Dapat melaksanakan keterampilan khusus dalam mengajar.
3.
Dapat mempraktekkan berbagai teknik mengajar dengan
benar dan tepat.
4.
Dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif,
produktif dan efesien.
5.
Dapat bersikap profesional keguruan.
2.1.2 Karakteristik Pembelajaran Mikro
Pembelajaran mikro pada intinya adalah penyederhanaan
pembejaran. Karena penyederhanaan maka tentu tidak semua keterampilan mengajar
dipraktikkan dalam satu waktu, akan tetapi keterampilan mengajar dipraktikkan
sendiri-sendiri. Seperti keterampilan membuka pelajaran berdiri sendiri,
demikian juga pada latihan berikutnya difokuskan pada keterampilan menjelaskan
dan sebagainya.Berikut ini beberapa hal fundamental berkaitan dengan
karakteristik pembelajaran mikro. Di
antara karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Micro teaching is a real teaching. Pembelajaran mikro adalah
kegiatan mengajar yang sebenarnya (real teaching), akantetapi dilaksanakan
bukan pada kelas yang sebenarnya, melainkan dalam suatu kelas, laoratorium atau
tempat khusus yang dirancang untuk pembelajaran mikro.
2. Micro teaching lessons the
complexities of normal classroom teaching
Sesuai dengan namanya micro, latihan mengajar dilakukan secara mikro atau disederhanakan. Penyederhanaan ini dilakukan dalam setiap unsur atau komponen pembelajaran.
Sesuai dengan namanya micro, latihan mengajar dilakukan secara mikro atau disederhanakan. Penyederhanaan ini dilakukan dalam setiap unsur atau komponen pembelajaran.
3. Microteaching focuses on
training for the accomplishment of specific tasks
Latihan yang dikembangkan dalam pendekatan pembelajaran mikro hanya difokuskan pada jenis-jenis keterampilan tertentu secara spesifik, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh setiap yang berlatih atau atas dasar saran yang diberikan oleh pihak supervisor. Fokus keterampilan tersebut bisa berupa keterampilan membuka pelajaran saja, maka keterampilan lainnya tidak menjadi fokus latihan, dan sebagainya.
Latihan yang dikembangkan dalam pendekatan pembelajaran mikro hanya difokuskan pada jenis-jenis keterampilan tertentu secara spesifik, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh setiap yang berlatih atau atas dasar saran yang diberikan oleh pihak supervisor. Fokus keterampilan tersebut bisa berupa keterampilan membuka pelajaran saja, maka keterampilan lainnya tidak menjadi fokus latihan, dan sebagainya.
4. Micro teaching allows for
the increased control of practice
Pembelajaran mikro diarahkan untuk meningkatkan kontrol pada setiap jenis keterampilan yang dilatihkan. Kontrol yang ketat, cermat dan komprehensif relatif lebih mudah dilakukan dalam pembelajaran mikro, karena setiap peserta yang berlatih hanya memfokuskan diri pada keterampilan tertentu saja.
Pembelajaran mikro diarahkan untuk meningkatkan kontrol pada setiap jenis keterampilan yang dilatihkan. Kontrol yang ketat, cermat dan komprehensif relatif lebih mudah dilakukan dalam pembelajaran mikro, karena setiap peserta yang berlatih hanya memfokuskan diri pada keterampilan tertentu saja.
5. Micro teaching greatly
expands teh normal knowledge of results or feedback dimension in teachingPembelajaran
mikro diharapkan dapat memperluas wawasan dan pemahaman yang terkait dengan
pembelajaran, karena pihak-pihak yang berkepentingan dan juga terlibat di
dalamnya mendapatkan masukan dari pihak lainnya.
2.2
Sasaran Micro Teaching
Sasaran Micro Teaching adalah:
1.
Pendidikan pre service, yaitu bagi calon guru:
·
Sebagai persiapan calon guru sebelum benar-benar
mengajar di depan kelas.
·
Sebagai usaha perbaikan penampilan calon guru.
2.
Pendidikan in service, yaitu bagi guru atau penilik.
·
Menemukan kelemahan sendiri untuk diperbaiki
·
Meningaktkan kemampuan supervisor
·
Mencoba metode baru
2.3 Materi Kegiatan
Ada sepuluh ketrampilan khusus
yang dapat dilatih dalam micro teaching yang kesemuanya itu merupakan dalam
sebuah proses belajar mengajar.
Keteampilan
khusus itu meliputi:
1.
Ketrampilan membuka pelajaran
2.
Keteampilan memberi motivasi
3.
Ketrampilan bertanya
4.
Ketrampilan menerangkan
5.
Ketrampilan mendayagunakan media
6.
Ketrampilan menggunakan metode yang tepat
7.
Ketrampilan mengadakan interaksi
8.
Ketrampilan penampilan verbal dan non verbal
9.
Ketrampilan penjajagan/assesment.
10. Ketrampilan
menutup pelajaran.
2.4
Fungsi dan Manfaat Micro
Teaching
Berfungsi ntuk memperkuat
program Pengalaman Lapangan. Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih
terampil serta yakin dalam melaksanakan PPL. Hal ini didukung oleh beberapa hal
di bawah ini :
1. Mahasiswa yang baik dalam
micro teaching, baik juga dalam PPL.
2. Mahasiswa yang lulus micro
teaching lebih trampil dalam PPL daripada yang tidak mengikuti micro teaching.
3. Mahasiswa yang telah
mengikuti program micro teaching memperoleh nilai tinggi dalam PPL.
4. Micro teaching sangat
bermanfaat bagi mahasiswa yang berprestasi sedang, sedangkan bagi yang
kemampuannya lambat atau sangat pandai kurang bermanfaat.
5. Interaksi antara guru-siswa
menjadi lebih baik pada calon guru yang telah mengikuti program micro teaching.
Manfaat micro teaching
sebagai sumber belajar Pengajaran mikro bertujuan membekali tenaga pendidik
beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran. Bagi calon tenaga
pendidik metode ini akan memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah
keterampilan dasar mengajar secara terpisah. sedangkan bagi calon tenaga
pendidik dapat mengembangkan keterampilan dasar mengajarnya sebelum mereka
melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik. Memberikan kemungkinan calon tenaga
pendidik untuk mendapatkan bermacam keterampilan dasar mengajar serta memahami
kapan dan bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran.sehingga pada akhir
masa kuliah mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan
dan nilai–nilai dasar atau sikap yang direfleksikan dalam berfikir dan
bertindak) sebagai calon guru sehingga memiliki pengalaman melakukan
pembelajaran dan kesiapan untuk melakukan praktek pendidikan di sekolah.
Sementara itu manfaat dari micro teaching adalah sebagai berikut :
1.
Mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon
guru dalam mengajar.
2.
Keterampilan mengajar terkontrol dan terlatih.
3.
Perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dapat segera
dicermati.
4.
Latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik.
5.
Saat latihan berlangsung, calon guru dapat memusatkan
perhatian secara objektif.
6.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam praktek
mengajar yang relatif singkat
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Mengajar merupakan aktivitas
yang kompleks yang mengandung unsur teknologi, ilmu seni, dan pilihan nilai.
Aktivitas mengajar memerlukan kompetensi profesional yang cukup kompleks,
sebagai integrasi kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.Guru memiliki
peranan penting dalam suatu kegiatan pembelajaran. Berhasilnya suatu proses
belajar sangat bergantung pada kompetensi-kompetensi yang dimiliki oleh seorang
guru. Oleh karena itu, untuk menjadi seoarang guru yang profesional, para calon
pendidik (guru) perlu berlatih terus menerus, antara lain melalui Micro
Teaching.
Pembelajaran micro dapat diartikan
sebagai cara dalam melatih keterampilan keguruan atau praktik mengajar dalam
lingkup kecil atau terbatas. Jumlah pesertanya sekitar 5 sampai 10 orang, ruang
kelasnya terbatas, waktu pelaksanaanya berkisar antara 10 dan 15 menit,
terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasannya
disederhanakan. Fungsi micro teaching ialah untuk memperkuat program Pengalaman
Lapangan. Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin
dalam melaksanakan PPL.Adapun pengajaran mikro bertujuan membekali tenaga
pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran serta memahami
kapan dan bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran. Dalam pelaksanaan
micro teaching, Asril menjelaskan beberapa siklus secara sistematis antara
lain: memahami teori, mendiskusikan prinsip, mempraktekkan, direkam dengan
video, dan diputar untuk intropeksi. Adapun kendala yang terjadi dalam
pelaksanaan micro teaching sebagai berikut : keterbatasan fasilitas, siswa
kurang interaktif, kurangnya kerjasama, dan kurangnya pendanaan.
3.2. Saran
Dalam dunia pendidikan masih
banyak pendidik atau guru-guru yang belum memahami dan mengerti pentingnya
kompetensi atau keterampilan dalam mengajar. Mereka hanya berpikir bahwa
mengajar adalah hal yang biasa-biasa saja, hal ini membuat banyak para pendidik
atau guru gagal dalam menghasilkan output-output yang berkualitas.
Disamping itu juga,
kurangnya keterampilan atau kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru, menjadi
factor utama kegagalan mereka untuk menjadi seorang guru yang profesional. Oleh
karena, saran penulis kepada calon pendidik ataupun yang sudah menjadi guru
serta kepada semua pembaca, agar senantiasa mau terus belajar dan berlatih,
sehingga dapat mengembangkan kemampuan atau keterampilan dalam mengajar
sehingga dapat menghasilkan generasi-generasi muda yang berkualitas.
Ingatlah bahwa masa depan
Bangsa ada ditangan generasi muda. Generasi muda yang berkualitas, hanya bisa
dibentuk dari seorang pendidik (guru) yang berkualitas pula.
DAFTAR
PUSTAKA
Asmani, Jamal Ma’ruf. Micro
Teaching dan Team Teaching. Jogjakarta: PT. DIVA Press. 2011.
Sastrawijaya, A. Tresna.
Pengembangan Program Pengajaran. Jakarta: PT. Rineke Cipta. 1991.
Hasibuan, J.J dan Mudiono ,
Proses Belajar Mengaja. Bandung: Remaja Rosda Karya. 1955.
https://adimasbayu.wordpress.com/2014/04/20/makalah-pembelajaran-micro-teaching/
No comments:
Post a Comment